Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Harga Cabai Selangit, Lombok Kresek Adalah Jalan Ninja agar Tetap Bisa Merasakan Sensasi Pedas

Elisa Erni oleh Elisa Erni
3 April 2021
A A
Harga Cabai Selangit, Lombok Kresek Adalah Jalan Ninja agar Tetap Bisa Merasakan Sensasi Pedas terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai orang Indonesia tulen yang sedari kecil telah dicekokin makanan-makanan pedas, ketika dihadapkan dengan makanan yang nggak pedas, rasanya sungguh aneh. Seolah ada yang kurang atau malah kadang bikin nggak selera. Kalau orang Jawa menyebutnya “nggak marem lak nggak sampek ngoweh-ngoweh” yang artinya nggak puas jika nggak sampai kepedesan.

Para pencandu makanan pedas selalu merasa kurang afdol jika setelah makan nggak sampai mengeluarkan suara “Ssshhh… Hah. Ssshhh… Hah” dengan wajah berkeringat, bibir jontor, dan hidung meler. Suatu penyiksaan yang entah kenapa begitu memuasakan.

Beberapa bulan terakhir, harga cabai di pasaran meroket tajam. Hal ini tentu saja dikeluhkan para pencinta pedas. Jangankan pencinta pedas, para petani cabai juga cukup terpukul karena hasil panennya kurang maksimal atau bahkan nggak panen sama sekali. Gimana mau panen, lha wong hujan dan banjir di mana-mana. Jadilah si cabai yang biasa ditanam oleh petani gagal panen lantaran cuaca ekstrem yang kurang mendukung pertumbuhan si cabai. Dampaknya adalah pasokan cabai dari petani berkurang cukup banyak. Di pasaran, cabai menjadi langka. Dan jangan heran jika harga cabai hampir menyerupai harga 1 kilogram daging sapi. Bahkan, harga tertinggi cabai pernah mencapai Rp150 ribu per kilonya, akan tetapi syukurlah kini sudah mulai turun.

Sebagai keluarga yang selalu menyajikan makanan pedas setiap harinya, ibu saya nggak pernah sedikit pun mengeluhkan harga cabai yang selangit. Bukan karena kami banyak duit, dan bukan pula karena kami juragan cabai, melainkan karena Ibu memiliki strategi yang menurut saya sangat tepat untuk dilakukan para pencinta masakan pedas di luaran sana, terutama para ibu rumah tangga yang nggak mau uang belanjanya jebol hanya untuk memuaskan lidah dengan harga yang selangit.

Strategi yang Ibu lakukan adalah pada saat harga cabai murah meriah, yaitu kisaran Rp10 hingga Rp20 ribu per kilogram, blio membeli cabai dalam jumlah yang cukup banyak. Biasanya Ibu membeli langsung dari pemasok cabai karena harganya lebih murah daripada yang sudah dijual di pasaran. Selain itu, cabai tersebut masih fresh karena berasal dari tangan petani secara langsung.

Selanjutnya, oleh Ibu cabai-cabai tersebut dipilih yang kualitasnya baik, dilepaskan dari tangkainya, dan dijemur berhari-hari di bawah sinar matahari hingga cabai-cabai tersebut benar-benar kering dan berwarna merah kecokelatan. Pokoknya sampai kandungan air dalam cabai benar-benar berkurang drastis dan ketika dipegang sangat ringan.

Cabai-cabai tersebut lalu disimpan di dalam wadah yang tertutup atau kedap udara. Tujuannya agar si cabai kering nggak terkena paparan mikroorganisme dari luar. Cabai kering pun sudah siap digunakan untuk persediaan beberapa bulan ke depan atau saat harga cabai melambung tinggi. Cabai kering ini juga bisa tahan lama hingga berbulan-bulan bahkan satu tahun jika disimpan dengan cara yang benar.

Di Jawa Timur, cabai kering ini biasa disebut “lombok kresek”. Kemungkinan sebutan ini berasal dari bunyi cabai kering tersebut ketika dipegang secara bersamaan. Cabai yang sudah kering memang berbunyi “krisik-krisik” ketika sudah benar-benar kering. Cara penggunaannya sendiri tidaklah sulit. Ketika ingin menggunakan cabai kering untuk bumbu masakan atau sambal, cabai dapat kita rebus terlebih dahulu. Tujuannya agar lebih mudah dipotong atau dihaluskan.

Baca Juga:

Derita Orang yang Tidak Bisa Makan Pedas di Indonesia: Jadi Golongan Minoritas dan Kadang Kena Ranjau Tak Terduga

3 Varian Indomie Paling Pedas yang Bikin Nangis

Untuk masalah rasa, perbedaan antara cabai kering dan cabai segar nggak jauh berbeda. Namun, kekurangannya adalah warna masakan yang nggak secerah ketika menggunakan cabai merah yang segar. Begitu juga ketika digunakan untuk membuat sambal, cabai kering nggak bisa memberikan efek warna merah menyala pada sambal, melainkan akan memberikan efek warna kecoklatan. Kemungkinan hal ini bagi sebagian orang terasa kurang menggugah selera, akan tetapi soal rasa dijamin nggak kalah dengan cabai segar. Tetap pedas dan nonjok~

Menurut saya cabai kering ini sangat menguntungkan, terutama bagi orang-orang yang suka pedas, tapi kantongnya nggak tebal-tebal amat. Terlebih hanya untuk dibelikan cabai yang notabene hanya untuk memuaskan lidah semata. Sungguh sangat disayangkan jika harus merogoh kocek dalam hanya untuk membeli cabai yang harganya lebih pedas daripada rasanya.

BACA JUGA 4 Hal Ngeri yang Mungkin Terjadi jika Harga Cabai Terus Meroket dan artikel Elisa Erni lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 3 April 2021 oleh

Tags: cabaiharga cabaimakanan pedasPedaspetani cabai
Elisa Erni

Elisa Erni

Penulis puisi, esai, dan apapun.

ArtikelTerkait

Berhentilah Beranggapan Orang yang Nggak Suka Pedas Itu Cemen!

Berhentilah Beranggapan Orang yang Nggak Suka Pedas Itu Cemen!

5 September 2021
6 Bahan Pokok yang Ikutan Naik Setelah Kenaikan Harga BBM, Bikin Duit di Dompet Cepet Abis Terminal Mojok

6 Bahan Pokok yang Ikutan Naik Setelah Kenaikan Harga BBM, Bikin Duit di Dompet Cepet Abis

10 September 2022
Indomie Ayam Pop Berhasil Nge-prank Lidah Saya Terminal Mojok.co

Indomie Ayam Pop Berhasil Nge-prank Lidah Saya

30 Maret 2022
rekomendasi saus cabai mojok

5 Rekomendasi Saus Sesuai Selera dengan Variasi Rasa yang Bikin Ketagihan

15 Juli 2021
Harga Cabai Hari Ini Melonjak, Saatnya Kita Berontak

Harga Cabai Hari Ini Melonjak, Saatnya Kita Berontak

6 Juli 2022
Cacapan, Kuliner Khas Kalimantan Selatan Pengganti Sambal yang Tak Kalah Menggoyang Lidah

Cacapan, Kuliner Khas Kalimantan Selatan Pengganti Sambal yang Tak Kalah Menggoyang Lidah

28 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.