Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Acara TV

Happy Tree Friends, Serial Animasi yang Bikin Trauma

Mamun Nawawi Alfahri oleh Mamun Nawawi Alfahri
29 Januari 2022
A A
Happy Tree Friends, Serial Animasi yang Bikin Trauma

Happy Tree Friends, Serial Animasi yang Bikin Trauma (pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Happy Tree Friends itu nggak ada happy-happy-nya sama sekali. Jangan terkecoh!

Serial animasi atau kartun biasanya untuk bagi anak-anak. Cerita ringan, karakter lucu, ilustrasi berwarna-warni, dan musik yang ceria menjadi ciri khasnya. Sehingga anak-anak pun dapat terhibur dan senang ketika menonton. Namun apa jadinya, jika ada animasi dengan ciri-ciri tersebut justru sangat tidak direkomendasikan untuk anak-anak?

Jika ada animasi yang tidak boleh ditonton anak-anak, Happy Tree Friends pasti terpikir di kepala kalian. Tidak seperti namanya, barangkali kesan setelah menonton animasi ini bukanlah happy, tapi creepy. Bagaimana tidak, bagi beberapa orang, serial animasi ini bisa bikin jadi susah makan, bahkan mungkin juga jadi trauma. Bisa dibilang, Happy Tree Friends adalah Final Destination versi kartun.

Atau, malah jauh lebih ngeri ketimbang Final Destination. 

Happy Tree Friends adalah serial animasi dewasa bertema dark comedy yang dibuat oleh Aubrey Ankrum, Ronde Montijo, dan Ken Navarro. Di situs resmi Mondo Media (rumah produksi dan distributor animasi tersebut) terdapat peringatan bahwa serial ini memang bukanlah tontonan anak-anak. Walaupun demikian, tak menutup kemungkinan jika serial animasi ini pernah disaksikan berbagai kalangan, termasuk anak-anak. Beberapa teman saya mengatakan pernah menontonnya ketika masih anak-anak. 

Karakternya memang lucu, musiknya ceria, ilustrasinya pun warna-warni, namun isinya hanya tentang pembunuhan. Dari awal hingga akhir film, suguhan adegan sadis seperti kepala terputus, usus yang terurai, otak yang hancur, mata yang keluar dari tempatnya, dan adegan sangat sadis penuh darah lainnya tak pernah absen. Ya, dengan suguhan demikian memang sudah sewajarnya anak-anak tidak boleh nonton. Tetapi, karena hal tersebut pula, animasi ini begitu populer, terutama bagi mereka yang menyukai film dengan adegan kekerasan dan penuh darah.

Ceritanya sendiri biasanya berlatar rumah karakternya. Ada pula yang berlatar tempat di taman, kota, dan alam sekitar seperti pantai atau hutan. Total karakter yang ada dalam animasi tersebut sebanyak 22, dengan ciri khasnya masing-masing. Namun, semua karakter punya kesamaan, di mana kematian yang muncul dalam animasi tersebut seringkali disebabkan oleh kelakuan karakternya yang bodo amat, ceroboh, kurang bijaksana, atau memang bodoh saja. Karakternya sendiri diambil dari hewan hutan dengan pengenaan sifat-sifat manusia. Hewan yang dijadikan karakter misalnya kelinci, landak, tupai, dan rusa. Walaupun karakternya terinspirasi dari hewan, hal tersebut tidak membuat kekerasan dalam film ini jadi terasa kurang sadis.

Happy Tree Friends pertama kali dirilis pada 1999 di jaringan internet, dan dengan segera mengalami kesuksesan dan berhasil mendatangkan penonton sebanyak 15 juta setiap bulannya. Kemudian pada 2006, serial animasi ini mengudara di jaringan televisi Amerika, G4 TV. Oleh karena adegannya yang sadis, animasi ini hanya ditayangkan pada jam tengah malam.

Baca Juga:

Jumbo, Sebaik-baiknya Film Animasi Anak Indonesia yang Pernah Saya Tonton

6 Drama Korea Gore No Sensor, buat yang Kuat-Kuat Aja

Menariknya animasi ini juga pernah tayang pada saluran televisi Indonesia yaitu Global TV pada 2002-2005, yang juga ditayangkan pada jam malam. Sekarang animasi ini dapat dengan mudah disaksikan di kanal YouTube Mondo Media, atau dengan mengunjungi situs resminya.

Di kanal YouTube Mondo Media, terdapat 79 episode Happy Tree Friends dengan durasi rata-rata kurang dari lima menit. Ada juga video kompilasi yang durasinya mencapai 20 menit. Adapun episode paling populer dari serial animasi ini berjudul Eyes Cold Lemonade yang telah ditonton lebih dari 86 juta kali. Kamu bisa langsung aja cuss ke sini jika mau nonton. Tapi, sebaiknya nggak usah cari penyakit. Mending mencintai orang yang tak bisa kau miliki saja, beneran.

Intinya, episode Eyes Cold Lemonade adalah pengejawantahan quote “When life gives you lemons, make lemonade” dengan cara yang amat sadis.

Serial animasi Happy Tree Friends memang bukan untuk anak-anak. Karakternya yang lucu, warna warni, dan musik ceria berbanding terbalik dengan isinya yang penuh dengan sadisme. Tapi, hal tersebut pula yang membuat serial animasi ini menarik. Saya yakin tidak semua orang dewasa sekalipun dapat tahan menonton serial animasi tersebut. Tetapi, bagi orang-orang yang ingin menikmati sajian gore dan bosan dengan film yang itu-itu saja, serial ini amat sangat saya rekomendasikan.

Tapi, lagi-lagi, risiko tanggung sendiri.

Penulis: Ma’mun Nawawi Alfahri
Editor: Rizky Prasetya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 29 Januari 2022 oleh

Tags: animasigorehappy tree friends
Mamun Nawawi Alfahri

Mamun Nawawi Alfahri

Penonton film, peminum kopi, pendengar musik, perokok keretek, a.k.a orang biasa aja

ArtikelTerkait

Menurut Saya, Avatar Aang Lebih Baik daripada Avatar Korra

5 Juni 2021
Penayangan Film Nussa di Bioskop Adalah Ujian buat para Orang Tua terminal mojok.co

Penayangan Film Nussa di Bioskop Adalah Ujian buat para Orang Tua

19 Oktober 2021
Kalau Pengin Lebih Laris, Nussa-Rara Harus Belajar dari Animasi Omar dan Hana Pengalaman Saya Menonton Sinetron Azab di Indosiar

Kalau Pengin Lebih Laris, Nussa-Rara Harus Belajar dari Animasi Omar dan Hana

4 Juni 2020
Tuan Krabs, Tokoh Kartun Cerminan Pemilik Media yang Realistis terminal mojok.co

SpongeBob Mogok Kerja di Episode ‘Squid on Strike’ Adalah Gambaran Demo yang Kompleks

13 Oktober 2020
Perfect Blue

Perfect Blue: Film tentang Gelapnya Industri Hiburan yang Wajib Kalian Tonton

28 September 2021
Apa Jadinya Kalau Karakter dalam Film Avatar Aang Hidup di Jogja Terminal Mojok

Apa Jadinya Kalau Karakter dalam Film Avatar Aang Hidup di Jogja?

16 Januari 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025
Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025
Suzuki S-Presso, Mobil "Aneh" yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

13 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.