Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Halo Ayah Muda, Kalian Boleh Sesekali Egois kok!

Mutabiatul Huda Az Zahro Mahdiyah oleh Mutabiatul Huda Az Zahro Mahdiyah
8 Agustus 2020
A A
Pengangguran Terjadi Bukan Karena Keadaan, Tapi Faktor Gengsi sarjana mahasiswa lowongan kerja terminal mojok.co

Pengangguran Terjadi Bukan Karena Keadaan, Tapi Faktor Gengsi sarjana mahasiswa lowongan kerja terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Di era milenial ini peran perempuan sudah semakin terlihat di ranah sosial. Sementara perempuan dan kaum ibu semakin maju dan berkembang, para ayah saat ini sedang dalam fase kebimbangan. Para perempuan sedang fokus mengaktualisasikan dirinya, mengejar cita-citanya, dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial, para ayah masih sibuk pada tanggung jawab mencari nafkah.

Saya terpikirkan hal ini gara-gara bicara dengan suami tentang kegemaran saya. Saya tipe orang yang suka belajar hal baru, tapi kelemahan saya adalah tidak bisa fokus.

“Kamu itu bisa dengan cepat mempelajari hal baru, tapi kamu tidak bisa fokus dalam setiap hal.”
“Ya, mungkin karena saking banyaknya yang kupelajari.”
“Tapi, kamu punya satu hal yang bisa difokuskan. Kamu suka menulis. Jadi, fokus saja menulis.”
“Benar juga sih, sebaiknya aku segera tinggalkan hal-hal yang sudah mangkrak. Mending fokus nulis aja.”
“Lalu aku bagus dalam hal apa ya?”

Pertanyaan suami saya mengakhiri percakapan kami. Kami lantas tenggelam dalam pikiran masing-masing memikirkan passion suami saya.

Saya jadi berpikir bahwa suami saya sedang dalam fase mencari jati dirinya. Semenjak lulus kuliah, dia langsung bekerja, lalu kami menikah. Setelah itu dia fokus bekerja sebagai dosen dan sibuk dalam pekerjaannya. Sebenarnya ada fase yang dia lewati, dia belum merenungi keinginan dirinya sendiri sebelum menikah. Setelah menikah, tanggung jawab sudah di depan mata, tidak ada waktu lagi memikirkan diri sendiri.

Para ayah sibuk memikirkan cara agar dapur terus mengebul, tapi lupa tentang hidup yang meaningful. Mereka sibuk mencari pemasukan sebanyak-banyaknya, berusaha dapat promosi jabatan, atau mencari berbagai peluang bisnis. Pada akhirnya mereka sibuk dengan usaha mencari uang, tapi lupa dengan passion-nya, bahkan keluarganya.

Kebutuhan keluarga akhirnya sebatas pada terpenuhinya kebutuhan material, padahal kebutuhan akan perhatian dan kasih sayang juga sangat berarti. Tidak bisa dimungkiri, hal ini karena para ayah cukup mendapat tekanan di tengah kebutuhan yang kian menggunung. Tabungan pendidikan, cicilan rumah, cicilan mobil, asuransi kesehatan, kebutuhan orang tua, juga kebutuhan mendesak lainnya.

Banyak ayah yang mengambil banyak porsi pekerjaan untuk memenuhi segala kebutuhan rumah. Dan ketika mereka berada pada puncak kejenuhan, mereka akan mencari pengalihan. Pada umumnya pengalihan yang paling mudah adalah main game atau nonton anime. Mereka akan menggunakan waktu luangnya untuk menyenangkan dirinya.

Baca Juga:

Konten “5 Ribu di Tangan Istri yang Tepat” Adalah Bentuk Pembodohan

Lebih Baik Minta Izin pada Istri daripada Minta Maaf, karena Keterbukaan Menghasilkan Kepercayaan

Mereka pikir main game atau nonton anime adalah jalan keluar dari kepenatan. Hingga mereka merasa bahwa istri yang baik adalah istri yang mau memahami suaminya bermain game. Istri yang mau memberi ruang dan waktu bahkan memberi hadiah konsol game adalah istri shalehah masa kini. Istri yang tidak marah ketika suami main game adalah istri idaman.

Padahal ketahuilah, wahai ayah, main game atau nonton anime itu hanyalah jalan pintas, bukan jalan keluar. Yang dibutuhkan para ayah adalah mencari passion-nya. Main game bukanlah passion, kegiatan semacam itu hanyalah hobi sesaat sebagaimana para emak yang hobi nonton drakor.

Main game tidak akan membuat orang berpikir aktif, merasa hidup lebih berarti, atau semangat beraktivitas dan menanti hari esok. Sebaliknya, menemukan passion dan melakukannya akan membuat hidup lebih berarti. Kita akan lebih bersemangat dalam menjalani hari-hari dan menatap masa depan dengan bahagia. Bukan tentang cicilan, tapi tentang apa yang akan kulakukan.

Saya tidak bilang main game itu buruk, sebagai sebuah hobi, main game sah-sah saja. Sebagaimana saya juga terkadang nonton drakor untuk mengembalikan mood saya. Tapi hanya selingan, bukan dijadikan aktivitas utama. Kebanyakan yang sudah main game, sulit terlepas karena nanggung di tengah-tengah. Padahal saat sedang nanggung itulah seringnya terdengar tangisan anak dan para ayah tidak peka. Dan tentunya membuat para emak jadi murka.

Hai ayah, cobalah berhenti sejenak. Sesekali pergilah ke suatu tempat, tarik napas dan merenunglah. Egoislah dan berhentilah berpikir tentang kebutuhan keluarga. Cari tahu apa sebenarnya passion kalian. Apa yang membuat kalian bahagia? Apa yang ingin kalian lakukan? Apa yang ingin kalian kejar dan tak akan berhenti berlari?

Apakah mencari uang dengan pekerjaan saat ini benar-benar passion kalian, membuat kalian bahagia dan merasa ingin terus mengerjakannya? Apakah kalian melakukan pekerjaan kalian tanpa tekanan?

Kalian boleh kok bekerja sambil melakukan passion kalian. Misalnya kalian punya passion di bidang musik. Bicarakan pada istri dan keluarga, sampaikan bahwa kalian punya keinginan di bidang musik. Lalu sediakan waktu sekali seminggu atau sekali sebulan untuk melakukan passion kalian. Jika pada akhirnya passion kalian menghasilkan uang, kalian bisa beralih profesi. Jika tidak, kalian perlu menjalani dua kegiatan, pekerjaan utama dan passion.

Jika kalian ingin berbisnis, coba sampaikan pada keluarga tentang tantangan yang akan dihadapi nanti. Jika kalian ingin resign dari pekerjaan kalian, persiapkan seluruh hal dengan baik. Yang terpenting memenuhi kebutuhan keluarga tanpa melupakan diri kalian. Kalian adalah makhluk yang memiliki bakat dan passion sejak lahir.

Mematikan passion sama dengan menzalimi diri sendiri. Ikuti kata hati, biarkan ia menuntunmu.

BACA JUGA Telat Menikah Itu Bukanlah Sebuah Masalah, dan Ini Serius dan tulisan Mutabiatul Huda Az Zahro Mahdiyah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 9 Agustus 2020 oleh

Tags: ayahgenderLaki-lakiRumah Tanggasuami
Mutabiatul Huda Az Zahro Mahdiyah

Mutabiatul Huda Az Zahro Mahdiyah

Mompreneur, Gusdurian, Founder and Teacher tahsinonlinebenome

ArtikelTerkait

Rekomendasi kado lahiran jenis kelamin bayi laki-laki perempuan kelamin anak bayi mojok

Cara Menentukan Bayi Kita Kelak Laki-laki atau Perempuan

4 Oktober 2020
Membedah Isi Kepala Manusia yang Hobi Menggantungkan Hubungan Asmara terminal mojok.co

Pacar yang Abusive Itu Pantasnya Ditinggalin Bukan Malah Dinikahi

20 Juni 2019
Istilah 'Ibu Dilarang Sakit' Menunjukkan Betapa Saktinya Ibu Rumah Tangga terminal mojok.co

Istilah ‘Ibu Dilarang Sakit’ Menunjukkan Betapa Saktinya Ibu Rumah Tangga

27 Februari 2021
Sebegitu Pentingkah Jenis Kelamin Lucinta Luna bagi Kemaslahatan Bersama?

Sebegitu Pentingkah Jenis Kelamin Lucinta Luna bagi Kemaslahatan Bersama?

14 Februari 2020
Memiliki Istri Gamer dan Stigma yang Menyertai

Memiliki Istri Gamer dan Stigma yang Menyertai

30 Oktober 2019
Adanya Aplikasi Poligami Online, Bisa Jadi Alasan Suami Pinjem Hape Istri!

Benarkah Islam Memperbolehkan Suami Memukul Istri?

14 September 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.