#3 Skuter listrik yang dikendarai secara ugal-ugalan di Alun-Alun Tegal
Sebenarnya fokus utama area alun-alun untuk pejalan kaki agar lebih sehat, kan. Akan tetapi di Alun-Alun Tegal kini banyak skuter listrik yang disewakan. Sebenarnya nggak masalah kalau mau sewa skuter listrik, tapi jadi masalah ketika yang mengendarai adalah anak-anak yang masih di bawah umur dan remaja. Kebanyakan mereka mengendarai skuter listrik secara ugal-ugalan. Hal ini justru mengganggu pengunjung lainnya, terutama para pejalan kaki.
Niat hati datang ke alun-alun untuk jalan-jalan santai, eh, malah ditabrak skuter listrik yang dikendarai ugal-ugalan. Seharusnya ada aturan khusus soal skuter listrik ini. Pihak yang menyewakan bisa membuat aturan yang lebih ketat, misalnya anak di bawah umur dilarang menyewa skuter listrik dan harus didampingi orang dewasa. Atau bisa juga Satpol PP yang ditugaskan berjaga di sekitar alun-alun menertibkan penyewa skuter yang ugal-ugalan ini.
#4 Akamsi sok keras di sekitaran Alun-Alun Tegal
Saya punya saran pekerjaan lagi buat petugas Satpol PP yang berjaga di Alun-Alun Tegal. Kebetulan saya punya teman yang memiliki grup akustik. Suatu ketika, dia dan grupnya buka konser atau ngamen di depan bangunan Waterleiding. Tapi, dari uang hasil ngamen yang terlihat banyak tersebut, hanya Rp50 ribu yang diberikan ke grup akustik teman saya. Sisanya “dirampok” kumpulan akamsi. Okelah bagi hasil, tapi setidaknya setengahnya lah.
Itulah beberapa hal menjengkelkan di Alun-Alun Tegal yang sebaiknya segera dibereskan oleh pihak-pihak berwenang. Harapannya, ruang publik satu ini bisa menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi pengunjung yang datang.
Penulis: Muhamad Firdaus
Editor: Intan Ekapratiwi
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.