Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Bagaimana Bisa Gaji Guru Honorer Jauh Lebih Rendah dari Tukang Parkir Liar? Mau Mencerdaskan Kehidupan Bangsa kok Harus Sengsara

Dito Yudhistira Iksandy oleh Dito Yudhistira Iksandy
2 April 2024
A A
Bajingan! Gaji Guru Honorer Jauh di Bawah Tukang Parkir Liar! (Unsplash) finlandia sekolah swasta

Bajingan! Gaji Guru Honorer Jauh di Bawah Tukang Parkir Liar! (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Polemik soal gaji guru, apalagi honorer, memang tak pernah ada habisnya. Kritik dan perdebatan selalu diutarakan, sebab pengampu kebijakan nggak segera ambil tindakan. Padahal, saya yakin mereka tahu kalau peran guru sebagai ujung tombak pendidikan itu krusial. Tapi, sampai sekarang nasib guru masih perlu dipertanyakan. Bahkan gajinya di bawah tukang parkir liar!

Kalau kalian nggak punya gambaran betapa mirisnya jadi guru di negara ini. Kebetulan saya punya contohnya. Kemarin, saya nemu video TikTok seorang perempuan yang menunjukkan pendapatannya selama menjadi guru honorer. Videonya singkat, hanya 1 menit, tapi bikin saya kepikiran sampai berjam-jam. Silakan kalian tonton dulu:

@whoami1199 Cerita horror 🌪️ #guru #honorer #honorerindonesia #gurutiktok ♬ Suspense, horror, piano and music box – takaya

Ekspektasi yang tak sesuai realita

Jadi, dalam video tersebut Mbak Dina (nama pemilik akun) menjelaskan kalau dia mengisi 5 jam pelajaran per hari dengan bayaran Rp30 ribu. Nah, dari informasi tersebut, menurut perhitungan seharusnya dalam 5 hari kerja dia mendapat Rp150 ribu. Jika dikali 4 minggu, maka akan mendapat Rp600 ribu.

Akan tetapi, saya dibuat terkejut di akhir video, sebab isi amplop tersebut ternyata hanya Rp150 ribu. Brengsek. Mohon maaf, tapi siapa yang rela kerja 1 bulan dibayar cuma segitu? Maksud saya, sekalipun pendapatannya beneran Rp600 ribu saja sangat kurang. Apalagi ini cuma Rp150 ribu? Hanya segitukah kalian menghargai profesi ini? Profesi yang gajinya di bawah tukang parkir liar! Brengsek betul. 

Kolom komentar jadi tempat adu nasib

Mirisnya lagi, kolom komentar konten tersebut ternyata dipenuhi pengalaman serupa yang nggak kalah pahit. Saya tahu kalau gaji guru honorer itu kecil, tapi saya baru tahu kalau jumlahnya sekecil ini. Bahkan, ada yang gajiannya baru keluar setiap 3 atau 6 bulan sekali. Ini mau kerja apa dikerjain?

“Terus, kalau gajinya segitu kenapa masih ada yang bertahan?”

Saya yakin sekali kalian pasti ada yang punya pertanyaan tolol macam itu. Tapi, nggak masalah, saya akan coba jawab semampunya. Alasan kenapa banyak guru honorer yang bertahan meski sambil dibanting keadaan adalah mengejar PPPK (P3K). Singkatnya, program ini akan meningkatkan status kerja dan pendapatan mereka.

Baca Juga:

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

Jangan Bilang Gen Z Adalah Generasi Anti Guru, Siapa pun Akan Mikir Berkali-kali untuk Jadi Guru Selama Sistemnya Sekacau Ini

Masalahnya, syarat untuk mengikuti program P3K adalah pelamar harus memiliki pengalaman bekerja minimal 2 tahun. Jadi, ya guru-guru honorer ini mau nggak mau harus bertahan demi meningkatkan taraf hidup yang lebih baik. Itu juga kalau mereka lolos seleksi. Kalau nggak lolos, ya, harus nunggu tahun berikutnya buat daftar ulang. Mending daftar komplotan tukang parkir liar!

Kalau masa depan guru honorer saja nggak jelas, siapa yang minat jadi guru?

Menurut saya, pemerintah seharusnya segera mencari solusi soal masa depan guru honorer yang cenderung suram ini. Alasannya sederhana, karena banyak kampus pendidikan di negara ini. Bayangkan, tiap tahun kampus seperti UNESA, UNY, UPI, dan semacamnya pasti mencetak lulusan keguruan.

Terus, kalau nasib guru honorer saja nggak sejahtera, mereka mau ngapain? Ya, kemungkinan cari pilihan karier yang lebih jelas, lah. Jadi teller atau CS bank, misalnya. Hal kayak gini kalau dibiarkan akan jadi bom waktu, bahkan bisa-bisa nggak ada lagi lulusan keguruan yang minat jadi guru. Kalaupun ada, paling cuma dijadikan batu loncatan sambil nyari pekerjaan lain.

Lha, gimana, mau mencerdaskan bangsa, kok, bayarannya harus hidup sengsara. Hanya orang-orang dengan kesabaran dan tingkat istiqomah level langit yang bisa menapaki kehidupan terjal macam ini.

Pendapatan tukang parkir ilegal jauh lebih besar dari guru honorer

Kebetulan saya pernah iseng bertanya soal pendapatan ke tukang parkir liar di Indomaret yang nggak jauh dari rumah. Menurutnya, pendapatan menjadi tukang parkir itu nggak tentu, tapi minimal dia bisa mengantongi Rp2 juta dalam 1 bulan. Mendengar pernyataan tersebut, saya jadi terdiam sambil mbatin.

Kerja modal “leyeh-leyeh” sambil sesekali niup peluit gini pendapatannya bisa segitu. Nggak ada risikonya lagi, lha kalau ada kehilangan jadi tanggung jawab pemilik kendaraan. Gimana nggak bikin saya jadi makin miris pada nasib guru. Mereka ini harus sekolah dan belajar dulu buat memenuhi kualifikasi, tapi nasibnya jauh lebih sengsara. Ayolah pemerintah, mau sampai kapan begini terus?

Penulis: Dito Yudhistira Iksandy

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Apa Jadinya Jika Tak Ada Lagi Guru Honorer?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 2 April 2024 oleh

Tags: gaji gurugaji guru honorerguruGuru Honorertukang parkir liar
Dito Yudhistira Iksandy

Dito Yudhistira Iksandy

Saya punya motor namanya Arnol.

ArtikelTerkait

hal lucu yang tak sengaja guru lihat saat kelas daring pjj wabah corona mojok.co

Belajar di Masa Pandemi: Guru Lembur, Siswa Kabur

27 Oktober 2020
Belajar Sabar Layaknya Nadiem Makarim POP muhammadiyah NU setuju sampoerna terminal mojok.co

Nadiem Makarim Kaget Ada Orang Indonesia Nggak Punya Listrik, Plis Jangan Kasih Tahu Beliau Gaji Guru Honorer Berapa

6 Mei 2020
Curahan Hati Emak-Emak Jadi Guru di Rumah dan Dituntut Serba Bisa

Curahan Hati Emak-emak yang Jadi Guru di Rumah dan Dituntut Serbabisa

9 April 2020
Betapa Menyebalkannya Guru yang Buka Les Privat, Pilih Kasihnya Terang-terangan Banget

Betapa Menyebalkannya Guru yang Buka Les Privat, Pilih Kasihnya Terang-terangan Banget

7 November 2023
4 Drama Korea Unik dengan Bumbu Romansa Guru-Murid terminal mojok.co

4 Drama Korea Unik dengan Bumbu Romansa Guru-Murid

13 Januari 2022
Menolak Bayar, Warga Purwokerto Dipukul Tukang Parkir Liar (Unsplash)

Tukang Parkir Liar Purwokerto Ternyata Ada yang Beringas, Suka Main Pukul ketika Teman Saya Nggak Mau Membayar

20 April 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.