Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Gagal Matematika, Bermula dari Makan Gorengan Tiga Ngakunya Dua

Makhsun Bustomi oleh Makhsun Bustomi
22 Mei 2020
A A
Gagal Matematika, Bermula dari Makan Gorengan Tiga Ngakunya Dua soal matematika un 2019 simak ui 2010 deret ukur deret hitung pembahasan kunci jawaban mojok

Gagal Matematika, Bermula dari Makan Gorengan Tiga Ngakunya Dua soal matematika un 2019 simak ui 2010 deret ukur deret hitung pembahasan kunci jawaban mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Tak bermaksud sinis terhadap matematika. Jelas, saya tidak mampu membenci matematika. Sama sekali tidak. Namun, bisa dibilang saya tidak terlalu menyukainya. Kamu benci matematika? Atau sebaliknya, justru cinta mati kepadanya? Cinta yang tak dapat ditawar-tawar. Seperti harga produk dengan barcode-nya, sekalipun di depan kasir paling ramah di supermarket.

Pernah sih saya menyukainya. Ah, itu sudah lama lewat. Mau gimana lagi, sepertinya dia tidak terlalu menyukai saya. Hubungan saya dengannya cukup complicated. Pernah nyaris dekat, saat masih unyu-unyu. Tentu saat itu dia juga nggak banyak nuntut macem-macem ke saya.

Tapi jarum jam selalu istikamah berputar. Tidak mundur, bahkan saat manusia tertidur. Lagian, hati saya mirip remote. Mudah berpindah. Gampang beralih. Jangan pernah sekali-kali mempercayakan remote TV ke saya. Nggak bakal ada satu channel TV bertahan lama, 3 menit saja. Selain matematika, teramat banyak hal lain yang membuat perhatian saya teralihkan.

Tahu-tahu, saya ditinggal oleh matematika. Tanpa amarah. Tanpa pamitan. Kamu pernah lewat hutan tebu tengah malam? Sesunyi itu, mirip hutan tebu.

Matematika adalah balok es yang diturunkan dari truk jam tiga dini hari. Kaku dan dingin. Tak berperasaan, mirip mayat. Dia sulit memaafkan, ketika saya berpura-pura. Terserah saja, jika orang lain yang berani mati untuk matematika. Terserah, seandainya matematika itu Nia Ramadhani yang seksinya bikin mimisan. Cukuplah saya pasrahkan kepada Ardie Bakri.

Andrea Hirata, pernah menyindir turis-turis matematika. Mereka yang mampir sebentar, melihat-lihat, tanpa tau isinya. Sudah kadung saya menjadi satu dari jutaaan yang disindirnya. Sampai suatu waktu, terdengar anak saya berkata,

“Ayah, ada tugas matematika. Bantuin Hafiza mennyelesaikannya.”

Mana mungkin saya cerita bahwa saya punya pe-er yang yang belum selesai: Gagal bermatematika. Inilah tiga alasan saya gagal bermatematika.

Baca Juga:

Menghindari Matematika, Alasan Terkonyol yang Pernah Aku Ucapkan Saat Memilih Jurusan KPI

3 Dosa Penjual Mendoan yang Bikin Warga Lokal Banyumas Marah

#1 Matematika adalah kejujuran

Saya tidak pandai untuk jujur. Apa ini ada hubungannya dengan insiden-insiden remeh seperti ini. Datang seorang tamu, ibu saya bilang, “Bilang aja Abah nggak ada.”

Waktu itu saya belum juga Sekolah Dasar. Bukankah Abah ada? Abah atau ayah saya cuma satu, di kamarnya. Jelas-jelas meskipun berkacamata, saya masih sanggup mengenali Abah sendiri. Tidur siang, setelah seharian lelah bekerja. Pasti maksud ibu enggan mengganggunya. Tetapi kenapa tidak bilang, maaf Ayah sedang istirahat?

Daripada bertanya, saya berbagi cerita. Ternyata, teman-teman saya semua mengalaminya. Hah, semua? Bagaimana bisa hal sederhana dipraktikkan dengan kerumitan tingkat dewa? Katanya, matematika mengajarkan to the point saja.

Oh ya, sewaktu sekolah menengah, saya mulai dikenalkan aritmetika, aljabar, geometri, dan seterusnya. Ada iri level tinggi melihat teman-teman sangat piawai dengan rumus-rumus yang kompleks. Gagah berwibawa maju ke depan memecahkan soal di papan tulis.

Saatnya istirahat berhamburan di kantin sekolah. Mengapa, ada saja di antara kami, mengulang praktik klasik: Makan gorengan tiga, ketika ngakunya dua.

Sejak kapan gorengan mendadak menyebabkan demensia? Atau rumus tadi tidak berlaku di kantin, hanya berkuasa penuh di papan tulis? Atau kita sedang belajar hal lain yang tak kalah penting? Tentang “politik pinokio” sejak transaksi di kantin sekolah.

Kebohongan kecil, kebohongan besar adalah ketidakjujuran. Kebohongan tetap kebohongan. Di waktu kecil, saat dewasa, di sekolah, di senayan, atau mungkin seandainya kita di istana. Di mana pun.

Sekolah, kampus, atau tempat kerjamu pernah launching Kantin Kejujuran, kan? Apa kabar sekarang? Kabarnya bangkrut, tak bertahan, ya? Setelah satu atau tiga bulan peresmiannya masuk koran. Rumus apa sih yang dipakai? Apa bukan formula sederhana, penambahan, pengurangan, atau pembagian? Maaf, orang seperti saya, apa ada hak nyinyir tentang mark-up anggaran? Setengah gedung kementrian olahraga yang dibilang Taufik Hidayat itu soal matematik atau intrik, sih?

#2 Matematika adalah keberanian dan kesabaran

Saya termasuk orang yang tekun, dibanding yang level tekunnya di bawah saya pastinya. Kemarin saya baru ngedate dengan novel baru Pangeran dari Timur. Saya masih sanggup membacanya 593 halaman. Biar pun sulit membedakan yang fakta dan yang pura-pura. Ah, novel tidak pernah ketus atau marah-marah kepada saya. Itulah kenapa, saya berteman dengan novel, teman yang kaya dengan metafora.

Saya tidak sesabar matematika. Meskipun katanya matematika tidak pernah ingkar janji. Saya tidak pernah bertemu guru idealis layaknya Desi Istiqomah, tokoh pada novel Guru Aini karya Andrea Hirata. Ah, kalaupun dibimbing beliau, tetap saja saya mudah kalah. Tidak sanggup saya mengikuti jejak Aini, muridnya yang belajar siang malam untuk tujuan masuk fakultas kedokteran. Apalagi akhirnya, Bu Desi berkata, “Matematika bukan untuk para penakut.”

Nyali saya mudah ciut. Gampang lempar handuk. Pantas saja matematika tidak berjodoh dengan saya.

#3 Matematika itu pelajaran akhirat

Saya suka ngeyel. Dalam banyak hal, kalimat wong salah ora gelem ngaku salah, sepertinya buat saya. Padahal saya percaya Tuhan. Sejak kecil, diyakinkan oleh orang tua dan guru-guru, ada alam akhirat, setelah kita selesai di dunia. Makan gorengan tiga, ngakunya dua adalah bukti sahih bahwa di kantin sekolah kita tidak kepikiran Tuhan. Tidak berpikir ada akhirat.

Bab Tafsir Matematis Dunia Akhirat yang ditulis Emha Ainun Najib berkata, matematika adalah “the most sacred lesson”. Entah apa pelajaran akhirat ini, kepikiran saat di mall, pasar, kantor, di senayan, atau dalam rapat-rapat istana. Sampai ketemu nanti, saat pelajaran itu dihitung ulang oleh Al-Hasiib, Yang Maha Membuat Perhitungan..

Jika matematika adalah kejujuran. Jika matematika adalah kesabaran dan keberanian. Jika matematika adalah pelajaran sakral. Seberapa matematika-kah kamu? Apa harus menyusuri lorong waktu? Memulai lagi dari saat-saat makan gorengan di kantin sekolah. Belajar lagi dari gagal bermatematika.

BACA JUGA 6 Aplikasi yang Bikin Mudah Ngerjain Soal Matematika dan tulisan Makhsun Bustomi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 November 2021 oleh

Tags: gorenganMatematika
Makhsun Bustomi

Makhsun Bustomi

Penulis Negeri Sipil

ArtikelTerkait

11 Istilah yang Harus Diketahui Mahasiswa Jurusan Matematika Mojok.co

11 Istilah yang Harus Diketahui Mahasiswa Jurusan Matematika supaya Cepat Lulus

1 November 2023
Angkringan Solo Bikin Syok Perantau Ponorogo: Menu Bakaran kok Nggak Pakai Bumbu Bakar? Ini sih Namanya Nget-ngetan Gorengan! bahasa jawa

Angkringan Solo Bikin Syok Perantau Ponorogo: Menu Bakaran kok Nggak Pakai Bumbu Bakar? Ini sih Namanya Nget-ngetan Gorengan!

5 Agustus 2024
Kepel, Kuliner Unik dari Pedan Klaten yang Bikin Ketagihan. Nggak Cukup kalau Cuma Makan Satu!

Kepel, Kuliner Unik dari Pedan Klaten yang Bikin Ketagihan. Nggak Cukup kalau Cuma Makan Satu!

21 Juni 2024
Tahu Pocong, Tahu Goreng Paling Enak yang Pernah Saya Makan

Tahu Pocong, Tahu Goreng Paling Enak yang Pernah Saya Makan

13 Oktober 2023
Saya Mending Nggak Jadi Beli daripada Lihat Gorengan Dipegang dengan Tangan Kosong, Kebersihannya lho, Tolong!

Saya Mending Nggak Jadi Beli daripada Lihat Gorengan Dipegang dengan Tangan Kosong, Kebersihannya lho, Tolong!

4 September 2024
podcast deddy corbuzier, Yang Keliru Deddy Corbuzier Soal Matematika dan Pengetahuan Dasar

Yang Keliru dari Deddy Corbuzier Soal Matematika dan Pengetahuan Dasar

22 November 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.