Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Emang Ngerjain Tugas dan Laporan Ditulis Tangan itu Masih Relevan, ya?

Muhammad Rizqi Nur oleh Muhammad Rizqi Nur
28 Juni 2020
A A
laporan ditulis tangan, tulisan tangan jelek penderitaan ciri arti manfaat tanda orang cerdas mojok.co

tulisan tangan jelek penderitaan ciri arti manfaat tanda orang cerdas mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saya kira semua orang sepakat kalau yang namanya mahasiswa itu beda dengan siswa biasa. Tanggungjawabnya beda, kesadarannya beda, dan orientasi terhadap kehidupan juga berbeda. Kalau siswa hidupnya cuma ngerjain tugas, kalau mahasiswa ya harus sudah punya pandangan tentang masa depannya. Nanti ke depan mau jadi apa dan seperti apa.

Saya melihat identitas mahasiswa sebagai pelajar tingkat tinggi, bukan hanya dari segi bagaimana dia menghitung matematika, mengerjakan soal fisika, atau disiplin pengerjaan praktikum kimia, namun juga bagaimana kemampuan berpikir radikalnya, dan bagaimana dia menguatkan idealisme yang dimilikinya. Oleh karenanya, mahasiswa tidak seharusnya disibukan hanya dengan mengerjakan tugas karena banyak sekali aspek di lingkungan masyarakat yang harus ia jelajahi.

Sebagai mahasiswa “Jurusan Pendidikan Sains”, saya mau sambat sedikit mengenai hal ini. Salah satu pembeda mahasiswa sains dengan mahasiswa lainnya khususnya jurusan sosial humaniora, kami punya banyak mata kuliah praktikum di laboratorium yang biasanya diakhiri dengan menulis laporan kegiatan praktikum.

Bagi saya, laporan praktikum ini sangat bermasalah karena banyak yang harus dikerjakan dengan metode tulis tangan. Betul, alih-alih diketik biar rapi dan lebih cepat pengerjaannya, dosen-dosen kami suka sekali meminta mahasiswa mengerjakan laporan dengan tulis tangan. Mana yang namanya laporan praktikum itu harus dikerjakan secara sistematis lengkap dengan teori dan berbagai referensi kayak skripsi lagi. Penulisan laporan yang sangat detail dan banyak ini sangat sangat sangat menyita waktu saya—dan teman-teman saya lainnya yang berpikiran hal yang sama.

Setelah saya selidiki, ternyata laporan ditulis tangan ini tidak hanya berlaku di jurusan sains di Fakultas Keguruan, seperti Pendidikan Fisika, Pendidikan Biologi dan kawan sejawatnya, namun juga di beberapa jurusan lain yang menekuni ruang lingkup kajian ilmu alam, misal Fakultas teknik, Fakultas MIPA, Keperawatan, Kedokteran dan yang paling seram katanya Fakultas Farmasi, dengan laporan dan praktikum yang jauh lebih tidak manusiawi.

Sebenarnya apa sih faedah laporan ditulis tangan itu? Sekarang kan teknologi sudah merata, pasti hampir semua mahasiswa pada punya laptop untuk sekadar mengetik tugas. Kalau tidak punya pun, warnet juga sekarang sudah bertebaran di mana-mana.

Pertanyaan soal relevansi laporan ditulis tangan ini ternyata pernah dibahas seorang dosen UGM yang bilang kayak gini:

“Penulisan laporan dengan tulis tangan bukanlah suatu bentuk penolakan akan teknologi yang seharusnya memudahkan. Pilihan ini diambil sebagai bentuk hati-hati dalam penggunaan teknologi. Seperti yang dikatakan oleh Prof. Drs. Langkah Sembiring, M.Sc., Ph.D., Sejak komputer berkembang orang-orang menjadi malas untuk menulis tangan. Penggunaan komputer memang praktis, namun membuka peluang penyalahgunaan. Salah satunya mengakibatkan orang-orang yang malas berkarya membuat laporan dengan tidak original. Hal tersebut akan menimbulkan masalah, masalah pertama proses pembelajaran tidak terjadi, dan masalah kedua kejujuran sudah tidak bisa dijamin.”

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Dosa Pemilik Jasa Laundry yang Merugikan Banyak Pihak

Setelah membaca tulisan tersebut, wacana banding dari saya, saya pribadi justru berpendapat bahwa teknologi hadir untuk mempermudah pekerjaan manusia, bahkan dari segala aspek termasuk penulisan laporan. Kalau menyoal ketidakaslian tulisan atau plagiarisme kan sudah banyak software yang memudahkan kita untuk melacak tulisan itu plagiat atau tidak. Trunitin misalnya. Kenapa tidak dimaksimalkan saja?

Bukankah di era yang serba maju seperti ini kita seharusnya benar-benar memaksimalkan skill dan menyesuaikan dengan jalannya perkembangan IPTEK ?.

Sebelum benar-benar final, saya mencoba mengajak beberapa relasi dan kawan sejawat berdiskusi ringan terkait masalah kecil yang nggak kecil-kecil amat ini. Saya rangkum pendapat mereka ke dalam satu paragraf ini:

“Beberapa kawan berpendapat bahwa laporan praktikum yang dikerjakan tulis tangan ini mampu mengurangi kecenderungan meniru, menjaga keaslian tulisan, maka dari itu mampu memberantas bibit-bibit korupsi sejak dini, dapat digunakan sebagai ajang berlatih menulis sebelum masa skripsi tiba dan berlatih mengontrol waktu (manajemen waktu)”.

Argumen teman-teman ini saya pikir terlampau klise. Maksud saya, kalau mau latihan buat skripsi, bukannya kalau ngerjainnya laporannya diketik malah semakin membiasakan kita buat skripsian ya? Kan nggak ada tuh di jaman sekarang skripsi yang dikerjakan dengan ditulis tangan.

Lalu ‘’keaslian tulisan terjamin’’ menurut saya terkesan agak menipu dan membual, bila membicarakan kejujuran seseorang (yang mungkin sifatnya eksplisit) sekalipun ada tidak ada komputer, kebohongan memiliki ruang eksistensi sendiri, Orang laporan yang ditulis tangan saja banyak kok yang saling contek satu sama lain.

Daripada memaksakan diri untuk mengerjakan laporan berbasis tulis tangan, bukannya waktunya lebih baik dipakai untuk kegiatan lain yang lebih produktif?

BACA JUGA Derita Orang dengan Tulisan Tangan Jelek yang Mungkin Tak Pernah Kamu Tahu dan tulisan Muhammad Rizqi Nur lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 25 Juni 2020 oleh

Tags: laporan ditulis tanganlaporan praktikumMahasiswa
Muhammad Rizqi Nur

Muhammad Rizqi Nur

''polemik yang hebat diperlukan pegangan yang hebat pula''

ArtikelTerkait

Kata Siapa Ikutan Organisasi Kampus Banyak Negatifnya_ Nggak Juga ah, Sotoy! terminal mojok

Ikutan Banyak Organisasi Kampus Itu Negatif? Sotoy, ah!

4 Juli 2021
Organisasi Mahasiswa di Bangkalan Madura Tak Mungkin Melawan Oligarki, Mereka Sudah Sibuk Melawan Teman Sendiri

Organisasi Mahasiswa di Bangkalan Madura Tak Mungkin Melawan Oligarki, Mereka Sudah Sibuk Melawan Teman Sendiri

9 September 2024
4 Stereotip Mahasiswa Jurusan Pertanian Terminal Mojok

4 Stereotip Mahasiswa Jurusan Pertanian

2 Desember 2020
menyikapi dosen yang tak pernah praktik kerja berdebat dengan dosen

Dosen Ngewajibin Mahasiswa Beli Bukunya Itu Sebenernya Pantes Nggak sih?

18 Desember 2020
Rindu Bus Kuning alias Bikun UI yang Sering Dianggap Bus Paling Nyaman

Rindu Bus Kuning alias Bikun UI yang Sering Dianggap Bus Paling Nyaman

1 September 2020
Mahasiswa Universitas Terbuka Nggak KRS-an, Nggak Masalah. Tetap Bisa Kuliah dengan Tenang, kok

Mahasiswa Universitas Terbuka Nggak KRS-an, Nggak Masalah. Tetap Bisa Kuliah dengan Tenang, kok

6 Juli 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.