Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Dulu Bilang Pengin Rebahan, Pas Sekarang Disuruh Rebahan Malah Ngeluh Bosan

Nursyifa Afati Muftizasari oleh Nursyifa Afati Muftizasari
21 Maret 2020
A A
rebahan

Dulu Bilang Pengin Rebahan, Pas Sekarang Disuruh Rebahan Malah Ngeluh

Share on FacebookShare on Twitter

Sejak kapan ya kita mulai sering mendengar dan menggunakan istilah “rebahan”? Tahu-tahu istilah ini sudah sangat populer hingga punya banyak pengikut (kayak agama aja punya pengikut wqwq). Mereka yang mengklaim sebagai kaum rebahan ini sesuai namanya punya cita-cita hidup untuk rebahan—rebahan di kasur, sofa, atau di tempat mana pun yang mendukung kegabutan sambil julid main sosmed atau drakoran sampai capek. Nggak harus kerja, mandi, dandan, atau bahkan keluar rumah.

Sayangnya, keinginan kaum rebahan seringnya mendapatkan hujatan karena dianggap ingin hidup sebagai pemalas. Lagian, in this economy kalau kamu mau rebahan aja, kamu bisa dapat uang untuk makan dari mana, hah???

Tapi siapa sangka, stigma buruk terhadap kaum rebahan itu sekarang berubah sejak negara api virus corona menyerang.

Virus corona sebagai wabah yang tingkat penularannya sangat cepat, bikin warga dunia panik dan memutuskan untuk bikin kebijakan lock down. Indonesia jelas nggak ketinggalan. Beberapa minggu terakhir, angka orang yang terinfeksi virus ini semakin banyak setiap harinya. Dari yang awalnya banyak orang nganggap sepele wabah ini (dibikin jadi meme lah, diplesetin jadi comunitas rondo mempesona lah) sekarang kita malah super panik dan berlomba-lomba bertaubat atas bercandaan yang selama ini kita lontarkan.

Pemerintah akhirnya juga melakukan evaluasi dan menetapkan virus ini sebagai ancaman nasional setelah semakin hari, semakin banyak orang yang meninggal. Meskipun belum benar-benar menyuruh lock down kayak negara lain, pemerintah menerapkan imbauan kepada masyarakat untuk melakukan social distancing. Apa itu social distancing? Kayaknya udah banyak dibahas deh, cari-cari sendiri aja ya definisinya hehehe.

Nah, imbauan social distancing setelah kehebohan yang diakibatkan oleh pandemi corona (Covid-19) seharusnya menjadi dream comes true bagi kaum rebahan ini. Bayangkan saja, berbagai kegiatan seperti sekolah, kuliah, kerja, kini harus dilakukan di rumah. Dan semuanya bisa dilakukan sambil rebahan. Social distancing bisa menjadi alasan kuat mereka untuk terus “rebahan”. Alih-alih dihujat, sekarang kegiatan rebahan ini mendapatkan banyak dukungan karena dianggap bisa membawa keamanan.

Namun, pada kenyataannya, baru dibatasi beberapa hari saja, sudah banyak sekali keluhan yang muncul di media sosial. Banyak yang bilang bosen dan ingin ke sinilah, ke sanalah, harus ini lah, harus itu lah. Padahal, sesungguhnya itu bukan kewajiban yang mendesak.

Yang lebih goblok lagi, ada yang manfaatin kesempatan ini buat liburan ke tempat yang banyak keramaian…

Baca Juga:

Nasi Padang Itu Enak, kecuali Dikonsumsi Tiap Hari

Superhero Fatigue: Ketika Film Superhero Mulai Bikin Enek

Ya, saya paham. Nggak semua orang betah lama-lama di rumah. Apalagi emang ada yang punya tuntutan buat beraktifitas di luar. Tapi ya jangan liburan atau pergi ke keramaian juga dong. Kalau kayak gitu kan kita malah berpotensi tertular atau menularkan virus ke orang lain.

Tolong sekali yah kalian, di rumah aja, rebahan seperti yang selama ini kalian inginkan. Jangan mengeluh—setidaknya sampai virus ini bisa mulai dikendalikan. Pikirkan kalau ini bukan cuma tentang diri kita, tapi juga berhubungan dengan orang lain di sekitar kita.

Kalau kalian bosan rebahan, bosan goler-goler, mending cari aktivitas lain kayak ngerjain skripsi, ngerjain kerjaan buat besok, atau menyusun puzzle, minum coklat panas, dan main tic tac toe kayak SpongeBob. Yang paling penting jangan sampai keluar rumah atau ke tempat yang banyak keramaian. Kapan lagi coba bisa rebahan tapi merasa berdosa. Ingat-ingat betapa dulu kita sangat ingin rebahan dan diem aja di rumah.

BACA JUGA Dampak Ekonomi Pandemi Corona yang Bisa Bikin Perekonomian Negara Hancur Lebur atau tulisan Nursyifa Afati Muftizasari lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 14 November 2021 oleh

Tags: Bosanrebahan
Nursyifa Afati Muftizasari

Nursyifa Afati Muftizasari

Lahir di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Mahasiswa Universitas Padjadjaran. Ikuti saya di instagram @afa_mufti.

ArtikelTerkait

tiket kereta, Berbagai Hal Ini Bisa Kamu Lakukan Saat Sumpek di Kereta

Berbagai Hal Ini Bisa Kamu Lakukan Saat Sumpek di Kereta

17 November 2019
Bagi Saya, Bawa HP ke WC Saat Boker Nggak Kalah Enak Dibanding Rebahan

Bagi Saya, Bawa HP ke WC Saat Boker Nggak Kalah Enak Dibanding Rebahan

7 Maret 2020
CGI Masalah Terbesar Film-film Superhero Indonesia Terminal Mojok superhero fatigue

Superhero Fatigue: Ketika Film Superhero Mulai Bikin Enek

17 Februari 2023
Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini di Museum daripada Kamu Rebahan Terus

Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini di Museum daripada Kamu Rebahan Terus

11 Januari 2020
menjadi master of something tanpa bosan

Cara Menjadi Master of Something

12 Mei 2019
MasterChef Indonesia Ngebosenin, Sudah Saatnya para Juara Diadu Kembali Terminal Mojok

MasterChef Indonesia Ngebosenin, Sudah Saatnya para Juara Diadu Kembali

10 Januari 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
5 Kuliner Madura selain Sate yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang Mojok.co

5 Kuliner Madura selain Sate yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang

28 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Pantai Watukarung, Primadona Wisata Pacitan yang Aksesnya Bikin Wisatawan Nangis Mojok.co

Pantai Watukarung, Primadona Wisata Pacitan yang Aksesnya Bikin Wisatawan Nangis

29 Desember 2025
Susahnya Cari Ruang Terbuka Hijau di Palembang, Hiburan Cuma Mal atau Kafe, tapi Lama-lama Bosan dan Bikin Rugi!

Susahnya Cari Ruang Terbuka Hijau di Palembang, Hiburan Cuma Mal atau Kafe, tapi Lama-lama Bosan dan Bikin Rugi!

29 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.