ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

Rebahan Boleh, tapi Jangan Sampai kayak Film Wall-E

Mohammad Maulana Iqbal oleh Mohammad Maulana Iqbal
13 Januari 2021
A A
rebahan film wall-e mojok

rebahan film wall-e mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Jika kalian merupakan penganut sekte rebahan, marilah sejenak untuk membaca tulisan ini, yang mungkin bermanfaat atau setidaknya mengisi waktu kegabutan kalian. Tentunya sembari rebahan juga nggak apa-apa.

Saya ingin sedikit bercerita pengalaman saya dan teman-teman sekitar saya yang merupakan penganut sekte rebahan pula. Semasa kuliah, waktu-waktu saya penuh diisi dengan ritual rebahan yang cukup membuat kecanduan, apalagi jika sedang liburan atau terdapat waktu kosong tanpa kegiatan.

Begitupun dengan beberapa teman saya yang juga menjalankan secara rutin peribadatan rebahan tersebut. Bahkan beberapa ada yang melebihi kekhusyukan saya dalam rebahan. Maklum, saya masih pada fase pembelajaran, belum begitu profesional.

Jika paling intensif saya rebahan satu hari satu malam nggak ngapa-ngapain, temen saya ada yang sekitar dua sampai tiga hari full dipenuhi dengan rebahan. Bangkit dari kasur mungkin hanya sekadar mandi dan makan.

Saya nggak bisa bayangin jika rebahan lebih dari sehari itu bagaimana kondisi badan jadinya. Rebahan sehari full saja, punggung sudah seperti Nenek Kebayan di film Upin & Ipin, bungkuk dan encok nggak karuan. Apalagi dengan rebahan yang sampai dua hari atau bahkan lebih.

Lantas apa yang kami lakukan selama melakukan rebahan? Hanya ada dua pilihan dalam ibadah rebahan, jika nggak tidur ya bermain HP. Kedua tindakan ini menjadi pilihan favorit para kaum rebahan.

Jadi siklusnya begini, setelah makan dan mandi atau kegiatan penting selesai, maka ritual rebahan pun dimulai. Biasanya bermula dari tiduran santai sembari bermain HP, mulai dari chat-chatan, bermain game, nonton youtube atau hanya sekadar scrolling medsos buat nyari hiburan semata. Bermain HP ini terus dilakukan hingga mata mulai lelah, mulai sayup-sayup dan akhirnya terkapar tak sadarkan diri alias tertidur pulas.

Entah kehidupan rebahan itu sehat atau nggak, kalian bisa cari tau sendiri ke dukun atau mantri setempat, pasalnya saya bukan keduanya. Namun, yang pasti bahwa rebahan itu membuat candu penganutnya, bahkan bisa melupakan segala hal.

Omong-omong mengenai rebahan, saya teringat dengan film masa kecil saya yang berjudul Wall-E. Sebuah film yang mengisahkan romantisme dua robot dengan latar belakang kondisi bumi yang mengalami krisis ekologi. Di tengah krisis ekologi tersebut, umat manusia diungsikan sementara ke sebuah pesawat luar angkasa bernama Axiom.

Nah, yang membuat saya teringat mengenai rebahan adalah kehidupan umat manusia yang tinggal di pesawat Axiom tersebut. Saya berani mengakui bahwa umat manusia di pesawat Axiom tersebut merupakan atlet rebahan yang paling profesional yang pernah ada di jagad raya.

Bagaimana nggak profesional, mereka melakukan rebahan sepanjang hidupnya mulai dari lahir hingga mati. Jika dibandingkan dengan umat manusia nyata hari ini, tentu nggak ada apa-apanya sama sekali. Bahkan akan dianggap pecundang oleh umat manusia di film Wall-E.

Coba bayangkan bagaimana rasanya melakukan rebahan sepanjang hidup. Pasti kalian berfikir, kok bisa? Jadi begini, umat manusia di film Wall-E yang tinggal di pesawat Axiom tersebut dibantu oleh kursi melayang yang bisa berjalan dan siap memfasilitasi segala kebutuhan manusia itu sendiri. Sehingga manusia hanya tinggal rebahan dan tinggal meminta apa yang diinginkan, maka permintaan akan datang di hadapan dalam hitungan detik.

Sempat saya berfikir, apakah kehidupan umat manusia di pesawat Axiom tersebut merupakan cerminan surga? Apapun keinginan tinggal minta dan seketika datang di hadapan. Namun, pikiran saya tersebut digagalkan setelah memahami kenyataan miris pada umat manusia yang tinggal di pesawat Axiom tersebut.

Mirisnya begini, mereka umat manusia yang rebahan sepanjang hidupnya tersebut justru akan kehilangan keahlian fisik mereka seperti berjalan kaki. Begitupun yang digambarkan di dalam film Wall-E, umat manusia yang tinggal di pesawat Axiom tersebut kehilangan kemampuan berjalannya, sebab terlalu lama rebahan.

Lantas setelah melihat beberapa gambaran kehidupan dalam film tersebut, kemudian saya tersadarkan pada ritual rebahan saya dan teman-teman saya yang rutin dilakoni. Saya sadar bahwa bisa jadi saya dan teman-teman saya seperti umat manusia di pesawat Axiom tersebut, kehilangan kemampuan manusiawi karena dimanjakan oleh teknologi.

Dapat dilihat bersama, segala kebutuhan kita sudah dapat dilayani oleh HP dalam genggaman tangan. Tinggal klik-klik sebentar, maka segala keperluan akan sampai di depan pintu rumah. Tentunya pemanjaan ini akan sangat berdampak perilaku rebahan yang semakin membudaya.

Nggak kebayang ketika umat manusia hari ini saking asiknya dengan rebahan sampai kehilangan kemampuan berjalan. Terlebih di masa pandemi seperti ini, yang mana tingkat rebahan lebih intensif tentunya. Sungguh menakutkan, amit-amit jabang bayi saja. Semoga umat manusia hari ini nggak sampai terlena oleh teknologi seperti umat manusia di film Wall-E.

Oleh karena itu, marilah sejenak bersepakat sembari berkhotbah pada diri sendiri untuk mengurangi intensitas ritual rebahan sedikit demi sedikit namun pasti, dan yang terpenting berkomitmen untuk nggak terlena begitu saja dengan dimanjakan teknologi secara buta.

BACA JUGA Pasar Malam Sebagai Alternatif Hiburan Warga dan Keluarga atau tulisan-tulisan Mohammad Maulana Iqbal lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 20 Januari 2022 oleh

Tags: rebahanwall-e
Mohammad Maulana Iqbal

Mohammad Maulana Iqbal

Terkadang sedikit halu.

ArtikelTerkait

naskah jawa tembang jawa kaum rebahan serat wulangreh pakubuwana iv cegah dhahar lawan guling mojok

Kaum Rebahan Harus Tahu Nasihat ‘Cegah Dhahar Lawan Guling’ dari Pakubuwana IV

10 Mei 2020
rebahan

Dulu Bilang Pengin Rebahan, Pas Sekarang Disuruh Rebahan Malah Ngeluh Bosan

21 Maret 2020
Punya Profesi Abad 21 di Lingkungan Manusia Abad 20 Kayak Dikutuk Jadi Sysiphus

Punya Profesi Abad 21 di Lingkungan Manusia Abad 20 Kayak Dikutuk Jadi Sysiphus

17 Maret 2020
Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini di Museum daripada Kamu Rebahan Terus

Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini di Museum daripada Kamu Rebahan Terus

11 Januari 2020
Format Akun 'txtdari' Belakangan Bikin Twitter Jadi Toksik terminal mojok.co

Kenikmatan Dunia Terwujud dalam Rebahan Sambil Twitteran

5 Maret 2020
investor kaya hanya modal rebahan trading forex platform investasi dunia saham tips investasi binomo trading trader forex saham mojok

Sebenarnya Bisa Nggak sih Kaya Hanya Modal Rebahan?

21 Februari 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Hal Penting yang Sepatutnya Ada di Film Petualangan Sherina 2 terminal mojok.co

Hal Penting yang Sepatutnya Ada di Film Petualangan Sherina 2

Saya Mantap Menunggu Seluruh Episode Tamat Dulu Sebelum Nonton Anime terminal mojok.co

5 Anime Komedi Soal Anak Sekolahan yang Justru Bukan buat Mereka

3 Cara Aneh yang Jadi Kebiasaan Saat Pilih Orang Jadi Imam Salat terminal mojok.co

3 Cara Aneh yang Jadi Kebiasaan Saat Pilih Orang Jadi Imam Salat

Terpopuler Sepekan

Mall Solo Paragon, Mall Andalan Warga Kota Solo yang Kini Tak Lagi Nyaman

Mall Solo Paragon, Mall Andalan Warga Kota Solo yang Kini Tak Lagi Nyaman

24 Mei 2025
Orang Lemah Nggak Cocok Hidup di Bogor (Unsplash)

4 Jenis Orang yang Nggak Bakal Cocok Hidup dan Menetap di Bogor, Khususnya Orang Lemah Mental Apalagi Fisik

20 Mei 2025
5 Barang yang Tidak Pernah Saya Sangka Warung Madura Menjualnya Mojok.co

5 Barang yang Tidak Pernah Saya Sangka Warung Madura Menjualnya 

22 Mei 2025
Pengalaman Ditolong Saat Motor Mogok dan Nggak Punya Uang Menyadarkan Saya Jogja Masih Berhati Nyaman Mojok.co

Pengalaman Ditolong Saat Motor Mogok dan Nggak Punya Uang Menyadarkan Saya Jogja Masih Berhati Nyaman

19 Mei 2025
Manchester United dan Final Cap Taek- Awet Jadi Pecundang!

Manchester United dan Final Cap Taek: Sampai Kapan Terpuruk dan Menjadi Pecundang?

22 Mei 2025
Sisi Terang Gunungkidul yang Tidak Terlihat karena Stigma Berlebihan dan Menutupi Kenyataan yang Ada

Sisi Terang Gunungkidul yang Tidak Terlihat karena Stigma Berlebihan dan Menutupi Kenyataan yang Ada

20 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=Zbmdu5T4vVo

DARI MOJOK

  • Kampus di Bawah Kementerian Pertahanan Tak Membuat Saya Menyesal Melepas Beasiswa S2 dari UGM buat Jadi Dosen
  • Tinggal di Kos Dekat UPN Jogja: Murah tapi Mewah, Fasilitas bikin Iri Penghuni Kos Rp700 Ribu
  • Siswa “Terpintar” SMA Sombong Bakal Lolos Mudah ke PTN, Berakhir Kuliah di Kampus Tak Terkenal setelah Dua Tahun Gagal UTBK
  • Butuh Gaji Rp15 Juta untuk Hidup Nyaman di Jakarta, Perantau yang Miskin Kudu Rela Tinggal Bersama Kecoa-Tikus dan Melahap Makanan Sisa
  • Perkara Transportasi Wisata, Jogja Sangat Tidak Kreatif dan Perlu Belajar dari Cara Surabaya Mengelola Trans Jatim Bus Jaka Tingkir
  • Terkucilkan dari Acara Kelulusan Sekolah karena Nunggak SPP, Lemah Ekonomi Jadi Objek Diskriminasi

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.