Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Dosa Jurusan Pendidikan yang Membuat Hidup Mahasiswanya Menderita

Marselinus Eligius Kurniawan Dua oleh Marselinus Eligius Kurniawan Dua
10 September 2025
A A
Dosa Jurusan Pendidikan pada Mahasiswanya yang Membuat Hidup Mereka Menderita Mojok.co

Dosa Jurusan Pendidikan pada Mahasiswanya yang Membuat Hidup Mereka Menderita (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jurusan Pendidikan “berdosa” pada para mahasiswanya karena tidak memberi cukup bekal. 

Pendidikan tidak pernah jadi hal yang benar-benar serius di negara ini. Mungkin banyak orang dan pejabat yang menghargai kerja guru dan tenaga pendidik. Namun, itu hanya di mulut. Tidak pernah ada aksi yang benar-benar nyata untuk menghargai kerja mereka.

Sebenarnya, gelagat itu sudah terbaca sejak para guru dan tenaga pendidik duduk sebagai mahasiswa di Jurusan Pendidikan. Kuliah di jurusan ini kerap dipandang sebelah mata. Selain itu, mahasiswanya tidak pernah benar-benar tahu kondisi lapangan atau kondisi pendidikan tanah air. Mungkin saja tahu, tapi berbagai narasi yang beredar di jurusan ini membuatnya semakin kabur. 

Itulah yang saya sebut dengan dosa Jurusan Pendidikan pada para mahasiswanya. Jurusan tidak memberikan cukup bekal. Mahasiswa tidak bisa bertahan, atau bahkan mungkin terseok-seok, di belantara bernama profesi guru di Indonesia. 

Narasi guru adalah pekerjaan mulia yang perlu diwaspadai

Beberapa waktu yang lalu, potongan video Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar viral. Pada pembukaan Pendidikan Profesi Guru (PPG) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rabu (3/9/2025), dia mengatakan guru adalah profesi mulia. Nasaruddin Umar menambahkan, para guru jangan minder dan jangan ikut-ikutan pedagang yang tujuannya memang mencari uang.  

Satu kalimat yang jadi sorotan netizen, “Kalau mau cari uang jangan jadi guru, jadi pedagang,” begitu katanya. Netizen menilai kalimat itu hanya akan melanggengkan kondisi guru yang tidak sejahtera di Indonesia. Asal tahu saja, selama ini gaji guru tidak layak karena bersembunyi di balik kata “pengabdian” dan “kerja mulia”. Dan, kata-kata dari Menag hanya memperburuk keadaan tersebut, 

Percaya atau tidak, tapi itulah yang juga terjadi di Jurusan Pendidikan. Jurusan ini selalu menjual “panggilan hati” atau “pekerjaan mulia”. Itu tidak salah memang, hanya saja, jurusan kadang lupa, kesejahteraan juga jadi poin penting yang perlu diperjuangkan. Bagaimana mungkin guru atau tenaga pendidik bekerja dengan maksimal kalau kesejahteraannya tidak terjamin? 

Jurusan Pendidikan terlalu banyak teorinya

Tidak sedikit mahasiswa lulusan Jurusan Pendidikan gagap ketika masuk dunia kerja. Sebab, selama di bangku kuliah, mereka terlalu banyak belajar teori, tidak diimbangi dengan pengetahuan lapangan yang mumpuni. 

Baca Juga:

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

Jangan Bilang Gen Z Adalah Generasi Anti Guru, Siapa pun Akan Mikir Berkali-kali untuk Jadi Guru Selama Sistemnya Sekacau Ini

Memang, teori-teori pendidikan seperti seperti filsafat pendidikan, teori belajar, psikologi perkembangan sangatlah penting. Namun, apabila tidak dibarengi dengan penerapan atau analisanya di lapangan, semua akan terasa sia-sia belaka. Mata kuliah-mata kuliah itu hanya jadi dongeng akademis. 

Praktik mengajar yang tidak “ngena”

Sebenarnya, mahasiswa diberi kesempatan untuk menerapkan teori-teori yang sudah dipelajari di praktik mengajar alias Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Di saat itu, mahasiswa diberi kesempatan untuk masuk ke kelas-kelas dan berperan sebagai guru atau pengajar sungguhan.  

Itu idealnya. Kenyataannya, tidak sedikit mahasiswa PPL yang dimanfaatkan sebagai pesuruh. Mahasiswa Jurusan Pendidikan jadi lebih jago fotokopi dan bikin minuman daripada mengajar. Kalaupun tidak dijadikan pesuruh, mahasiswa tidak dilibatkan secara bermakna dalam proses di kelas. Intinya, mereka tidak bisa mendapat banyak ilmu dari sana. 

Entahlah, ini salah siapa. Bisa jadi salah sekolah yang dituju untuk PPL. Namun, tidak menutup kemungkinan salah Jurusan Pendidikan yang tidak punya kontrol terhadap sekolah-sekolah yang dituju dan mahasiswanya. Bisa juga, memang sejak awal sistem pendidikan di Indonesia keliru. Itu semua merambat pada banyak hal, termasuk kurikulum yang diterapkan di Jurusan Pendidikan. 

Menuliskan ini membuat hati saya miris. Jurusan Pendidikan seharusnya menghasilkan pengajar-pengajar yang berkualitas dan terjamin kehidupannya. Namun, kenyataannya, lulusannya bak berjalan di jalanan berkabut. Serba tidak jelas. Mereka tidak punya cukup bekal dan pengetahuan akan dunia kerja yang serba tidak pasti. Itu semua berujung pada rasa frustrasi pada diri sendiri, pada jurusan, hingga pada pekerjaan sebagai guru. 

Penulis: Marselinus Eligius Kurniawan Dua
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Banting Setir dari Jurusan Manajemen Jadi Guru PAUD, Dianggap Aneh dan Nggak Punya Masa Depan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 10 September 2025 oleh

Tags: guruguru indonesiajurusanjurusan pendidikanmahasiswa jurusan pendidikanmahasiswa pendidikanPendidikan
Marselinus Eligius Kurniawan Dua

Marselinus Eligius Kurniawan Dua

Guru yang baru terjun di dunia menulis. Gemar main game, jalan-jalan, dan kulineran. Suka membahas tentang daerah, sosial, ekonomi, pendidikan, otomotif, seni, budaya, kuliner, pariwisata, dan hiburan.

ArtikelTerkait

Sisi Gelap Jadi Guru Swasta yang Gajinya Tidak Seberapa Mojok.co

Sisi Gelap Jadi Guru Swasta yang Gajinya Tidak Seberapa

11 Oktober 2024
Cerita KKN, Benar Nggak sih Mahasiswa Itu Agen Perubahan?

Cerita KKN, Benar Nggak sih Mahasiswa Itu Agen Perubahan?

16 Februari 2020
Jurusan Pendidikan Itu Memang Gampang dan Sepele kok, Beneran deh, Serius Guru

Jurusan Pendidikan Itu Memang Gampang dan Sepele kok, Beneran deh, Serius

26 Februari 2024
Nyatanya Guru Tak Pernah Mulia, Sejak Dulu Isinya Hanya Luka MOJOK.CO

Jangan Bilang Gen Z Adalah Generasi Anti Guru, Siapa pun Akan Mikir Berkali-kali untuk Jadi Guru Selama Sistemnya Sekacau Ini

28 November 2025
Membandingkan Platform Belajar Paling Asyik Antara Ruangguru dan Zenius terminal mojok.co

Ruangguru vs Zenius. Mana yang Paling Asyik?

6 Desember 2020
PTKIN, Gudangnya Jurusan Antimainstream

PTKIN, Gudangnya Jurusan Antimainstream

12 Desember 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri
  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.