Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Disrupsi Angkringan dan Kafe: Matinya Tempat Nongkrong di Area Salatiga

Zein Muchamad Masykur oleh Zein Muchamad Masykur
13 Januari 2023
A A
Disrupsi Angkringan dan Kafe Matinya Tempat Nongkrong di Area Salatiga (Unsplash)

Disrupsi Angkringan dan Kafe Matinya Tempat Nongkrong di Area Salatiga (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Siapa yang akan bertahan sampai late game di Salatiga? Kafe angkringan atau the real angkringan?

Sebagai seorang anak petani bunga dari Bandungan, Kabupaten Semarang, saya sempat merasakan pahit dan manisnya bangku kuliah. Saya kuliah di satu-satunya universitas negeri di Salatiga. Depannya U, tengahnya I, belakangnya N. 

Salatiga memang destinasi lokal yang bagi saya cukup ramah kantong untuk menjajal aneka kuliner dan tongkrongan. Sejak dari dulu ketika masih menjadi mahasiswa sok aktivis, sampai sekarang, ketika sudah resmi menjadi petani amatiran.

Kenapa dari Bandungan jauh-jauh ke Salatiga? Untuk yang belum tahu, dulu sebelum pemanasan global sedemikian panasnya, Bandungan terkenal dengan hawa dinginnya yang menusuk. Jadi, saat itu hampir tidak ada tempat nongkrong dan buka sampai larut malam. Dingin banget, woi! 

Namun, sekarang, sudah mulai menjamur beberapa tempat nongkrong seperti kafe, warkop, dan angkringan di Bandungan. Hebatnya, sekarang mereka berani buka sampai larut malam. Alasannya, tidak lain, karena Bandungan sekarang tidak sedingin dulu. Hal ini yang membuat saya percaya bahwa pemanasan global benar-benar ada.

Kembali ke soal kuliner dan tongkrongan. 

Beberapa waktu lalu, teman saya, seorang peternak kelinci dari daerah Tengaran, nekat membuka angkringan di Salatiga. Dia memberi kabar, sekaligus mengundang saya untuk mampir ke tempatnya. 

Walhasil, kemarin lusa saya memenuhi undangan itu untuk mampir ke angkringan yang sudah berjalan. Keesokan harinya, dia mengirim pesan chat, meminta saya memberi ulasan tentang angkringan yang dia jalankan.

Baca Juga:

4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget ketika Hidup di Solo

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

Oleh sebab itu, tulisan ini juga bertujuan untuk memenuhi permintaan teman saya.

Disrupsi di dunia bisnis

Disrupsi. Waduh, mungkin istilah tersebut terlalu berat untuk menjadi salah satu subtema tulisan. Namun, memang begitulah yang terjadi di dunia bisnis saat ini. 

Disrupsi di dunia bisnis bisa dimaknai sebagai tantangan yang cukup berat di mana perusahaan harus melakukan inovasi secara terus-menerus agar dapat tetap relevan dengan perubahan zaman. Untuk tulisan ini konteksnya angkringan, kafe, dan tempat nongkrong di Salatiga, ya.

Salah satu ancaman dari disrupsi adalah masa depan bisnis itu sendiri. Jika kurang inovatif, atau stagnan, bisa langsung hilang dari peta persaingan. Tolong saya dikoreksi ya kalau salah.

Buat saya yang suka nongkrong, ada dua tempat yang menjadi favorit, yaitu angkringan dan kafe. Dua tempat nongkrong ini, pada dasarnya, memiliki fokus, target, pemandangan, serta menu yang berbeda.

Lahirnya kafe angkringan

Namun, setelah melakukan pengamatan selama beberapa waktu di Salatiga, ada perubahan yang terasa. Banyak kafe di sini yang kini menyajikan menu makanan yang lumrah ditemukan di angkringan. Mulai dari cara membungkus makanan, minuman, sampai menu bakaran khas angkringan. Bagi banyak orang, tempat seperti ini disebut “kafe angkringan”. 

Sementara itu, sampai tulisan ini tayang, saya belum menemukan ada angkringan yang menyajikan menu kafe di Salatiga. Adalah agak tidak masuk akal jika mereka memajang menu kafe di mana rentang harganya tidak sesuai dengan konsep. Rasanya pasti bakal aneh banget.

Angkringan di Salatiga belum punya kekhasan

Menurut saya, ketidakadilan seperti ini memaksa pelaku usaha angkringan untuk memutar otak lebih keras. Gagal menemukan inovasi baru artinya kalah bersaing dengan kafe angkringan. Salah satu sebab angkringan bisa “direbut” oleh kafe adalah di Salatiga, tidak ada suatu kekhasan yang sudah disepakati.

Maksudnya, kalau di Jogja atau Solo, orang bisa dengan mudah mengidentifikasi ciri angkringan masing-masing. Mana yang khas Jogja, mana yang identik dengan Solo. Baik dari bentuk gerobak, motif gelas, rasa makanan, keragaman menu, ciri minuman, sampai menu pendamping seperti sate-satean. Nah, kondisi seperti ini belum saya temukan di Salatiga.

Kekhasan ini membuat pelaku usaha kafe tidak bisa begitu saja mengonsep tempat usahanya sebagai “angkringan”. Bagi orang yang paham kekhasan ini pasti bisa dengan mudah mengidentifikasi. “Wah, ini sih nggak bisa dibilang kafe. Bilang aja angkringan khas Solo.” Misalnya seperti itu.

Sulit untuk dibendung

Memang, inovasi kafe di Salatiga semacam itu berada di luar kemampuan kita untuk mengontrolnya. Kita tidak bisa membendung kafe untuk menjajakan menu seperti angkringan. Begitu juga sebaliknya. Namun, berapa besar modal yang harus disediakan untuk membuat angkringan dengan konsep menu-menu kafe? Pasti cukup besar.

Nah ini yang saya sebut sebagai disrupsi tempat tongkrongan, khususnya di Salatiga. Bagaimana pelaku usaha kafe membaca bahwa mayoritas target konsumennya adalah menengah ke bawah. Akhirnya, mereka menawarkan jajanan yang konsepnya murah.

Sementara itu, untuk pelaku usaha angkringan, ada sedikit modifikasi. Beberapa menyajikan makan berat. Misalnya menyediakan menu soto dan bakso (ada di Sleman, DIY). Nah, kalau sudah begitu, apakah angkringan soto dan bakso akan mengancam bisnis soto-sotoan ke depannya? 

Siapa yang akan bertahan?

Pada akhirnya, siapa yang akan bertahan sampai late game? Ingat, kalau soal target, saat ini sudah sama, yaitu menyasar pelanggan kelas menengah ke bawah di Salatiga. Sekali lagi, yang menentukan nantinya adalah keberanian melakukan inovasi. Kafe angkringan atau the real angkringan?

Penulis: Zein Muchamad Masykur

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 3 Hal yang Perlu Disiapkan Sebelum Wisata ke Salatiga

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 13 Januari 2023 oleh

Tags: angkringanbandungankafekafe di semarangSalatigaSemarang
Zein Muchamad Masykur

Zein Muchamad Masykur

Anak petani bunga di Bandungan.

ArtikelTerkait

5 Restoran Keluarga di Semarang untuk Rayakan Natal dan Tahun Baru Terminal Mojok

Rekomendasi 5 Restoran Keluarga di Semarang untuk Rayakan Natal dan Tahun Baru

20 Desember 2022
Berkendara dari Mranggen Demak ke Semarang di Siang Hari Penuh Cobaan, hanya Orang Kuat yang Sanggup Melakukan

Berkendara dari Mranggen Demak ke Semarang di Siang Hari Penuh Cobaan, hanya Orang Kuat yang Sanggup Melakukan

19 Juli 2024
Pengalaman Pertama Berkunjung ke Dusun Semilir Semarang, Destinasi Wisata yang Tidak Ramah untuk Kaum Mendang-Mending

Pengalaman Pertama Berkunjung ke Dusun Semilir Semarang, Destinasi Wisata yang Tidak Ramah untuk Kaum Mendang-Mending

24 September 2024
kafe kasir menu mojok

3 Jenis Pertanyaan Terlarang di Kafe

15 November 2020
Pengalaman Tinggal di Semarang Utara, Terjebak Dalam Kos Selama Tiga Hari karena Banjir Setinggi Perut

Pengalaman Tinggal di Semarang Utara, Terjebak Dalam Kos Selama Tiga Hari karena Banjir Setinggi Perut

22 Maret 2024
5 Kuliner Semarang yang Rasanya Kurang Cocok di Lidah Wisatawan

5 Kuliner Semarang yang Rasanya Kurang Cocok di Lidah Wisatawan

29 November 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.