Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

7 Penderitaan yang Dirasakan Sarjana ketika Memutuskan Tinggal di Desa

Juarni Ai Nurhayati oleh Juarni Ai Nurhayati
25 November 2023
A A
7 Penderitaan Sarjana ketika Memutuskan Menetap di Desa (Unsplash)

7 Penderitaan Sarjana ketika Memutuskan Menetap di Desa (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya mengira melanjutkan pendidikan sampai universitas tidak akan seribet ini. Dulu, saya pikir, mempunyai gelar sarjana pasti keren, punya pekerjaan bagus, dan menjadi kaya raya. Kenyataannya tidak juga. Saya buktinya, sampai sekarang masih freelance menulis artikel. Tapi, di desa, menjadi sarjana itu sesuatu yang wah hebat banget.

Tetangga mengira saya serba bisa, makanya ada aja yang minta bantuan. Masalahnya, mereka meminta bantuan yang di luar prediksi BMKG. Nih, contoh-contohnya

#1 Pernah disuruh mendaftarkan bansos sama tetangga desa

Masalah bansos dari pemerintah selalu jadi topik utama ibu-ibu di desa saya. Kalau ada yang tidak dapat pasti demo ke RW. Suatu hari, tetangga saya melihat postingan di Facebook kalau mau dapat bansos bisa mendaftar sendiri.

Saya merasa sial saat itu dan mengutuk orang yang bikin postingan itu. Tetangga yang lagi gabut itu datang ke rumah dan langsung minta tolong daftar bansos. Enggak cuma itu aja, dia sudah bawa handphone, Kartu Keluarga, KTP, bahkan menghubungi suaminya yang lagi kerja di kota buat kirim foto selfie.

Belum selesai sampai situ, masalah masih berlanjut karena sistem tahu kalau fotonya nggak diambil secara realtime, tapi dikirim dulu lewat Whatsapp. Jadi, si ibu nggak bisa mendaftar dan entah kenapa sebagai sarjana saya merasa sudah mengecewakan ekspektasinya. 

#2 Sarjana dianggap bisa menghapus data tetangga desa yang kena scam

Ada lagi, teman saya di desa tiba-tiba menelepon. Dia minta tolong saya untuk menghapus data dia karena sudah kena scam. Ini di luar prediksi BMKG, mungkin di luar aqidah juga wkwkwk. Jadi dia kena scam karena ikut MLM, katanya kalau belanja di e-commerce A nanti dibayar lagi dengan keuntungan lebih besar.

Sudah rugi, dia malah kena tipu sedangkan data-datanya sudah terlanjur diberikan ke penipu. Waktu itu dia nanya tentang aplikasi e-commerce (A) resmi atau tidak? Saya jawab kalau bukan dari Play Store hati-hati scam.

Dia jawab lagi. Tapi aplikasi itu udah punya sertifikat. Yah, kalau sertifikat mah, sarjana kayak saya juga bisa buatin wkwkwk.

Baca Juga:

Realitas Pahit Lulusan Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), Prodi Laris yang Susah Cari Pekerjaan

4 Hal yang Bikin Orang Kota seperti Saya Kagok Hidup di Desa

Data-data dia seperti nomor hape, nomor KTP, sama nomor KK sudah bocor ke penipu. Penipu itu mengancam kalau nggak kirim uang bakal disebarin data-datanya. Sebelum menghubungi saya, dia sudah transfer Rp4 juta ke penipu.

Lucunya, dia minta bantuan ke polisi tapi tetap nggak bisa bantu. Polisi saja nggak bisa bantu, apalagi saya, Mbak.

#3 Menghapus data Instagram sama orang yang mau galbay pinjol

Gelar sarjana pasti serba bisa. Itu anggapan orang-orang di desa. Bahkan, salah satunya pernah dimintai tolong hapus data di IG sama orang yang mau gagal bayar pinjol.

Masalahnya bukan soal menghapus data IG saja, tapi si yang punya akun lupa password dan nomor handphone di akun-nya pun sudah nggak aktif. Suram.

#4 Sarjana dikira bisa mengerjakan PR Bahasa Inggris punya anak tetangga

Pas awal-awal balik kampung dan memutuskan remote job, anak tetangga selalu minta tolong mengerjakan PR Bahasa Inggris. Ini terjadi berkali-kali dari dia kelas 5 SD sekarang kelas 2 SMP. Serasa jadi sarjana Bahasa Inggris.

#5 Melacak hape yang hilang

Mengerjakan PR Bahasa Inggris anak tetangga nggak terlalu berat, tapi ada satu hari teman menelpon minta tolong lacak hape Redmi-nya yang hilang. Saya nggak mau kasih dia harapan jadi langsung saja menjawab nggak bisa dan nggak mungkin ketemu lagi.

#6 Disuruh bawa orang lain kerja

Menjadi sarjana artinya menjadi HRD sama pemilik perusahaan, makanya tetangga saya minta bantuan bawa anaknya ikut kerja. Tetangga depan gang, ibu penjual tape, kang bakso, saudara, dan tetangga lain selalu bilang, “Anak saya sudah mau lulus, nanti ikut kerja ya di tempat kamu.

#7 Selalu ditanya lowongan kerja

Saya adalah kaum yang belum merasakan manfaat Jobstreet dan Linkedin, tapi ada ibu-ibu malah menanyakan lowongan pekerjaan ke saya. Yang satu minta anaknya diajak kerja, satu lagi menanyakan lowongan pekerjaan. Duh, gimana ya, saya juga masih berjuang, Bu.

Kalau tahu begini, saya bakal tetap tinggal di kota tanpa memberitahu orang lain kalau saya ini sudah kuliah. Ini pasti ada peran orang tua juga yang membanggakan anaknya jadi sarjana. Jadi, bagi tetangga sarjana itu bisa semua. Bagi mereka, saya adalah ahli IT, HRD, pemilik perusahaan, dan petugas Kemensos.

Penulis: Juarni Ai Nurhayati

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Beban Berat Menjadi Sarjana di Kampung

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 November 2023 oleh

Tags: bansosDesamelacak handphonepinjolredmisarjana
Juarni Ai Nurhayati

Juarni Ai Nurhayati

Penulis dan freelance nge-ghibah.

ArtikelTerkait

realme MOJOK.CO

Realme, yang Penamaannya Kayak Geng Viking Olaf di SpongeBob Itu, Siap 1vs1 Lawan Xiaomi

30 Juli 2020
5 Hal Nggak Enaknya Jadi Guru di Desa terminal mojok

5 Hal Nggak Enaknya Jadi Guru di Desa

17 Desember 2021
Sarjana Lulus Kuliah Nggak Harus Cari Kerjaan Enak, Jadi Ketua Karang Taruna pun Nggak Ada Salahnya

Sarjana Lulus Kuliah Nggak Harus Cari Kerjaan Enak, Jadi Ketua Karang Taruna pun Nggak Ada Salahnya

18 Desember 2023
Bayar UKT ITB Pakai Pinjol Itu Miris dan Jelas Tidak Bisa Dimaklumi, Niatnya Mencerdaskan Bangsa atau Menyengsarakan Rakyat nih?

Bayar UKT ITB Pakai Pinjol Itu Miris dan Jelas Tidak Bisa Dimaklumi, Niatnya Mencerdaskan Bangsa atau Menyengsarakan Rakyat nih?

27 Januari 2024
Kuliah Magister Itu Nggak Seindah yang di Angan-angan. Berat, Bos!

Kuliah Magister Itu Nggak Seindah yang di Angan-angan

15 Februari 2023
Kuliah Mahal, Gaji Minimal: UMR Bukan Upah Layak untuk Sarjana Fresh Graduate, Itu Penghinaan!

Kuliah Mahal, Gaji Minimal: UMR Bukan Upah Layak untuk Sarjana Fresh Graduate, Itu Penghinaan!

25 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.