Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Dear Cewek, Dimasakin sama Cowok Itu B Aja sih

Aminah Sri Prabasari oleh Aminah Sri Prabasari
18 Juli 2020
A A
Jadi Perempuan Sulit? Maaf, Jadi Pria Juga Ada Kalanya Sulit, Nona terminal mojok.co

Jadi Perempuan Sulit? Maaf, Jadi Pria Juga Ada Kalanya Sulit, Nona terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Jadi ceritanya Mbak Dinda yang baru nikah sama Mas Rey di malam pertamanya setelah gelar resepsi mevvah itu “curcol” di IG Story. Mbaknya nggak bisa masak, bahkan sekadar masak nasi dan mi instan, jadi makan malam dimasakin suaminya.

“Hehehe aku blm bisa masak guys, masak nasi dan mie instant aja blm bisa… Dan karena ga ada makanan apa apa jadi malam pertama kita makan mie instant dulu ya di masakin suami.”

Padahal masak nasi tinggal cuci beras lalu taroh rice cooker, beri air sesuai takaran, jangan lupa colok kabelnya dan pastikan tombol “cook” dicetek karena kalau yang nyala tombol “warm” mah, sampai Mamas Lee Min-ho nembak saya buat jadi pacar, berasnya nggak akan matang. Masak mi instan juga tinggal ikuti panduan, nggak susah dan pasti sukses kok, kecuali pas kemasan dibuka ternyata bumbunya nggak ada.

Gampang kan? Tapi saya nggak heran sih Mbak Dinda nggak bisa masak nasi dan mi instan, Mbak Nia nggak tahu caranya ngupas salak. Seleb punya dunia sendiri yang nggak akan bisa dipahami rakyat jelata, kepsyen medsosnya apalagi. Jadi ya sudahlah.

Yang bikin saya heran tuh kenapa masak mi instan di malam pertama sehabis gelar resepsi diuwuin segitu banyak orang. Netizen baper massal.

Jadi risih kan yang nggak baper, sampai-sampai terbitlah tagar #day1dindareyhalal, saking situasi cringe yang dihasilkan dari umbar kehidupan pribadi di medsos tak terbendung. Yha gimana, lah wong nanya iler pun di medsos. Mungkinkah selain nggak bisa masak mi instan juga nggak bisa pakai WhatsApp? (((Dibahas))).

Uwu maksimal karena di malam pertama Mbak Dinda dimasakin suami meski cuma mi instan, letak uwunya ada di mana sih? Namanya juga baru sehari jadi suami-istri. Eh.

Mbak Dinda memang lebih beruntung dari SM yang disekap dan disiksa oleh suaminya, AA (17 tahun). Mereka nikah siri saat SM berusia 13 tahun. Penasaran siapa yang tega nikahin anak-anak umur 13 tahun dan akhirnya disiksa suaminya sampai setahun karena nggak bisa masak, kamvret amat.

Baca Juga:

Konten “5 Ribu di Tangan Istri yang Tepat” Adalah Bentuk Pembodohan

Sebagai Anak Kos, Saya Muak Lihat Konten TikTok Rp10 Ribu Sehari untuk 3 Kali Makan. Nggak Masuk Akal!

Anak 13 tahun dinikahin dan setelah itu nggak ada yang nyariin, bahkan tetangga aja tahunya si suami masih lajang. Ketahuan disekap dan disiksa setelah berhasil kabur lewat plafon. Sementara seleb nggak bisa masak mi instan dan tanya jawab soal iler orang se-Indonesia harus nyimak. Lyfe~

Memasak itu skill buat bertahan hidup yang mendasar banget, Gaes. Sama kayak nyuci piring dan baju, seterika, beberes rumah, benahin kasur, dan seterusnya. Nggak ada urusannya sama gender.

Cowok yang lihai soal urusan domestik nggak perlu dianggap sebagai prestasi apalagi romantis, lebih tepat disebut punya kesadaran diri dan perspektif yang baik soal kesetaraan gender karena nggak terjebak cara berpikir patriarki ala bapak-bapak jaman baheula.

Cowok masak itu B aja. Kompor, panci, penggorengan, dan teman-temannya itu nggak peduli sama gender. Indomie juga begitu, santuy dia mah. Nggak bakalan rese nanya-nanya lalu melakukan boikot karena gendermu kurang sesuai dengan norma yang berlaku.

Sudah nggak jaman sekarang kalimat-kalimat manis tapi isinya minta diurus cewek setelah nikah. Sebelum nikah emangnya siapa yang urus? Kalaupun terbiasa diurus orang, ngurus diri sendiri pun nggak bikin mati kan?

Kalau bapak dan ibumu ngomongnya begitu, terutama ke anak cowok, ingatlah bahwa mereka hidup di jaman yang berbeda jadi permasalahan yang dihadapi juga berbeda. Dengan tanpa mengurangi rasa hormat, lepehin aja nasehat seksis dari orangtua. Toksik banget ini, Gaes. Ngaruh banget entar bukan hanya ke hubungan dengan pasangan, tapi juga ke anak.

Saya masih lajang kok sok tahu amat soal parenting? Belajar soal parenting itu justru saat masih lajang. Bukan pas anak rewel melulu dan nilai-nilainya di sekolah jelek baru kamu nyari tahu. Karena mendidik anak itu dimulai sejak memilih pasangan, Gaes.

Sama kayak kerja bareng bikin tugas kuliah atau kerjaan kantor, kalau teman setim nggak asyik pasti jadi berantem kan? Minimal jengkel, merusak mood. Misalnya begini, kamu bilang ke anak jangan merokok, eh pasanganmu santuy aja terlihat merokok di rumah, jadi anak harus nurut sama petuah ibu atau mengikuti contoh dari ayah?

Kenyataannya memang ada kecenderungan cara berpikir cowok setelah nikah nanti diurus istrinya, termasuk soal masak dan beberes rumah. Cowok masak dianggap spesial, spesies langka dan perlu diuwuin, karena selama ini cewek dididik untuk mengambil beban urusan domestik. Meski punya tanggung jawab di ranah publik sekalipun, tetap saja urusan rumah jadi PR buat cewek.

Pernah nonton iklan kecap yang si anak bilang ibunya super? Sama-sama capek pulang kerja, si ibu langsung ke dapur untuk memasak sementara si ayah rebahan di sofa. Akrab banget sama keseharian masyarakat kita kan?

Pertama, cewek kerja tuh cuma dianggap mengisi waktu luang, bantu suami bayar cicilan rumah, jadi kalau di rumah kerjaan numpuk terutama soal anak dan cicilan rumah bisa ditutup dari gaji suami, ya istrinya disuruh berhenti kerja biar bisa fokus di rumah. Nggak terpikir bahwa perjuangan karir seseorang itu tanpa memandang gender. Kalau suami di kantor bisa kena omel atasan karena kinerja yang buruk, istri juga sama aja, punya tanggung jawab di pekerjaannya.

Kedua, kerjaan cewek tuh dianggap remeh-temeh jadi setelah pulang kerja masih ada energi berlebih buat beberes dan masak. Ada juga yang menganggap mengijinkan istri bekerja itu tindakan baik hati dari suami, makanya dikasi syarat “boleh aktif di luar asal pekerjaan rumah beres”, lalu muncul tradisi setelah seharian kerja istri setelah sampai rumah masih harus beberes sementara suami leyeh-leyeh.

Kalau kayak gitu bukan kesetaraan namanya. Bolehlah disebut istri jadi punya dua pekerjaan tapi hanya satu saja yang mendapat bayaran. Bahkan mungkin ucapan terima kasih saja nggak didapat karena dianggap sudah kewajiban, betul?

Berbeda dengan kasus thread mbak-mbak soal “bekal untuk suami” yang kemudian dinyinyirin karena dianggap perbudakan itu. Kalau kamu nggak ngerti bedanya, asal mengerjakan pekerjaan domestik langsung dianggap perbudakan, berarti kamu sekadar salty tanpa paham konsep dasarnya.

Kelihatannya sepele ya, soal Mbak Dinda dimasakin suami doang, tapi cara melihat persoalan itu loh yang penting buat jadi bekal kita semua.

BACA JUGA Suami-Suami Takut Tupperware (Hilang) dan tulisan Aminah Sri Prabasari lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 11 Januari 2022 oleh

Tags: genderkesetaraanMasakRumah Tangga
Aminah Sri Prabasari

Aminah Sri Prabasari

Perempuan yg merdeka, pegawai swasta yg punya kerja sambilan, pembaca yg sesekali menulis.

ArtikelTerkait

Dear Emak, Masak Sahur Enak Itu Jangan Seminggu Pertama Puasa Doang!

2 Mei 2020
Jurus 531 untuk Pemula Perdapuran_ 5 Langkah Memasak 3 Menu Pakai 1 Ekor Ayam terminal mojok

Jurus 531 untuk Pemula Perdapuran: 5 Langkah Memasak 3 Menu Pakai 1 Ekor Ayam

9 Juli 2021
Yang Tidak Dimasak Ketika Memasak di MasterChef Indonesia terminal mojok.co

Hal yang Tidak Dimasak Ketika Memasak di MasterChef Indonesia

15 Oktober 2020
Potensi Deterjen Sayang Bikin Kisruh Hubungan Rumah Tangga Terminal Mojok

Potensi Deterjen Sayang Bikin Kisruh Rumah Tangga

18 Januari 2023
10 Resep Makanan Terbaik dari Devina Hermawan, Chef Kesayangan Kita Semua Terminal Mojok

10 Resep Makanan Terbaik dari Devina Hermawan, Chef Kesayangan Kita Semua

10 September 2022
Bumbu Masak Instan, sang Penyelamat Anak Kos terminal mojok.co

Bumbu Instan, Senjata Masak Penyelamat Anak Kos

7 September 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.