Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Dari Tekyan Sampai Garangan: 40 Kata Slang Jogja yang Mulai Punah

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
21 Januari 2022
A A
Dari Tekyan Sampai Garangan: 40 Kata Slang Jogja yang Mulai Punah terminal mojok.co

Dari Tekyan Sampai Garangan: 40 Kata Slang Jogja yang Mulai Punah (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

“Heh, mukamu tu lho kayak tekyan,” celetuk saya ke salah seorang kawan. Seketika kawan saya malah melongo sambil bertanya, “Tekyan itu apa?” Tidak hanya sekali saya mengalami gap bahasa ketika menggunakan kata tekyan dan kata-kata lain. Bahkan ketika bicara ke sesama orang Jogja

Padahal, kata slang ini tidak benar-benar punah. Penuturnya masih cukup banyak, meskipun tergerus lu gua dan bahasa khas Jaksel semacam which is dan actually. Padahal kata slang khas Jawa juga tidak kalah menyebalkan di telinga. Misal tekyan tadi. Betapa luar biasa leluhur kita sampai menemukan kata yang blas nggak nyaman untuk diucapkan dan didengarkan.

Maka tanpa bermaksud melanggengkan Jawanisasi, berikut adalah 40 kata slang khas Jogja yang mulai punah. Jika Anda merasa beberapa kata di sini masih sering terdengar, ya bagus lah. Tapi jika Anda merasa asing, semoga cakrawala bahasa Anda terbuka lebih luas oleh bahasa yang unik, lucu, dan menyebalkan ini.

#1 Nggatheli

Bukan asli Jogja. Tapi di Jogja, ia sering dipakai untuk mengutarakan rasa sebal; menyebalkan dengan lebih kasar.

#2 Ndlogok

Mirip dengan nggatheli, sama-sama bahasa kasar dari menyebalkan, tapi di-buff.

#3 Gosu

Singkatan “Ndlogok Asu”. Versi sempurna dari kata ndlogok. Damage-nya ketika diucapkan benar-benar menyerang mental.

#4 Pagob

Berasal dari bahasa walikan yang artinya atos. Biasanya, ini untuk menyatakan sikap seseorang yang ketus.

#5 Byayakan

Sama artinya dengan perilaku pecicilan atau ugal-ugalan. Ia identik dengan perilaku ugal-ugalan di jalan.

Baca Juga:

Dulu Malu Bilang Orang Kebumen, Sekarang Malah Bangga: Transformasi Kota yang Bikin Kaget

Pengalaman Mengunjungi Tamansari Jogja, Istana Air di Mana Sejarah Kerajaan Berpadu dengan Kehidupan Sosial Masyarakat

#6 Biangane

Identik dengan biang keladi atau biang kerok. Intinya sumber masalah.

#7 Gentho

Artinya preman, atau orang yang dipandang preman. Bisa juga untuk menyebut orang yang berkuasa di sebuah kelompok.

#8 Gali

Artinya Gabungan Anak Liar. Identik dengan preman pasar, tapi sering digunakan untuk menyebut anak punk dan anak jalanan.

#9 Gondes

Gondrong ndeso, artinya gondrongnya orang desa. Punya kedekatan arti dengan istilah jamet, jadi bayangkan sendiri.

#10 Mendes

Mentel ndeso, artinya kemayu/genit orang desa. Versi perempuan dari gondes dan jamet, ia mewabah di TikTok.

#11 Dab

Bahasa walikan yang artinya mas. Ia masih sering dipakai, tapi tergeser dengan kata bro, gan, kamerad, dll.

#12 Daladh

Pelafalannya hanya dalat. Bahasa walikan dari kata makan. Ia sering terdengar di warung nasi rames terminal.

#13 Hongib

Bahasa walikan dari polis/polisi. Ia biasa dipakai ketika sebal atau ingin memaki aparat.

#14 Dagadu

Mungkin Anda kira ini nama brand. Tapi ini adalah bahasa walikan yang artinya matamu.

#15 Kecu

Memiliki banyak arti, bisa ingkar janji, bisa menyebalkan, bisa plin-plan. Ia termasuk kata slang yang sering disebut tanpa makna jelas.

#16 Ndangil

Artinya mencuri. Ia kalah populer dengan kata nyolong. Identik dengan pencurian skala kecil (gorengan, buah, pulpen, tanaman).

#17 Garangan

Hewan sejenis tupai, tapi dipakai untuk menyebut pria genit atau playboy. Biasanya dipakai untuk menyebut pria yang suka mendekati perempuan. Ia identik dengan istilah buaya.

#18 Garangan giras

Versi lanjut dari garangan. Ia dianggap lebih tangkas dan cekatan dalam mendekati perempuan. Di era sekarang identik dengan oknum yang suka mengirim DM ke perempuan.

#19 Garanganwati

Versi perempuan dari garangan.

#20 Tekyan

Gembel dengan gaya. Karakter teman parasit (menumpang tidur, makan, dan kebutuhan hidup lain).

#21 Jaker

Dari kata kerja yang dibalik. Ia identik dengan kultur pengamen era 60 sampai 90-an.

#22 Temon

Bahasa walikan dari wedok/perempuan. Tapi kata ini cenderung melecehkan dan tidak sopan ketika digunakan

#23 Keple

Identik dengan pelacur/PSK. Ia merupakan sebutan yang cukup kasar dan bisa jadi umpatan.

#24 Grenpang

Sudah sangat punah. Ia identik dengan keple, tapi lebih dekat dengan model FWB. Akar bahasa dari grandfunk/greenpunk era 60-an.

#25 Gendhakan

Selingkuhan. Bisa juga untuk menyebut FWB. Saat ini, ia masih dipakai oleh kelompok bapak-bapak yang hobi karaoke.

#26 Timplik

Kata ini sudah mulai punah, artinya bersetubuh. Sebenarnya banyak kata serupa seperti kenthu, tapi timplik yang makin jarang digunakan.

#27 Lodse

Bahasa walikan yang artinya ngombe atau minum. Ia identik dengan minuman keras.

#28 Ndugab

Bahasa walikan yang artinya muntah, ia identik dengan muntah karena mabuk.

#29 Kewer

Mabuk berat sampai tidak bisa berjalan. ia bisa juga untuk menyebut lemas atau capek yang berlebihan.

#30 Mletre

Sama seperti kewer. Tapi, ia lebih menyebalkan saja ketika didengar.

#31 Sapi

Identik dengan pil koplo alias ekstasi. Ia sempat viral pada 2000-an.

#32 Gembyeng

Identik dengan geger atau keributan. Ia biasa dipakai untuk situasi berkelahi atau tawuran.

#33 Senggel

Artinya berkelahi satu lawan satu. Kadang, ia diartikan benturan bahu saat berjalan untuk menantang. Kemungkinan akar bahasanya dari single.

#34 Herek

Bisa hereg atau herex. Ini untuk menyebut pengendara motor ugal-ugalan dengan motor modifikasi yang super berisik.

#35 Tarikan

Artinya balapan. Ia identik dengan balapan liar atau sekedar saling tantang di jalan.

#36 Stanplat

Artinya halte bus. Jangan ditanya akar katanya, saya juga bingung dengan istilah ini. Konon, ia dari bahasa Belanda.

#37 Aniem

Identik dengan listrik PLN sekarang. Cagak aniem berarti tiang listrik dan pabrik aniem berarti gardu listrik. Berasal dari akronim nama perusahaan listrik era kolonial.

#38 Toni boster

Akronim Waton Muni nDobose Banter. Artinya asal bicara tapi bohongnya keras/keterlaluan.

#39 Yarwe

Bayar dewe atau bayar sendiri. Ia punah karena istilah split bills ala FWB sekarang.

#40 Bimantara

Akronim Bisa Mangan Tanpa Ragat atau bisa makan tanpa biaya. Ia identik dengan pria yang tidak menafkahi keluarga dan jadi parasit.

Dari 40 kata slang Jogja tersebut, coba sebutkan yang sudah cukup familier di hidupmu.

Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Audian Laili

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 21 Januari 2022 oleh

Tags: Jogjakamus terminalKata Slangtekyan
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

ha milik tanah klitih tingkat kemiskinan jogja klitih warga jogja lagu tentang jogja sesuatu di jogja yogyakarta kla project nostalgia perusak jogja terminal mojok

Klitih di Jogja: Akibat dari Mental Chauvinis dan Maskulinitas ala Feodal

9 Agustus 2021
Ilustrasi Jalan Gejayan Brengsek karena Ulah Pemerintah Jogja Sendiri (Unsplash)

Jalan Gejayan Semakin Brengsek karena Ulah Pemerintah Jogja Sendiri

21 Juni 2024
Jalan Bugisan Selatan Jogja, Penghubung Jogja-Bantul yang Menguras Kesabaran

Jalan Bugisan Selatan Jogja, Penghubung Jogja-Bantul yang Menguras Kesabaran

13 Desember 2023
Sisi Gelap Kerja di Pemerintahan: Enak, sih, kecuali Jadi Ajudan Pimpinan Instansi Daerah

15 Istilah yang Sering Digunakan dalam Kegiatan Instansi Pemerintah

27 Maret 2023
Malioboro Masih Bisa Dinikmati Warga Lokal Jogja (Unsplash)

Malioboro Masih Bisa Dinikmati Warga Lokal Jogja, Tentunya Bukan Sebagai Tempat Wisata

25 Desember 2024
Saking Ndesonya Soal Jogja, Saya Pernah Beli Pecel di Angkringan terminal mojok.co

Liburan ke Jogja dengan Budget 500 Ribu? Bisa Banget!

30 Juli 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.