ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Cara Efektif Menjawab Soal PPKn yang Panjang dan Njelimet Itu

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
27 September 2020
A A
soal ppkn njelimet panjang cara menjawab ujian mojok

soal ppkn njelimet panjang cara menjawab ujian mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Tulisan kali ini saya tidak akan membahas pelajaran sejarah yang katanya mau dihapus dari daftar mata pelajaran (mapel) wajib SMA/SMK, tidak juga pelajaran Bahasa Indonesia yang oleh mbak Siti Halwah, dalam tulisannya yang tayang di Mojok beberapa waktu lalu, disebut sebagai pelajaran paling sulit. Tidak. Saya justru mau ngrasani mapel yang sukses bikin ngantuk sepanjang saya mencicipi bangku sekolah: PPKn.

Dalam perjalanannya, saya mengalami beberapa kali pergantian nama mapel ini. Dulu waktu SD namanya PMP alias Pendidikan Moral Pancasila. Trus berubah jadi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan berubah lagi jadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Meski namanya berubah-ubah, tidak ada yang benar-benar berubah dari mapel tersebut. Isinya masih sebelas dua belas dan masih tetap jadi pelajaran yang ngantuki. Gimana, ya? Ndilalah saya selalu dapat guru PPKn yang model mengajarnya selalu sama: ceramah. Bisa kebayang kan gimana rasanya dua jam duduk mendengarkan orang ceramah? Masih mending kalau si penceramah bisa membawa suasana, kalau tidak? Ya Lord…ngantuknya…

Saya membayangkan seandainya guru PPKn saya dulu adalah seseorang yang menyenangkan, aktif, dan dinamis tentu saya akan jatuh cinta pada mapel ini seperti dulu saya jatuh cinta dengan guru, eh, mapel Bahasa Inggris. Iya, guru Bahasa Inggris saya dari SD sampai SMA semuanya asyik banget. Tidak melulu mencatat ataupun ceramah tapi diselingi dengan permainan yang bikin suasana kelas jadi hidup. Murah senyum lagi. Sesuatu yang kemudian membuat saya jatuh cinta hingga di kemudian hari memilih mapel ini untuk saya tekuni di bangku kuliah.

Kembali ke mapel PPKn. Selain meninggalkan kenangan sebagai pelajaran yang ngantukin, PPKn juga punya cerita tersendiri bagi saya yaitu tentang cara efektif dalam menjawab soal-soalnya, terutama soal yang disajikan dalam bentuk pilihan ganda. Ituuu…soal yang jawabannya tinggal pilih yang A,B,C atau D itu loh…Inget?

Nah, secara garis besar, ada dua cara efektif yang biasa kita lakukan saat bingung menjawab soal PPKn. Kenapa biasa? Karena saya yakin 2 cara efektif ini diterapkan oleh siapapun yang kenal dengan PPKn. Padahal nggak ada yang ngajari cara ini. Tapi alam bawah sadar kita menerapkannya. Semacam naluri, gitu.

Cara efektif pertama dalam menjawab soal PPKn adalah pilih yang jawaban yang paling bagus. Sudah bukan rahasia lagi kalau PPKn adalah pelajaran yang menyangkut perilaku dan moral dalam berbangsa dan bernegara. Jadi,kalau ada soal yang kita bingung jawabannya apa, pilih saja A,B,C,D yang kalimatnya paling bagus, paling sempurna, dan paling ideal. Yang pancasila banget, deh intinya. Ndilalah kok ya sering betul. Wkwkwk….Sudah ngaku saja, kalian juga menerapkan jurus ini pas lagi ngerjakan soal PPKn, kan? Bohong kalau nggak.

Cara efektif kedua dalam menjawab soal PPKn adalah pilih jawaban yang paling panjang. Cara ini juga terbukti ampuh dalam memecah kebuntuan saat bingung mengerjakan soal PPKn. Jadi gini, seringkali saat mengerjakan soal PPKn kita dihadapkan dengan pilihan jawaban yang rasanya kok semua jawaban benar, ya? Nah, ketika semua opsi jawaban kelihatan baik, maka solusinya adalah dengan memilih jawaban yang paling panjang di antara keempat pilihan jawaban. Hasilnya? Eng ing eng… Sering betulnya, Sob. Padahal kan hasil ngarang tingkat dewa.

Dua cara efektif tersebut meski bisa dianggap sesat karena tidak selalu terbukti kebenarannya, tapi nyatanya memilih jawaban yang paling bagus dan paling panjang adalah jalan terbaik mengatasi kebuntuan saat menjawab soal PPKn. Apalagi cara ini boleh dibilang minim risiko daripada tengak-tengok minta jawaban ke teman yang berpotensi membuat lembar jawab ulangan disobek oleh pengawas. Horor banget ini, sih. Udah lembar jawaban disobek, malunya itu loh, bisa jadi bahan gibah satu kelas seharian.

Selain minim risiko, dua cara efektif dalam menjawab soal PPKn ini juga jauh lebih baik daripada sekedar teknik hitung kancing. Walahhh…Teknik hitung kancing??? Jadul banget itu. Kamu pasti kelahiran tahun ‘80-an, ya…??

BACA JUGA Diteror Debt Collector Pinjol Lebih Ngeri dari Horor Suster Keramas atau artikel Dyan Arfiana Ayu Puspita lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 27 September 2020 oleh

Tags: efektifppknsoalujian
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Seorang istri, ibu dan guru di SMK Swasta yang suka nggak bisa tidur kalau tiba-tiba ada hasrat menulis

ArtikelTerkait

Hidup Tidak Adil, Buktinya Yang Menyontek Selalu Lebih Bagus Nilainya dari yang Dicontek

Hidup Tidak Adil, Buktinya Yang Menyontek Selalu Lebih Bagus Nilainya dari yang Dicontek

20 November 2019
Siasat Menaklukan TOEFL, Hal-hal Teknis Juga Perlu Diperhatikan Mojok.co

Siasat Menaklukan TOEFL: Tidak Hanya Jago Bahasa Inggris, Strategi Tes Juga Diperlukan

3 Agustus 2024
Logika Pemerintah 4.0: Bikin Aplikasi Banyak, tapi Nggak Terawat

4 Alasan Pemerintah Getol Banget Bikin Aplikasi

13 Juli 2022
Bagaimana Seharusnya Menyontek Dilakukan

Bagaimana Seharusnya Menyontek Dilakukan

29 Oktober 2019
soal bahasa panda kunci jawaban cara menjawab utbk sbmptn 2020 mojok.co

Cara Mudah Memecahkan Soal Bahasa Panda UTBK 2020

15 Juli 2020
laporcovid-19 vaksinasi covid-19 vaksin nusantara indonesia lepas pandemi ppkm vaksin covid-19 corona obat vaksin covid-19 rapid test swab test covid-19 pandemi corona MOJOK.CO

Positif Kena Covid-19 sebagai Ujian Hidup Dadakan

3 November 2020
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Dinasti Politik Cuma Tema Basi yang Dilempar oleh Calon Kering Imajinasi terminal mojok.co

Kami Tidak Berniat untuk Golput, tapi Kami Bingung Mau Memilih yang Mana

Formasi Juri MasterChef Indonesia Musim 5 Sampai 7 Itu Sangat Berantakan terminal mojok.co

Formasi Juri MasterChef Indonesia Musim 5 Sampai 7 Itu Sangat Berantakan

Tidak Perlu Jadi Sempurna kayak Si Doel, Mirip Atun Nggak Kalah Bikin Bangga terminal mojok.co

Tidak Perlu Jadi Sempurna kayak si Doel, Mirip Atun Nggak Kalah Bikin Bangga

Terpopuler Sepekan

Pantai Depok Makin Mahal padahal Jadi Tempat Terbaik Menyantap Seafood di Jogja

Pantai Depok Makin Mahal padahal Jadi Tempat Terbaik Menyantap Seafood di Jogja

10 Juni 2025
Jurusan Sastra Jawa Nggak Bergengsi: Mahasiswa Lebih Sering Disangka Dukun daripada Akademisi

Jurusan Sastra Jawa Nggak Bergengsi: Mahasiswanya Lebih Sering Disangka Dukun daripada Akademisi

12 Juni 2025
Surat Terbuka untuk Pembenci Perantau di Jogja: Hanya Dhemit yang “Pribumi Jogja”, Kalian Bukan!

Kampanye Jogja Murah Itu Memang Penuh “Tipu Daya”, tapi Mau Tak Mau, Harus Kita Terima dan Tak Harus Dilawan

15 Juni 2025
5 Barang yang Haram Ada di Dalam Rumah Subsidi 14 Meter

5 Barang yang Haram Ada di Dalam Rumah Subsidi 14 Meter

16 Juni 2025
Pusing Mikir Tesis, Guru Besar UGM Malah Bahas Masuk Angin (Unsplash)

Saya Nggak Pernah Kepikiran Masuk Angin Bisa Dibahas Serius di Pidato Guru Besar UGM, Padahal Saya Udah Pusing Setengah Mati Nyari Topik Tesis yang Dianggap Ilmiah

14 Juni 2025
Jalanan di Dalam UNS Menyiksa, Mahasiswa Baru Harus Hati-hati dan Waspada!

Jalanan di Dalam UNS Menyiksa, Mahasiswa Baru Harus Hati-hati dan Waspada!

14 Juni 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=jxGwBYZnCJg

DARI MOJOK

  • Rasanya Jadi Perantau Mengurus KTP Hilang di Dukcapil Sleman: “Sat-Set”, Lima Menit Selesai, Tidak Ribet Seperti di Tangerang
  • Pertama Kali Punya Mobil Pribadi buat Pamer ke Tetangga, Malah Berujung Repot Sendiri hingga Dijual Lagi
  • 8 Tahun Mengendarai Yamaha Mio Bekas Motor Kakak, Sudah Nggak Cocok buat Pergi Wisata dan Sering Bawa Sial tapi Tetap Berharga
  • Naik Bus Mira karena Pengin Nikmati Perjalanan dengan Harga Murah, Malah Menderita karena “Keanehan” Penumpangnya
  • Pengalaman Pertama Naik Pesawat: Sok Berani padahal Takut Ketinggian, Berujung Malu dan Jadi Aib Tongkrongan
  • Menyangkal Pemerkosaan Massal 1998 adalah Bentuk Pelecehan Dua Kali: Fadli Zon Seharusnya Minta Maaf, meskipun Maaf Saja Tak Cukup

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.