Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Campaign #WeShouldAlwaysBeKind di Instagram dan Adab dalam Silaturahmi

Fatimatuz Zahra oleh Fatimatuz Zahra
7 Mei 2020
A A
Tradisi Kupatan sebagai Tanda Berakhirnya Hari Lebaran Masa Lalu Kelam Takbir Keliling di Desa Saya Sunah Idul Fitri Itu Nggak Cuma Pakai Baju Baru, loh! Hal-hal yang Dapat Kita Pelajari dari Langgengnya Serial “Para Pencari Tuhan” Dilema Mudik Tahun Ini yang Nggak Cuma Urusan Tradisi Sepi Job Akibat Pandemi, Pemuka Agama Disantuni Beragama di Tengah Pandemi: Jangan Egois Kita Mudah Tersinggung, karena Kita Mayoritas Ramadan Tahun Ini, Kita Sudah Belajar Apa? Sulitnya Memilih Mode Jilbab yang Bebas Stigma Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Kenapa Kita Sulit Menerima Perbedaan di Media Sosial? Masjid Nabawi: Contoh Masjid yang Ramah Perempuan Surat Cinta untuk Masjid yang Tidak Ramah Perempuan Campaign #WeShouldAlwaysBeKind di Instagram dan Adab Silaturahmi yang Nggak Bikin GR Tarawih di Rumah: Ibadah Sekaligus Muamalah Ramadan dan Pandemi = Peningkatan Kriminalitas? Memetik Pesan Kemanusiaan dari Serial Drama: The World of the Married Mungkinkah Ramadan Menjadi Momen yang Inklusif? Beratnya Menjalani Puasa Saat Istihadhah Menghitung Pengeluaran Kita Kalau Buka Puasa “Sederhana” di Mekkah Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Mengenang Serunya Mengisi Buku Catatan Ramadan Saat SD Belajar Berpuasa dari Pandemi Corona Perlu Diingat: Yang Lebih Arab, Bukan Berarti Lebih Alim Nonton Mukbang Saat Puasa, Bolehkah? Semoga Iklan Bumbu Dapur Edisi Ramadan Tahun Ini yang Masak Nggak Cuma Ibu
Share on FacebookShare on Twitter

Pagi ini saya yang sudah beberapa dekade eh beberapa minggu tidak nimbrung di Instagram, akhirnya kembali membuka akun Instagram saya. Niat awalnya sih nontonin video kucing, tapi seperti biasa saya kepincut nonton story beberapa orang. Betapa kaget dan katroknya saya ketika melihat ada foto saya dan bertuliskan, “this is the most kind person i’ve ever known” padahal saya sudah lama tidak bertemu atau melakukan komunikasi yang intens dengan kawan saya tersebut.

Alih-alih tersanjung, saya justru ngeri sendiri membayangkannya. Lha masak nggak pernah berinteraksi tiba-tiba jadi orang paling baik yang pernah ia temui. Anak ini lagi ada masalah, nggak punya temen cerita atau gimana? Saya pun akhirnya memutuskan untuk mengirim DM kepada teman saya tersebut, bukan dengan ucapan terima kasih melainkan pertanyaan, “Kamu kenapa, Mbak?”

Belum sampai dibalas, saya mencoba mencari tahu lewat hashtag yang terdapat dalam story teman saya, yaitu #WeShouldAlwaysBeKind dan akhirnya saya menemukan sebuah akun pribadi sang kreator campaign tersebut. Diiringi rasa penasaran dan ke katrok-an saya yang sudah lama nggak main Instagram, saya baca dan mencoba memahami, campaign apa sih ini sebenarnya?

Ternyata, #WeShouldAlwaysBeKind adalah sebuah campaign yang dirancang untuk menyambung silaturahmi. Cara kerjanya, poster yang kita unggah di Instagram story akan menampilkan ava dari orang yang sedang melihat story kita. Harapan dari kreatornya, hal ini akan memicu komunikasi yang sebelumnya tidak pernah atau jarang kita lakukan dengan seseorang. Lalu kemudian, muncullah doa-doa baik antara kedua orang yang sedang berkomunikasi. Termasuk mantan? Ya bisa jadi, kalau mantanmu nonton storymu. Mantap, jadi kesempatan untuk memperbaiki yang sudah berlalu, ya? Eak.

Tapi saat saya tengok kolom komentar, ternyata tidak semua orang mendapatkan respons yang sesuai ekspektasi. Beberapa juga merasa bersalah karena seperti sedang ngeprank orang. Dan hal ini lah yang juga saya rasakan saat tiba-tiba ada foto saya nangkring di Instagram story orang tanpa tag atau mention. Perasaan, takut dan aneh.

Tanpa mengurangi rasa hormat kepada kreator, saya pribadi tidak setuju dengan cara campaign seperti ini. Alih-alih silaturahmi, saya justru merasa mendapat kejahatan privasi atau minimal kena prank lah. Selain itu, dengan cara kerja campaign yang mendatangkan banyak DM yang mempertanyakan, “Kenapa ada muka saya di story kamu?”, menurut saya meningkatkan kecenderungan kita untuk berbahagia ketika mendapatkan banyak pesan dari followers.

Saya tidak yakin bahwa rasa bangga kita atas banyaknya DM yang masuk, akan selalu berkorelasi positif dengan kemauan kita untuk memulai pembicaraan. Bukannya silaturahmi, kita justru jadi narsis karena merasa menjadi pusat perhatian dari banyaknya DM yang masuk ke inbox kita yang biasanya sepi kayak kuburan.

Saya jadi ingat pesan guru ngaji saya tentang adab bersilaturahmi. Di mana salah satunya adalah mengucapkan salam terlebih dahulu. Kalau dalam bahasa anak milenial sekarang, menyapa/say hi duluan lah. Setelah saya pikir-pikir, meskipun tampak sepele tapi hal ini penting untuk menunjukkan penghormatan kita kepada orang yang sedang kita ajak berkomunikasi.

Baca Juga:

3 Barang dan Jasa yang Tidak Saya Sangka Dijual di Instagram, Salah Satunya Jasa Detektif Kasus Perselingkuhan

Utang, Pemutus Silaturahmi Paling Utama

Poin ketidaksetujuan saya selanjutnya adalah kekhawatiran saya kepada orang-orang yang tidak siap secara mental menerima “prank baik” ini. Misalnya mantan yang masih memendam harapan yang ia sembunyikan jauh di dalam relung hati, lalu tiba-tiba melihat fotonya terpampang di story orang yang ia harapkan. Rasanya pasti campur aduk, mau DM tapi malu, nggak DM kok ya penasaran. Lalu setelah tahu cara kerja template ini, betapa sedih dan malunya dia.

Pun juga orang-orang yang sedang butuh banyak support dalam kondisi yang ia hadapi, tiba-tiba mendapatkan sanjungan sebagai most kind person i’ve ever known. Sejenak ia mungkin akan merasa bahwa dirinya memiliki secercah harapan hidup, ternyata ada orang yang menghargai perbuatan baiknya. Tapi setelah tahu bagaimana campaign ini bekerja, mungkinkah ia tidak kembali terluka?

Bulan Ramadan tahun ini memang menuntut kita untuk lebih kreatif dalam menjalin komunikasi dan menyambung silaturahmi. Karena keterbatasan akses kita kepada pertemuan-pertemuan yang biasanya hangat dan melekatkan, kita jadi harus banyak berpikir untuk melipat jarak dan menjaga kedekatan. 

Dengan segala hormat, saya ingin menyampaikan bahwa perbuatan baik itu akan tetap baik apa pun bentuknya. Tapi bukankah hal baik juga harus disampaikan dengan cara yang baik? Misalnya bukan dengan cara yang tidak membuat banyak orang merasa dijahati karena kena prank. Bukankah kita bisa DM orang-orang yang sudah lama tidak kita hubungi dengan menanyakan kabar mereka, tanpa perlu menunggu ramainya kolom DM kita dengan banyak protes dan rasa penasaran.

Tapi saya tetap ingin mengucapkan terima kasih kepada kreator, karena berkat karyanya, saya juga bisa menelurkan tulisan ini dan menggali banyak ide untuk memulai menghubungi orang-orang yang sudah lama tidak bertegur sapa, tentunya dengan sengaja. Misalnya, dengan cara membeli barang dagangan teman atau tetangga terutama yang sedang membutuhkan, kemudian mengemasnya dengan rapi, dilengkapi kartu ucapan lalu mengirimkan ke rumah sanak saudara. Bukan karena saya melakukan bombardir memajang foto mereka untuk memancing untaian kata.

BACA JUGA Esai-esai Terminal Ramadan Mojok lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 Mei 2020 oleh

Tags: instagramSilaturahmiTerminal Ramadan
Fatimatuz Zahra

Fatimatuz Zahra

Sedang belajar tentang manusia dan cara menjadi manusia.

ArtikelTerkait

Affiliator Sesat: Promosi Barang KW dengan Iming-iming Separuh Harga

Affiliator Sesat: Promosi Barang KW dengan Iming-iming Separuh Harga

7 Januari 2024
Tradisi Kupatan sebagai Tanda Berakhirnya Hari Lebaran Masa Lalu Kelam Takbir Keliling di Desa Saya Sunah Idul Fitri Itu Nggak Cuma Pakai Baju Baru, loh! Hal-hal yang Dapat Kita Pelajari dari Langgengnya Serial “Para Pencari Tuhan” Dilema Mudik Tahun Ini yang Nggak Cuma Urusan Tradisi Sepi Job Akibat Pandemi, Pemuka Agama Disantuni Beragama di Tengah Pandemi: Jangan Egois Kita Mudah Tersinggung, karena Kita Mayoritas Ramadan Tahun Ini, Kita Sudah Belajar Apa? Sulitnya Memilih Mode Jilbab yang Bebas Stigma Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Kenapa Kita Sulit Menerima Perbedaan di Media Sosial? Masjid Nabawi: Contoh Masjid yang Ramah Perempuan Surat Cinta untuk Masjid yang Tidak Ramah Perempuan Campaign #WeShouldAlwaysBeKind di Instagram dan Adab Silaturahmi yang Nggak Bikin GR Tarawih di Rumah: Ibadah Sekaligus Muamalah Ramadan dan Pandemi = Peningkatan Kriminalitas? Memetik Pesan Kemanusiaan dari Serial Drama: The World of the Married Mungkinkah Ramadan Menjadi Momen yang Inklusif? Beratnya Menjalani Puasa Saat Istihadhah Menghitung Pengeluaran Kita Kalau Buka Puasa “Sederhana” di Mekkah Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Mengenang Serunya Mengisi Buku Catatan Ramadan Saat SD Belajar Berpuasa dari Pandemi Corona Perlu Diingat: Yang Lebih Arab, Bukan Berarti Lebih Alim Nonton Mukbang Saat Puasa, Bolehkah? Semoga Iklan Bumbu Dapur Edisi Ramadan Tahun Ini yang Masak Nggak Cuma Ibu

Masjid Nabawi: Contoh Masjid yang Ramah Perempuan

11 Mei 2020
Asyiknya Ramadan dengan Ngaji Pasaran

Asyiknya Ramadan dengan Ngaji Pasaran

26 April 2020
stalking instagram, feed instagram

Nebak Karakter Orang dengan Modal Stalking Instagram

18 Juni 2020
Hal yang Menguntungkan Ketika Menggunakan Fitur Instagram Private terminal mojok.co

Hal yang Menguntungkan Ketika Menggunakan Fitur Instagram Private

15 Desember 2020
Jangan Beli Makanan Buka Puasa Kebanyakan, Kalau Jelas-Jelas Nggak Dihabiskan

Jangan Beli Makanan Buka Puasa Kebanyakan, Kalau Jelas-Jelas Nggak Dihabiskan

28 April 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.