Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Media Sosial

Bukti Cinta di Era Media Sosial dan Story

Yusuf Abdhul Azis oleh Yusuf Abdhul Azis
20 Juni 2019
A A
story media sosial

story media sosial

Share on FacebookShare on Twitter

Sang fajar selalu datang sangat awal dipagi hari tetapi kedatangannya selalu terabaikan oleh hiruk-pikuknya dan kesibukan diakhiri dengan senja sore yang melahap mentari yang selalu memancarkan keindahan. Dalam keseharian terkhusus untuk generasi milenial, tidak lepas dari yang namanya dunia internet yang sangat maya bahkan kita saja tidak tau siapa yang sebenarnya ada disana. Salah satu dunia maya yang sangat menggegerkan adalah per-sosial media-an.

Kita mungkin tidak bisa lepas dari ini minimal memakai aplikasi pesan singkat seperti Whatsapp karena sudah menjadi kebutuhan primer dalam dunia kerja khususnya. Semua didiskusikan dan dirembug bersama di grup-grup tersebut. Sangat keren cepat dan efektif dalam pemberian kabar, itulah keuntungannya.

Media sosial selalu memberikan bagian yang menunjukkan pengikut (follower) dan mengikuti (following). Hal ini tujuannya tidak lain sebagai tanda bahwa kita mengikuti apa yang kita sukai dan ingin tau update dari yang kita ikuti. Tidak privasi seperti WA yang harus menyimpan nomor satu-persatu.

Hal inilah yang mempengaruhi dunia percintaan saat ini di kala eksistensi sebagai harga diri dan penghargaan terhadap diri. Dahulu kala tanda cinta dibuktikan dengan rasa kasih sayang, jadwal ketemu, jarang ada pertemuan dan komunikasi yang menimbulkan rasa rindu, serta pengorbanan dalam mengajak keluar hanya sebatas makan malam saja. Akan tetapi sekarang ini, status menjadi sangat penting dan menjadi salah satu hal yang harus ditunjukkan kalayak umum. Bukan apa sebeneranya, tetapi hanya ingin diakui tentang keberadaannya oleh orang lain  tak lain sang kekasih.

Tanda cinta era medsos, pertama adalah dengan menuliskan nama sang kekasih di bio akun semua media sosial Instagram, Twitter atau Facebook yang bahkan ada fitur “status dan bio” lengkap juga kan. Ini karena permintaan konsumen yang semakin hari menunjukkan inginnya diakui.

Dunia nyata semakin tak bersuara di kala sang maya berbicara. Perbincangan dunia nyata mengalir begitu saja menyesuaikan kabar yang ada di medsos. Entah kenapa dengan menulis nama seseorang di bio akun medsos seseorang menjadi lebih aman—mungkin biar kekasihnya tidak di DM orang-orang yang suka juga.

Kedua, mengunggah foto bersama kekasih disetiap momen penting seperti ulang tahun, berkunjung ke suatu tempat yang romantis, atau sekadar syukuran setelah selesai siding skripsi atau kolokium. Anehnya, jika hubungan kandas semua foto bersama doi dihapus semua. Jangan dihapus ya. Itu perjalanan hidup kalian kok, di-archive saja siapa tau lain waktu ada rasa rindu.

 

Baca Juga:

4 Jasa yang Tidak Saya Sangka Dijual di Medsos X, dari Titip Menfess sampai Jasa Spam Tagih Utang

Drama Cina: Ending Gitu-gitu Aja, tapi Saya Nggak Pernah Skip Menontonnya

Kedua hal di atas mungkin masih sederhana dan tidak dipermasalahkan orang banyak karena sudah menjadi kebiasaan dan kebenaran umum. Jika dipersalahkan maka kita sendiri yang akan mengalah pada akhirnya. Namun, fenomena akhir-akhir ini yang sering saya lihat adalah penggunaan story baik WhatsApp, Facebook atau Instagram yang seharusnya memberikan informasi tentang kegiatannya sehari-hari—untuk hal yang baik untuk public—semakin bergeser arahnya. Apalagi sekarang Line juga membuka fitur story ini. Unggah chat pribadi bersama pasangannya ke story bahkan bisa dikatakan sering untuk beberapa orang. Okelah mungkin karena aku yang masih belum merasakan saja ya yang tidak tau betapa indahnya percintaan kedua sejoli melalui per-chatting-an. Sebenarnya apa sih manfaatnya?

Mungkin bisa jadi ingin menunjukkan bahwa ini lho aku dan pasanganku ini romantis kan, selalu bercanda dan panggil sayang atau panggilan “siput dan lebah”, memberi dan menanyakan kabar, pap foto laporan sedang dimana dan bersama siapa yang harus diakui banyak orang. Aku ini berpasangan sama dia lho kalian jangan ganggu yhaaa~

Tidak semua orang suka untuk mengunggah dan mungkin itu bagiku harusnya bersifat privasi. Masa iya saya harus menikmati cinta kalian berdua kan nggak lucu juga wong saya juga masih jomblo lagi. Baper dan iri sih tidak tapi ya gimana. hehe.

Setiap hari selalu unggah percakapan dengan kekasih via media pesan singkat dan diunggah di fitur story. Memori smartphone penuh dengan screenshoot chat atau kata-kata patah hati dari Twitter atau video motivasi satu menitan. Hashhh ra mashokk~

Ayolah, generasi generasi saat ini, jangan kagok dan kaget dengan adanya teknologi dan fitur yang ditawarkan. Gunakan secara semestinya mana yang sekiranya bersifat privasi dan hanya dinikmati berdua saja dan mana yang bisa dipublikasi dan layak dilihat oleh publik. Publik sebagai viewer juga senang jika seseorang bijak dan baik dalam memanfaatkan teknologi tetapi juga akan risih jika kalian terlihat “tidak tau” mana tempatnya dan waktu.

Bukti cinta kedua insan tidak sekadar menulis nama di bio medsosmu atau mengunggah percakapanmu di medsos~

Terakhir diperbarui pada 14 Januari 2022 oleh

Tags: hubunganMedia SosialRuang PublikStory
Yusuf Abdhul Azis

Yusuf Abdhul Azis

ArtikelTerkait

twitter

Twitter itu (Sedikit) Menyebalkan

27 Juli 2019
Jasa Merangkai Kata yang Laris Manis: Kok Bisa?

Jasa Merangkai Kata yang Laris Manis: Kok Bisa?

7 Agustus 2019
influencer

Tren Para (So Called) Influencer yang Menginginkan Gratisan Bermodalkan Jumlah Followers

18 Juli 2019
3 Ciri Giveaway Abal-abal yang Bikin Orang Tertipu terminal mojok.co

3 Ciri Giveaway Abal-abal yang Bikin Orang Tertipu

28 November 2020
selamat ulang tahun

Caranya Mengucapkan Selamat Ulang Tahun Menentukan Seberapa Penting Engkau Bagi Seseorang

22 Mei 2019
Tips Melayangkan Kritik Pemerintah tanpa Ditangkap Polisi terminal mojok.co

Kalimat ‘Siap, Bang Jago!’ dan Tanda bahwa Kita Sukar Menerima Kritik  

9 Oktober 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.