Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Bukit Bintang Patuk, Tempat Nongkrong Malam Terbaik di Jogja

Muhammad Arifuddin Tanjung oleh Muhammad Arifuddin Tanjung
19 Juni 2024
A A
Bukit Bintang Adalah Warpat Puncak tapi Punya Orang Jogja (Unsplash) bukit bintang jogja

Bukit Bintang Adalah Warpat Puncak tapi Punya Orang Jogja (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Saat masih KKL di Jogja, yang pertama saya lakukan adalah menghubungi teman semasa SMA. Kebetulan, dia sedang kuliah di Jogja. Sudah lama tidak ketemu, saya ingin bersilaturahmi. Kebetulan banget karena setelah ketemuan dia mengajak saya Bukit Bintang Patuk.

Menjelang pukul setengah 11 malam, teman saya menjemput ke hotel. Dia baru bisa datang cukup malam karena habis mengikuti rapat dengan kolega-koleganya di kampus. Namun, bagi saya tak masalah karena waktu luang saya masih panjang. 

Malam itu, teman saya membawa motor Supra X 125 yang remnya sudah berdecit. Itu adalah motor milik temannya yang ditinggal magang ke Jakarta. Namun, karena agak ngeri, teman saya memutuskan untuk kembali ke kos dulu guna menukar motor. 

Nah, dari kosnya, mulanya dia mengajak saya untuk makan di burjo dulu. Namun, ketika sampai di tempat, warung burjo terlihat terlalu ramai hingga akhirnya dia memutuskan untuk mengajak langsung ke Bukit Bintang Patuk. 

Begitu saya tanya itu tempat apa, dia menjawab, “Itu tempat nongkrong, makan-makan sambil lihat pemandangan kota dari atas bukit,” Saya pun langsung mengiyakan ajakannya.

18 kilometer yang syahdu, sepi, dan berakhir gelap

Perjalanan dari Kota Jogja ke Bukit Bintang yang terletak di Patuk, Gunungkidul, memakan waktu selama 20 menit, dengan jarak sekitar 18 kilometer. Ini tergolong cepat untuk jarak sejauh itu. Sedangkan di Jakarta sendiri, jarak 18 kilometer paling cepat ditempuh selama satu jam. 

Sepanjang jalan, saya menikmati syahdunya jalanan Jogja tanpa bunyi klakson maupun knalpot brong. Ketika sudah berada di luar Kota Jogja, situasi menjadi sepi, apalagi saat kami melintas di ringroad.

Saat berada di jalan menuju Gunungkidul, kondisi jalan cukup sepi. Kami hanya menjumpai beberapa kendaraan saja. Memasuki kawasan Patuk, jalan perbukitan yang gelap dan minim penerangan segera kami temui. 

Baca Juga:

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Dulu Malu Bilang Orang Kebumen, Sekarang Malah Bangga: Transformasi Kota yang Bikin Kaget

Saya jadi bergumam di dalam hati, sepertinya perlu penambahan lampu penerangan di lokasi ini sebab jalannya berliku-liku. Menjelang Bukit Bintang Patuk, penerangan jalan semakin minim dan membahayakan pengendara, terlebih lagi buat yang belum terbiasa ke daerah tersebut.

Bukit Bintang Patuk adalah tempat nongkrong malam terbaik di Jogja

Akhirnya kami sampai di Bukit Bintang. Ekspektasi saya sesuai realita. Tempat nongkrong yang letaknya di perbukitan dengan pemandangan city light Jogja, bagi saya cukup mempesona.

Nah, dari Bukit Bintang, kamu bisa melihat titik-titik cahaya yang berasal dari lampu rumah penduduk. Sebuah pemandangan yang cukup kontras dengan Jakarta, yang mana gedung-gedung pencakar langit dan permukiman warga terletak bersebelahan. 

Warung yang ada di Bukit Bintang Patuk kala itu sebagian sudah tutup. Maklum, kami datang menjelang tengah malam. Untungnya, masih ada warung yang buka dengan kondisi yang cukup ramai. 

Ada sekumpulan anak muda sedang deeptalk di warung itu. Seperti biasa, ketika lelaki nongkrong, ada saja hal yang saya dan teman bicarakan. Sambil menunggu hidangan tiba, kami mengobrol segala sesuatu yang bisa diobrolkan. Mulai dari masalah pribadi sampai kehidupan di kampus masing-masing. 

Bahkan, teman saya yang berada di Semarang ikut nimbrung pembicaraan lewat video call. Begitu hidangan tiba, saya agak kaget. Mie goreng plus telur yang umumnya disajikan dalam mangkok, di tempat ini disajikan dengan daun pisang yang dialasi kertas nasi. 

Ini sebuah pengalaman unik bagi saya mencicipi mie goreng tanpa mangkok. Harganya pun juga murah, sekitar 10 ribuan saja. Lebih murah dibandingkan dengan harga mie goreng plus telur di warkop yang ada di Jakarta, yang umumnya berharga 13 ribu rupiah.

Mirip Warpat Puncak di Bogor

Saya jadi teringat. Bukit Bintang Patuk di Jogja ini mirip dengan Warpat Puncak, Bogor. Keduanya sama-sama tempat nongkrong yang ramai dengan menu bervariasi dan terletak di dataran tinggi. 

Perbedaan antara Bukit Bintang Patuk dengan Warpat Puncak ada di variasi menu. Kalau Warpat sih lebih lebih banyak. Namun, perbedaan yang terlihat jelas ada di parkir kendaraan. 

Di Bukit Bintang, saya dan teman tak perlu mengeluarkan uang untuk biaya parkir. Hal ini berbeda dengan Warpat Puncak. Bahkan kalau tidak salah, dulu pernah viral kalau tukang parkir di Warpat bermasalah, yakni pernah getok biaya parkir sebesar 100 ribu rupiah untuk 2 mobil.

Demikianlah pengalaman saya berkunjung ke Bukit Bintang, yang mirip Warpat Puncak, tapi punya orang Jogja. Saat perjalanan pulang, kondisi sepi dan minim penerangan kembali kami lewati dan baru cukup ramai ketika masuk daerah kota. 

Pada intinya, Bukit Bintang Patuk meninggalkan kesan baik bagi saya. Sangat cocok jadi lokasi nongkrong di malam hari. Harga makanan dan minuman sangat terjangkau. Cuma butuh lebih banyak variasi saja. Selain itu, penambahan lampu jalan menurut saya sangat penting demi keselamatan pengendara.

Penulis: Muhammad Arifuddin Tanjung

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Warpat Puncak, Tempat Parkir Paling Nggak Ngotak Sedunia

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 Juni 2024 oleh

Tags: bogorbukit bintangbukit bintang jogjabukit bintang pathukJogjawarpat puncak
Muhammad Arifuddin Tanjung

Muhammad Arifuddin Tanjung

Pemula yang haus akan ilmu.

ArtikelTerkait

4 Fenomena Gaib di Sekitar Kraton Jogja yang Jarang Diketahui Orang Mojok.co

4 Cerita Horor di Sekitar Kraton Jogja yang Bikin Nyali Ciut

30 Juli 2024
Underpass Kentungan Jogja, Pengurai Kemacetan yang Kini Terbukti Tidak Ada Gunanya

Underpass Kentungan Memang Bermasalah, tapi kalau Dibilang Nggak Berguna, Itu Kelewatan

19 Maret 2024
ha milik tanah klitih tingkat kemiskinan jogja klitih warga jogja lagu tentang jogja sesuatu di jogja yogyakarta kla project nostalgia perusak jogja terminal mojok

Klitih di Jogja: Akibat dari Mental Chauvinis dan Maskulinitas ala Feodal

9 Agustus 2021
5 Derita Jadi Penglaju Muntilan-Jogja Mojok.co

5 Derita Jadi Penglaju Muntilan-Jogja

20 September 2024
Saya Justru Lega Semarang Tidak Mungkin Jadi “The New Jogja” seperti Solo dan Purwokerto Mojok.co

Saya Justru Lega Semarang Tidak Mungkin Jadi “The New Jogja” seperti Solo dan Purwokerto

5 April 2025
Depok-Tangerang Sepele, Cuma Tempat Numpang Pekerja Jakarta (Pexels)

Depok dan Tangerang Dipandang Lebih Rendah Dibanding Jakarta karena Sebatas “Tempat Numpang” Para Pekerja

4 Maret 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.