Dia berulang kali datang, pergi, dan kembali seenak jidat? Itu namanya breadcrumbing!
Terkadang dia sering menggoda, memberi perhatian, harapan, dan kasih sayang. Besoknya, dia tiba-tiba menghilang tanpa kabar bak ditelan bumi. Nggak berhenti sampai di situ. Besoknya, dia mengirim pesan romantis, membujuk dengan lembut, seolah kemarin nggak terjadi apa-apa. Parahnya, kita terima-terima aja digituin dengan alasan kehadirannya membuat kita nyaman.
Kalau datang lalu pergi dan tak kembali tanpa alasan yang jelas, itu namanya ghosting. Tapi kalau pergi dan kembali sesuka hati, tanpa niatan menjalin hubungan serius, itu namanya breadcrumbing.
Breadcrumbing adalah perilaku memberi perhatian manis tanpa melibatkan keseriusan terhadap keberlanjutan hubungan. Perilaku-perilaku manis tersebut hanyalah trik yang dibuat oleh pelaku (biasa disebut breadcrumber) semata-mata untuk kesenangannya. Parahnya, para korban nggak akan merasa dirinya adalah korban. Sebab, perhatian maupun kasih sayang dari breadcrumber terkesan sangat tulus dan penuh effort.
Sebagian orang mungkin asing mendengar istilah satu ini. Akan tetapi tanpa disadari, nggak sedikit lho orang yang mengalami breadcrumbing dalam hubungannya!
Daftar Isi
Pelaku mengincar daya tarik para targetnya
Seorang breadcrumber bisa mengirim pesan manis pada kita, entah berbentuk pujian, pernyataan rindu, bertanya kabar, dan pernyataan-pernyataan manis lainnya yang bikin kita menjadi orang paling spesial di dunia ini. Tak jarang, breadcrumber juga memberi kita camilan ringan atau hadiah-hadiah kecil secara tiba-tiba tanpa memikirkan waktu agar kita merasakan perjuangan dan pengorbanan yang dia lakukan untuk kita.
Nah, begitu kita menunjukkan ketertarikan alias baper, dia akan mudah menghilang tanpa jejak, seakan nggak pernah terjadi apa-apa. Artinya, breadcrumber sudah puas karena telah memberi makan egonya untuk sebatas memainkan kita. Dia hanya mencari perhatian kita dan kita berharap dia akan serius dalam hubungan ini? Eits, nggak mungkin.
Menjalin hubungan dengan breadcrumber memang bikin candu. Hadiah-hadiah kecil darinya mampu membuat rindu. Kejutan-kejutan mendadaknya bikin candu. Kelakuan-kelakuannya membuat para korban tertantang untuk mengubahnya menjadi serius.
Breadcrumber terlihat sangat antusias mengajak kita pergi ke suatu tempat. Dia bahkan terlihat serius untuk mengenalkan kita pada teman-temannya. Padahal itu hanya omong kosong si pelaku breadcrumbing.
Awalnya breadcrumber sangat cuek. Dia memberikan kesan sulit didapatkan agar kita merasa hanya kita yang bisa menaklukkan hatinya. Padahal itu hanya taktik supaya kita jatuh cinta padanya.
Saat awal kenalan, breadcrumber akan menjalin komunikasi secara rutin. Setelahnya, dia akan jarang memberi kabar, bahkan hanya mengirim pesan saat larut malam. Sebab, kita hanya memiliki peran saat dia sedang kesepian.
Dia bisa nggak membalas pesan kita, padahal dia memberi likes pada postingan kita di media sosial. Dia bisa menghindari kita dalam jangka waktu lama, namun kemudian tiba-tiba datang dengan alasan yang dibuat-buat semata-mata untuk mengundang rasa kasihan kita agar dia bisa kembali memainkan perasaan kita.
Sikapnya menunjukkan sangat peduli pada kita. Namun ketika kita memberikan respons yang dia inginkan, jangan kaget apabila dia tiba-tiba berubah drastis.
Breadcrumber nggak akan mengenalkan kita dengan teman ataupun keluarganya, atau bahkan memamerkan kita di media sosialnya. Sebab, dia nggak serius, bahkan sebenarnya enggan berkomitmen dengan kita.
Akan tetapi tak jarang dia bisa memposting soal kita di media sosial miliknya. Memberikan caption berupa pujian maupun rayuan atas kebanggaan memiliki kita. Padahal dia cuma menjadikan kita pelampiasan atau cadangan ketika hubungannya dengan “pasangan utamanya” sedang nggak berjalan baik. Jahat banget, kan?
Tanamkan mindset bahwa seorang breadcrumber nggak akan berubah. Segera akhiri hubungan dengannya karena selain membuang-buang waktu, nantinya kita akan terluka jika kekeuh untuk bertahan.
Seperti kata pepatah, “Jangan pernah mau jadi pelangi, untuk orang yang buta warna”.
Tanpa basa-basi, langsung tanyakan padanya apa maksud dari setiap sikap yang dia lakukan pada kita. Kuncinya ada pada komunikasi. Utarakan saja semua unek-unek padanya. Hindari mengemis perhatian kepada si breadcrumber karena itulah respons yang dia incar.
Penulis: Oliviea Novrimada Zahra
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 5 Tips agar Terhindar dari Ghosting.