• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Bom Bunuh Diri dan Narasi Menggelikan yang Menyertainya

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
29 Maret 2021
A A
pelaku bom bunuh diri mojok

pelaku bom bunuh diri mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Tak ada yang benar-benar baru dalam penyikapan orang-orang terhadap bom bunuh diri yang meledak baru-baru ini. Template macam teroris tak punya agama, pelaku bom bunuh diri tak punya motif yang jelas, bom meledak di tempat ibadah tak boleh dihubungkan dengan agama, masih merajai linimasa media sosial.

Saya heran belum ada yang bawa-bawa PKI sebagai dalang. Jokowi juga belum disalah-salahin, kayaknya tren nyalah-nyalahin PKI udah nggak musim. Paling ntar 2024 bangkit lagi nih PKI.

Tapi, jujur saja, template di atas itu makin lama makin menyebalkan untuk didengarkan. Rasanya tiap membaca template tersebut, sel-sel otak bunuh diri massal karena tak sanggup menerima informasi bodoh yang disebarkan secara masif dan terstruktur.

Coba ngana bayangkan, apa yang sebenarnya mendorong pelaku bom bunuh diri di Makassar tersebut untuk meledakkan dirinya di gereja? Kayaknya sih, kalau bukan karena ide-ide besar—katakanlah, agama—anggap saja pelaku tersebut kalah main Mobile Legends.

Nggak, nggak mungkin.

Rasa-rasanya, kita selalu diminta untuk pura-pura bodoh tiap kali ada kejadian tersebut. Seakan-akan, pelaku bom bunuh diri itu gabut dan tiba-tiba punya pikiran daripada rebahan, mending meledakkan diri. Brilian!

Kenapa narasi kejadian ini tidak boleh disangkutpautkan dengan hal tertentu selalu marak didengungkan? Apa yang sebenarnya mau dicapai dari narasi tersebut?

Pelaku bom bunuh diri tersebut tentu saja tidak menjalankan aksinya karena gabut. Saya jelas memilih rebahan dibanding meracik bom, lalu meledakkan diri di gereja. Tentu saja pelaku bom bunuh diri tersebut tidak meledakkan dirinya secara acak tanpa tujuan yang jelas.

Kenapa saya bisa bilang tujuannya jelas? Sederhana saja, tempatnya terlalu spesifik untuk dibilang bahwa pelaku tidak berusaha mengirimkan pesan atau sinyal akan sesuatu. Meledakkan pasar atau pusat perbelanjaan, bisa diartikan melawan kapitalisme. Meledakkan kantor pemerintahan, bisa diartikan berusaha melawan otoritas. Kira-kira begitu.

Kalian boleh saja berkilah bahwa tindakan teror terkadang memang tidak punya tujuan jelas. Let the motherfucker burn, they say. Tapi, benarkah tindakan teror yang terjadi di Makassar tidak punya tujuan yang jelas?

Anggaplah begini. Kedua pelaku, meracik bom tanpa punya tujuan jelas. Mereka mendapat bahan-bahan yang entah terdiri dari apa, lalu meraciknya sedemikian rupa. Setelah jadi, mereka tak tahu mau diledakkan di mana.

Mau meledakkan bom tersebut di laut biar dapat ikan, eh takut ketauan Susi lovers. Mau meledakkan bom tersebut di sawah, nanti ketauan yang punya. Mau meledakkan bom di mal, kudu parkir dulu, ah ribet. Lalu tiba-tiba mereka kepikiran satu tempat: gereja!

Tepuk tangan untuk orang yang benar-benar percaya akan hal tersebut.

Narasi semacam ini selalu bikin sel otak kita bunuh diri massal sebab hal ini benar-benar tidak masuk akal. Kenapa tidak jujur saja bahwa memang negara ini tidak baik-baik saja? Kenapa tidak jujur saja bahwa kerukunan umat beragama sebenarnya hanya ilusi yang dipaksakan agar kita terkesan baik-baik saja?

Padahal nyatanya memang kita tidak baik-baik saja. Kerukunan umat beragama kita yang dianggap patut dicontoh oleh negara lain nyatanya hanya semu. Persekusi terhadap penganut agama tertentu masih bisa dilihat dengan mata telanjang. Dua gelaran pilpres menunjukkan bahwa orang benar-benar brutal jika sudah menyangkut perkara politik. Rasisme yang terjadi di negara ini tetap dipelihara dan dilegitimasi dengan narasi-narasi usang.

Lalu kalian minta semua orang percaya bahwa pelaku bom bunuh diri tersebut tak punya aspirasi atau pesan tertentu dalam aksinya? Biar apa, biar nggak memperuncing masalah? Yaelah kek keadaannya bak-baik aja.

Sebaiknya kita belajar untuk menerima pil pahit yang selalu diberikan oleh kenyataan. Tanah air memang sedang tidak baik-baik saja, ada masalah pelik yang mau tak mau harus dihadapi dan diselesaikan. Kalau tidak, hal seperti ini akan terulang lagi. Harus berapa nyawa yang melayang agar kita sadar dan berbenah? Apakah kalian tidak bosan membohongi diri sendiri dan menganggap semuanya baik-baik saja?

Saya sih, bosan.

BACA JUGA 3 Masalah yang Muncul dari Budaya Spill Pelaku Pelecehan Seksual dan artikel Rizky Prasetya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Maret 2021 oleh

Tags: bom bunuh dirimakassarterorisme

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Editor yang sudah ahli dalam perkara ditinggal menikah. Bisa ditemukan di Instagram dan Twitter dengan username @rizkyxprasetya

ArtikelTerkait

Kolombus, Kelompok yang Meresahkan Pemilik Hajatan di Makassar

Kolombus, Kelompok yang Meresahkan Pemilik Hajatan di Makassar

7 Januari 2023
Kesan Pertama Naik Trans Mamminasata, BRT-nya Makassar Terminal Mojok

Kesan Pertama Naik Trans Mamminasata, BRT-nya Makassar

6 Desember 2022
Busur, Senjata Perang yang Jadi Sisi Gelap Kota Makassar

Busur, Senjata Perang yang Jadi Sisi Gelap Kota Makassar

18 Oktober 2022
Manis Sampai Pedas, Aneka Camilan Olahan Pisang Khas Bugis-Makassar Terminal Mojok

Manis Sampai Pedas, Aneka Camilan Olahan Pisang Khas Bugis-Makassar

16 September 2022
Minyak Tawon, Minyak Gosok Legendaris dari Makassar Terminal Mojok

Minyak Tawon, Minyak Gosok Legendaris dari Makassar

10 September 2022
5 Kue Tradisional yang Sering Muncul dalam Pernikahan Adat Bugis-Makassar Terminal Mojok

5 Kue Tradisional yang Sering Muncul dalam Pernikahan Adat Bugis-Makassar

8 September 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
diffuser vs humidifier terminal mojok

Membandingkan Diffuser vs Humidifier, Awas Jangan Sampai Salah Beli!

Bom Bunuh Diri: Sejak Kapan Non-Muslim Identik dengan Label Kafir yang Dihalalkan Darahnya? terminal mojok.co

Bom Bunuh Diri: Sejak Kapan Non-Muslim Identik dengan Label Kafir yang Dihalalkan Darahnya?

Alternatif Jalur Masuk PTKIN untuk Calon Mahasiswa yang Pengin Kuliah di Univ Negeri! terminal mojok.co

Alternatif Jalur Masuk PTKIN untuk Calon Mahasiswa yang Pengin Kuliah di Univ Negeri!



Terpopuler Sepekan

4 Alasan Wajib Pakai Telkomsel meski Cuma Kartu Cadangan Terminal Mojok Farzand01 Shutterstock
Gadget

Telkomsel, Provider Seluler yang Diskriminatif

oleh Muhammad Arif Prayoga
4 Februari 2023

Kok bisa harga-harganya beda?

Baca selengkapnya
5 Dosa Tukang Tambal Ban yang Perlu Banget Kalian Ketahui

5 Dosa Tukang Tambal Ban yang Perlu Banget Kalian Ketahui

5 Februari 2023
Surat Terbuka untuk Yuli Sumpil dari Fans Persis Solo yang Pernah Mengagumi Arema (Unsplash)

Surat Terbuka untuk Yuli Sumpil dari Fans Persis Solo yang Pernah Mengagumi Arema

3 Februari 2023
Sebagai Warga Surabaya, Saya Setuju Ibu Kota Jawa Timur Pindah ke Malang Terminal Mojok

Sebagai Warga Surabaya, Saya Setuju Ibu Kota Jawa Timur Pindah ke Malang

5 Februari 2023
4 YouTuber Berkualitas yang Bakal Bikin Pinter Kaum Micin

4 YouTuber Berkualitas yang Bakal Bikin Pinter Kaum Micin

5 Februari 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=FyQArYSNffI&t=47s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!