Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Blora Tetap Sulit Berkembang meski Sudah Ada Mixue, Bioskop, hingga Mie Gacoan di Sini

Dimas Junian Fadillah oleh Dimas Junian Fadillah
17 Februari 2025
A A
Blora Tetap Sulit Berkembang meski Sudah Ada Mixue, Bioskop, hingga Mie Gacoan

Blora Tetap Sulit Berkembang meski Sudah Ada Mixue, Bioskop, hingga Mie Gacoan (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Meski di Blora sudah ada Mixue, bioskop, hingga Mie Gacoan, daerah ini bakal sulit berkembang jika Pemkab masih mengabaikan beberapa hal.

Blora, sejak dahulu, dikenal sebagai daerah yang tenang dan jauh dari keramaian kota besar. Bahkan, Blora sering kali dijuluki sebagai kabupaten paling sepi di antara kabupaten lainnya. Dengan kepadatan penduduk yang hanya sekitar 461 jiwa per kilometer persegi, Blora berhasil mengalahkan kabupaten lain yang juga dikenal sepi seperti Wonogiri dengan 552 jiwa per km² dan Rembang dengan 636 jiwa per km².

Akan tetapi belakangan ini, Blora mulai menunjukkan perubahan yang cukup menarik. Beberapa tempat yang dianggap kekinian kini hadir di sini, misalnya kedai Mixue, bioskop, dan Mie Gacoan yang segera membuka cabang di sini.

Meski begitu, saya masih merasa kehidupan di Blora terasa stagnan. Perubahan yang ada belum cukup untuk menunjukkan bahwa daerah ini benar-benar berkembang dan maju. Banyak sektor yang masih kurang mendapat perhatian. Padahal Blora memiliki potensi besar yang sayangnya belum dikelola dan digali secara maksimal.

Nah, agar Blora tidak hanya terlihat maju dengan adanya tempat-tempat hits, tetapi benar-benar berkembang dan mampu meningkatkan kesejahteraan warganya, ada beberapa aspek yang perlu mendapatkan perhatian lebih serius.

Harus ada tanggung jawab dari Pemkab Blora terhadap proyek mangkrak

Keberadaan proyek mangkrak jelas menjadi hambatan bagi kemajuan sebuah daerah. Salah satunya adalah proyek Taman Budaya Cepu (TBC) yang dibangun oleh Pemkab dan selesai pada 2023. Proyek yang awalnya diharapkan menjadi penggerak ekonomi bagi Cepu Raya justru kini terbengkalai. TBC yang sempat dipromosikan sebagai pusat kebudayaan, kini malah dipenuhi rumput liar dan tetap sepi tanpa aktivitas. Bahkan, meskipun sudah dua tahun selesai dibangun, TBC masih belum memiliki fungsi yang jelas.

Padahal proyek seperti TBC seharusnya dikelola dengan serius, mengingat anggaran besar yang telah digelontorkan dari APBD. Pembangunan TBC saja sudah menyedot dana hingga Rp2,5 miliar, namun kini malah menjadi kawasan yang terbengkalai tanpa tujuan yang jelas. Alih-alih menjadi pendorong kemajuan Blora, keadaan seperti ini justru mencerminkan pemborosan anggaran. Anggaran yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk hal-hal lebih produktif jadi sia-sia.

Oleh karena itu, Pemkab perlu memastikan setiap proyek yang dibangun benar-benar memberikan dampak positif bagi masyarakat, bukan sekadar tempat baru yang akhirnya terabaikan. Jangan sampai proyek-proyek yang sudah menghabiskan anggaran besar justru berakhir sia-sia dan tidak memberikan manfaat yang signifikan bagi perekonomian daerah.

Baca Juga:

Kebangkitan dan Keruntuhan Cepat Mixue Harus Menjadi Pelajaran Penting untuk Booth Nescafe di Malang

3 Fakta Menarik tentang Blora yang Jarang Orang Bicarakan

Dibutuhkan kebijaksanaan dalam mengelola dan memantau perkembangan proyek, agar setiap investasi anggaran dapat memberikan hasil yang maksimal dan berkontribusi positif pada kesejahteraan warga Blora. Dengan pengelolaan yang tepat, proyek-proyek mangkrak bisa menyokong kemajuan daerah, bukan malah menjadi beban atau pemborosan anggaran semata.

Tempat hits tidak cukup untuk membuat Blora hidup

Kehadiran tempat-tempat hits seperti kedai Mie Gacoan dan Mixue di Blora memang menunjukkan bahwa daerah ini mulai menarik perhatian investor dan pengunjung dari luar daerah. Namun, hal ini juga menjadi tantangan besar bagi Pemkab untuk bisa memanfaatkan potensi tersebut dengan bijak. Pemkab perlu memastikan bahwa perkembangan tersebut tidak hanya berdampak pada sektor komersial, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Misalnya menciptakan lapangan kerja, meningkatkan perekonomian lokal, dan memperbaiki infrastruktur.

Kecermatan Pemkab Blora dalam merencanakan dan mengeksekusi pembangunan harus segera diasah. Salah satu hal penting yang harus diperhatikan adalah mempersiapkan kesejahteraan masyarakat, dengan fokus pada pembangunan infrastruktur yang merata, terutama untuk akses menuju tempat-tempat strategis yang baru muncul.

Keberadaan tempat-tempat kekinian memang menarik, tapi jika jalanan menuju ke sana masih rusak dan sulit diakses, bagaimana orang bisa datang dengan nyaman? Bayangkan, jika seseorang ingin berkunjung ke kedai Mixue atau bioskop, tapi jalanan yang dilalui penuh lubang dan tak terawat. Tentu saja orang akan berpikir dua kali untuk datang. Meski tempat itu populer, tanpa jalan yang baik dan akses mudah, potensi Blora untuk berkembang pasti akan sulit.

Pembangunan kawasan industri jangan sampai hanya utopis

Memang wacana tentang kawasan industri yang megah dan bisa mendongkrak perekonomian terdengar sangat menggembirakan. Kurang lebih sudah ada sebelas kecamatan yang telah ditunjuk sebagai kawasan industri di Kabupaten Blora. Mereka adalah Todanan, Kunduran, Tunjungan, Blora, dan Cepu. Namun, jika tidak diiringi dengan perencanaan dan pengelolaan yang matang, semuanya bisa berakhir sia-sia.

Membangun fasilitas fisik saja tentu tidak akan efektif. Sebab, sebuah kawasan industri juga harus dikelola dengan regulasi yang jelas, memberikan insentif yang menarik bagi investor, serta memastikan ada sistem yang mendukung operasional industri dengan lancar.

Selain itu, pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang terampil juga sangat penting. Meskipun kawasan industri dibangun dengan fasilitas lengkap, jika tidak ada tenaga kerja yang terampil, dampak ekonomi bagi masyarakat yang tinggal di Blora tidak akan maksimal.

Hal tersebut berfungsi agar kemajuan Blora nggak cuma terbatas pada keberadaan tempat baru yang hits, tapi juga dari kemampuan daerah dalam meningkatkan kesejahteraan warganya, menyediakan hidup yang layak, dan membuka peluang ekonomi yang berkelanjutan. Soalnya, kalau hanya ada tempat-tempat seperti Mixue, Mie Gacoan, atau bioskop, tapi mayoritas masyarakat masih kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, tentu semuanya jadi muspra dan nggak ada artinya.

Penulis: Dimas Junian Fadillah
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Blora, Tempat Tinggal Terbaik untuk Orang Bergaji Pas-pasan yang Mendambakan Slow Living.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 Februari 2025 oleh

Tags: blorakabupaten bloramie gacoanMixue
Dimas Junian Fadillah

Dimas Junian Fadillah

Lulusan S1 Ilmu Politik, tertarik dengan tata kelola & politik lokal.

ArtikelTerkait

Mie Gacoan Nggak Usah Buka Cabang di Bangkalan Madura, Sudah Ada Mie NteHOT yang Siap Bikin Kalian Gulung Tikar! mie endess

Mie Gacoan Nggak Usah Buka Cabang di Bangkalan Madura, Sudah Ada Mie NteHOT yang Siap Bikin Kalian Gulung Tikar!

6 April 2024
Kuliah di Jogja Bikin Mahasiswa Asli Blora Menyesal (Unsplash)

Mahasiswa Asli Blora Memilih Kuliah di Jogja tapi Akhirnya Menyesal karena Sulit Pulang Kampung

7 Juli 2024
7 Dosa Bupati Blora yang Sulit Dimaafkan Warga

7 Dosa Bupati Blora yang Sulit Dimaafkan Warga

9 September 2024
5 Fakta Ungker, Kepompong Ulat Jati yang Jadi Kuliner Khas Blora Mojok

5 Fakta Ungker, Kepompong Ulat Jati yang Jadi Kuliner Khas Blora

24 Desember 2023
Selain Mie Gacoan, Ini Mi Pedas di Malang yang Worth It dan Nggak Antre Lama terminal mojok.co

Selain Mie Gacoan, Ini Mi Pedas di Malang yang Worth It dan Nggak Antre Lama

11 November 2021
Jalan di Blora Serbaguna: Rusak Jadi Kebun, Mulus buat Balapan

Jalan di Blora Serbaguna: Rusak Jadi Kebun, Mulus buat Balapan

11 April 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran Mojok.co

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran

12 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.