Masalah kos-kosan lain yang sering dilupakan dalam bisnis kos di Jogja
Selain perkara hitung-hitungan ini, bisnis kos-kosan juga punya masalah sendiri. Kadang kelewat sepele seperti gesekan antar penghuni kos. Kadang bisa seruwet kos-kosan digrebek warga atau polisi. Belum lagi kondisi kamar yang seperti rumah hantu ketika ditinggal penghuni kos. Masih ditambah perkara iuran masyarakat. Sekarang kita coba memasukkan variabel ini sebagai biaya. Maka keuntungan tadi akan makin kecil.
Masalah ini sering diabaikan oleh pemilik kos. Padahal variabel-variabel ini perlu diperhitungkan sebagai biaya maintenance. Akhirnya bisa jadi pemilik kos menerima uang jutaan, tapi badan dan pikiran mereka kelewat lelah. Jika dirupiahkan, keuntungan kos salah langkah ini tidak lebih baik daripada UMR Jogja.
Jika ingin cuan dari kos-kosan, perlakukan ia sebagai bisnis yang serius
Tapi bukan berarti bisnis kos di Jogja akan semengenaskan itu. Tapi ketika bisnis kos-kosan dijalankan dengan salah langkah dari awal, maka ia akan jadi benalu. Maka pandang kos-kosan sebagai bisnis yang serius. Bukan sebagai bisnis ongkang-ongkang yang menjadi mimpi warga Jogja.
Pertimbangkan modal awal serta lokasi. Jangan memaksakan rumah pribadi jadi kos-kosan. Perhitungkan berapa kamar yang bisa menjaga cashflow Anda tetap sehat. Jangan memikirkan banting harga sebagai solusi. Tapi pertimbangkan value yang bisa diberikan untuk meningkatkan nilai jual. Jangan lupa, perhitungkan variabel lain yang sebenarnya bisa dirupiahkan.
Ribet kan? Saya bisa menulis satu buku hanya untuk membahas ini. Tapi artikel singkat ini bisa memberi Anda kejutan listrik dari mimpi ongkang-ongkang Anda. Bisnis kos-kosan bukanlah bisnis padat profit yang dijalankan dengan rebahan setiap hari. Bisnis ini bisa menjadi lintah yang mengisap rekening Anda setiap bulan!
Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Rizky Prasetya
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.