Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Anime

Bijuu dan Jinchuuriki di Naruto Adalah Wujud Triwikrama dalam Dunia Wayang Jawa

Mukhammad Nur Rokhim oleh Mukhammad Nur Rokhim
25 Agustus 2021
A A
Bijuu dan Jinchuuriki di Naruto Adalah Wujud Triwikrama dalam Dunia Wayang Jawa terminal mojok.co

Bijuu dan Jinchuuriki di Naruto Adalah Wujud Triwikrama dalam Dunia Wayang Jawa terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Naruto sebagai serial yang digandrungi oleh masyarakat luas memiliki banyak keunikan. Selain alur yang mencerminkan adanya asimilasi budaya modern Jepang dan kebudayaan klasik, dalam serial Naruto juga sarat dengan reproduksi budaya. Cerita dalam serial Naruto menampakkan munculnya kembali kebudayaan mitologi Jepang yang dikemas kekinian secara luwes. Maka, tidak mengherankan jika orang-orang dari negara lain “kepo” dengan serial satu ini.  

Dari sekian banyak sudut keunikan Naruto, ada satu hal yang menurut saya menarik untuk dijadikan ulasan yakni mengenai keberadaan sebelas bijuu dalam serial tersebut. Keberadaan sosok-sosok besar ini memberikan warna tersendiri karena selalu tampil dalam situasi kritis dan darurat. Bijuu yang ditampilkan dalam dunia imajinasi Naruto merupakan “reinkarnasi” mitos dan kosmologi Jepang yang memiliki kekuatan besar, menyeramkan, ganas, dan agresif dalam menghalau setiap serangan musuh. Mereka digambarkan sebagai makhluk besar dengan kekuatan yang sangat dahsyat. Masing-masing memiliki spesialisasi tempur yang menandakan sebuah kawasan atau tokoh tertentu yang terikat dengan bijuu tersebut.  

Dalam dunia wayang Jawa, sebenarnya konsep makhluk mitologis dengan kekuatan besar ini juga ada. Jika Anda pernah melihat bagaimana kesaktian Batik Madrim yang mampu menjadi sosok raksasa dalam pertempuran, kurang lebih sama dengan kondisi Naruto saat terhimpit sehingga melepaskan segel Kurama. Kesaktian yang didapat pun sama, yakni dengan cara mengumpulkan cakra sehingga terbentuk energi besar untuk membangkitkan sosok raksasa yang dimaksud.  

Selain Batik Madrim, dalam dunia wayang Jawa juga dikenal beberapa kemampuan mengendalikan makhluk besar oleh beberapa ksatria. Beberapa ksatria tersebut adalah Arjunasasrabahu, Rahwana, Hanoman, Rama/Krisna, dan Yudhistira.  

Pertama, dalam wayang Jawa, sosok Arjunasasrabahu memiliki kemampuan untuk mengubah dirinya menjadi sosok menyeramkan. Dalam versi Jawa Timur, tokoh Arjunasasra digambarkan sebagai sosok besar dengan tangan yang berjumlah seribu. Dalam dunia pewayangan, Arjunasasrabahu mengubah dirinya menjadi sosok raksasa saat bertempur melawan Rahwana.

Rahwana yang berkeinginan merebut istri sah Arjunasasrabahu, nyatanya harus menelan pahit kehidupan peperangan. Ia diseset kakinya oleh Arjunasasra berkeliling bumi. Tidak peduli gunung atau lautan, raksasa Arjunasasra “menyiksa” lawannya itu dengan sadis. Ia tidak selesai menyiksa Rahwana kalau bukan karena permohonan maaf dari sukma kakeknya Rahwana. Kisah sosok lelaki melindungi perempuan ini hampir mirip dengan cerita pertempuran Naruto melawan Pein. Dalam serial tersebut, Hinata kalah dalam membela Naruto. Akhirnya, Naruto mengeluarkan kekuatan Kurama dari segelnya. 

Kedua, Rahwana atau Dasamuka. Sosok yang selalu tertulis dalam puisi-puisi atau ungkapan budayawan Sujiwo Tejo ini ternyata juga memiliki kekuatan besar. Jika dalam kondisi terhimpit, ia bisa mengubah dirinya menjadi sosok raksasa dengan kepala sepuluh, tangan dan kaki masing-masing duapuluh seraya memegang pusaka-pusaka peperangan.

Untuk memudahkan interpretasi bagaimana kemarahan Rahwana, dalam versi pewayangan Jogja diterangkan detil bentuk sebagaimana pagelaran-pagelaran wayang yang sering dilakukan di Ndalem Yudhanegaran pada lakon-lakon Ramayana. Salah satu lakon yang menerangkan bagaimana kemampuan Rahwana ini adalah peperangan antara Rama melawan Rahwana. Rama yang sakti mandraguna tidak bisa menandingi kesepuluh kesaktian Rahwana yang tengah bergelora kemarahannya.  

Baca Juga:

Pengalaman Belajar Ilmu Tenaga Dalam di Pesantren Berharap Bisa Rasengan Kayak Naruto

Perbandingan Jumlah Guru dan Murid yang Ideal serta Keberadaan Support System Adalah Rahasia Kecerdasan Upin Ipin dan Naruto

Ketiga, Rama mampu mengubah menjadi sosok raksasa hitam dengan rambut api. Jangan dikira sosok lemah lembut yang dikenal melankolis bersama istrinya itu ternyata mampu berubah menjadi sosok menakutkan. Sebagai titisan Wisnu, ia memiliki memampuan sama dengan Arjunasasra ataupun Krisna yang mampu mengubah wujud menjadi raksasa juga.

Dalam lakon peperangan melawan Rahwana, dikisahkan ia juga mengubah wujud menjadi raksasa. Ada dua raksasa yang bertempur sehingga bumi bergoncang dengan dahsyatnya. Kisah ini mirip dengan persaingan Shukaku dan Kurama yang berseteru memperebutkan mana yang paling kuat. Akhirnya, Kurama mengalah dan mampu diajak kerja sama Naruto. Hal yang membedakan dengan kisah Rama vs Rahwana adalah campur tangan dewa sehingga Rahwana dikalahkan oleh Hanoman. 

Keempat, Hanoman mampu mengubah dirinya menjadi kera raksasa. Dalam serial Ramayana, kekuatan ini pernah ditunjukkan saat pasukan kera membangun jembatan menembus Samudra Hindia. Dengan kekuatannya, ia berubah menjadi kera raksasa dan mencabut Gunung Mangliawan dan meratakannya menjadi jembatan. Saat akhir kisah pertempuran Rama-Rahwana, Hanoman melihat kondisi Rahwana dalam keadaan terhimpit. Kemudian, ia mengangkat gunung dan menjatuhkan gunung itu diatas Rahwana.

Hal ini memiliki kemiripan dengan Sun Gokong dan Roshi sebagai jinchuuriki. Sebenarnya Hanoman merupakan wujud kedua atau wujud lahir dari seorang ksatria bernama Mayangkara yang tampan. Hanya saja, keberadaan Mayangkara sudah menyatu dalam diri Hanoman sehingga sulit dibedakan. Bisa jadi ini merupakan suatu simbol hubungan dekat sebagaimana antara Roshi-Sun Gokong (dalam versi Dragon Ball: Goku dan Master Roshi). 

Kelima, Yudhistira mampu mengubah dirinya menjadi sosok raksasa putih. Sebagaimana sudah ditulis dalam artikel Pandawa Adalah Simbol Ying-Yang, Mengajarkan Keseimbangan dalam Diri Manusia, sosok Puntadewa sendiri memiliki sisi lain yang mengerikan saat ia marah. Salah satu contohnya adalah saat keempat adiknya digiring ke kayangan oleh dewa, kemudian dimasukkan ke Kawah Candradimuka hanya karena kecurigaan sepihak para dewa.

Bagi Yudhistira, hal tersebut merupakan sebuah hinaan di mana dia sebagai anak tertua seolah-olah tidak mampu mendidik adik-adiknya. Ketidakpastian alasan para dewa membuatnya beralih wujud menjadi sosok bernama Dewa Amral. Sosok ini memiliki kemiripan dengan Hachibi dan Killer Bee. Sebenarnya, Dewa Amral sendiri merupakan wujud kesaktian “turunan” sebagaimana dulu Hachibi bersama Bluebee atau jinchuuriki lain. Sifat-sifatnya pun hampir sama, yakni dulu keras dan ganas tetapi memiliki sisi serius dan menyikapi sesuatu dengan kepala dingin.

Dewa Amral pada mulanya turut bersama Gandamana, paman angkat Pandawa dari Pancala. Seiring dengan menuanya usia, Gandamana mewariskan kalung pusaka kepada Yudhistira. Peralihan itulah yang membawa perubahan sifat dari semula tempramental menjadi sedikit santai.  

Dari uraian tersebut, kita bisa mengambil sebuah kesimpulan ternyata ada kemiripan dunia wayang Jawa dengan serial Naruto. Kesamaan ini mungkin salah satunya disebabkan karena pengaruh agama Buddha yang dominan dalam serial Naruto. Dalam konsep yang dituangkan dalam artikel Muhammad Dzal Anshar yang berjudul “Sebuah Analisis Serius: Apa Sebetulnya Agama Naruto?”, ditulis mengenai konsep reinkarnasi.

Ini sama dengan reinkarnasi di mana Arjunasasrabahu, Rama, dan Krisna merupakan satu sosok dalam satu ikatan nasab yang sama. Rama sebagai cucu Arjunasasrabahu serta Krisna sebagai cicit dari anak Rama. Konsep tersebut juga mengacu pada satu entitas kekuatan yang sama sebagai titisan Wisnu. Maka, dalam konsep bijuu dan kekuatan Triwikrama ini sedikit banyak juga hampir-hampir mirip, sebagai suatu simbol kekuatan.

Selain itu, keberadaan Son Goku atau Sun Gokong secara tidak langsung mengakui keberadaan Hanoman. Antara Son Goku dan Hanoman memiliki kesamaan, mereka sama-sama “turun” dari langit yang kemudian memiliki ikatan kuat dengan siapa yang diikutinya. Apakah semua ini merupakan salah satu wujud pola dalam Naruto Universe sebagaimana ditulis oleh Mas Adi Sutakwa dalam “Naruto adalah Trah Keluarga Ngapak dan Ini Bukti Ilmiahnya!”? 

BACA JUGA Pandawa Adalah Simbol Yin-Yang, Mengajarkan Keseimbangan dalam Diri Manusia dan tulisan Mukhammad Nur Rokhim lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 30 Agustus 2021 oleh

Tags: narutoWayang Jawa
Mukhammad Nur Rokhim

Mukhammad Nur Rokhim

Juru Pikir di Pendhapa Kabudayan.

ArtikelTerkait

Tokyo Revengers: Crows dengan Cita Rasa Naruto Shippuuden

21 Mei 2021
black clover naruto asta yuno mojok

Makin Hari, Black Clover Makin Mirip Sama Naruto

7 September 2020
bertarung

Siapa yang Akan Menang Jika Son Goku, Naruto, Luffy, dan Saitama Bertarung?

28 April 2020
Menghitung Besaran UMR di Desa Konoha Saya Anak Desa Konoha dan Beginilah Enaknya Masuk Sekolah Ninja

Saya Anak Desa Konoha dan Beginilah Enaknya Masuk Sekolah Ninja

19 Maret 2020
Lingkaran Oligarki yang Mati Membuat Boruto Masih Memiliki Harapan terminal mojok.co

Lingkaran Oligarki yang Mati Membuat Boruto Masih Memiliki Harapan

19 Oktober 2020
Jika Era Shinobi Berakhir, Ini 5 Pekerjaan yang Cocok Dilakoni Karakter di Naruto terminal mojok.co

Jika Era Shinobi Berakhir, Ini 5 Pekerjaan yang Cocok Dilakoni Karakter di Naruto

18 Oktober 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

13 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.