Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Biarkan Cermin Lelaki Memandumu

Santi Kurniasari Hanjoyo oleh Santi Kurniasari Hanjoyo
21 Juni 2020
A A
cermin lelaki, toxic relationship MOJOK.CO

toxic relationship MOJOK.CO

Share on FacebookShare on Twitter

Seorang teman baik yang sedang galau curhat kepada saya wia WA. “Kenapa ya susah banget cari jodoh yang baik dan serius. Berkali-kali kenalan sama cowok hanya untuk dikecewakan. Mulanya baik, tapi lama-lama rese.” Teman saya ini di bangku kuliah pinter, dan kini menekuni profesinya dengan sangat baik dan kompeten. Tapi sayangnya perkara percintaan kadang lebih ke arah nasib, bukan kecerdasan.

Ia pernah menjalani pernikahan dengan seorang suami yang toxic dan tidak bertanggung jawab. Untunglah saat hendak mengakhiri pernikahan, cowok itu tidak mempersulit. Teman saya mengurus surat cerai dengan cukup lancar, dan mendapat hak asuh atas anak semata wayangnya.

Kini, setelah beberapa tahun fokus mengabdikan diri pada profesi, sekaligus membesarkan anaknya, teman saya mulai ingin mencari pasangan lagi. Saya jelas tidak ingin dia kembali jatuh ke dalam hubungan ataupun pernikahan yang toxic. Tapi masalahnya dia sangat polos dan lugu dalam menghadapi cowok.

Sebagai teman yang baik, mestinya saya turut membimbing dan banyak memberi nasihat. Masalahnya, pengetahuan saya dalam bidang percintaan kurang mumpuni. Jauh lah dibanding Agus Mulyadi. Karena itu, saya nasihati dia untuk mengirim curhat ke Mojok: “Follow akun IG Cermin lelaki (@cerminlelaki) lalu baca sebanyak mungkin postingannya, berikut nasihat admin dan komentar-komentar netijennya.”

“Pokoknya antara dapat jodoh yang baik dan benar-benar sayang sama kamu dan anakmu, atau nggak usah sama sekali. Harus buka mata lebar-lebar dalam memilih. Harus super cermat dan waspada. Kalau timbul gejala-gejala keanehan, keresean, atau ke-toxic-an (maaf ya Ivan Lanin), segera tinggalkan. Hidup melajang juga tidak apa-apa kok, toh kamu perempuan bekerja yang bisa mencari nafkah sendiri. Amit-amit, jangan sampai dapat jodoh yang tidak baik.”

Kuncinya ada pada kata ‘gejala’. Pada sebagian besar kasus, cowok-cowok toxic yang berpotensi menyeret istrinya hidup susah, sebenarnya menampakkan gejala-gejala tertentu yang bisa dideteksi sejak dini. Masalahnya, terkadang cewek kurang jeli.

Untunglah ada akun Instagram Cermin Lelaki. Bagi yang belum tahu, akun ini berisi curhat lelaki. Lelaki bercerita tentang masalah yang dihadapi. Admin memberikan nasihat yang bijak dengan kalimat yang adem dan santun, lantas mempersilakan netijen berpendapat dengan bahasa yang baik pula.

Begini, cowok toxic seringkali tidak ngeh kalau dirinya (dan terkadang keluarganya juga) toxic. Saat muncul permasalahan dalam pacaran atau berumah tangga, ia tidak menyadari bahwa masalah itu bersumber pada dirinya atau keluarganya sendiri. Karena itu, saat curhat, ia akan bercerita dengan gamblang tanpa menutup-nutupi.

Kalau ia sadar ia toxic, kemungkinan besar ia tidak akan curhat. Atau curhat tapi tidak sepenuhnya jujur, karena malu dan sudah tahu pokok permasalahannya: yaitu dirinya sendiri. Mungkin ada curhatan yang hanya berupa karangan belaka, namun saya yakin sebagian besar adalah kejadian asli. Terlalu banyak benang merahnya.

Pendek kata, di akun ini kita bisa mengamati gejala-gejala ke-toxic-an, langsung dari sumbernya. Oke, contoh.

Cowok 21 tahun, sudah setahun menikah dengan cewek sebaya, dikaruniai seorang bayi. Sebelum menikah sempat pacaran selama 4 tahun. Keluarga mereka berekonomi pas-pasan, cenderung kurang. Ayah si cowok melarang menantunya bekerja setelah menikah. Padahal si cewek masih ingin menafkahi ibunya. Beberapa bulan lalu si cowok dikeluarkan dari tempat kerja karena kesalahannya sendiri, dan menganggur hingga kini.

Alhasil, pasangan berpenghasilan nol ini terpaksa tinggal serumah dengan orang tua si cowok. Si cowok nganggur karena ayahnya bilang, “nanti saja cari kerjanya, yang penting masih bisa makan.” Si cewek sampai menangis karena kelelahan mengurus rumah tangga sambil mengasuh bayinya yang terkadang rewel. Si cowok tidak membantu sedikit pun.

Kalau sedang rewel, si bayi hanya mau digendong ibunya. Jika bayinya tenang, barulah si cewek bisa me-time dengan nonton drama atau main game di hp selama sejam. Namun jika melihat hal ini, ibu mertua akan mengomel dan menjelek-jelekkan menantunya.

Gimana, sudah pengen nyakar tembok belum?

Pacaran selama 4 tahun, mestinya si cewek sudah tahu sifat si cowok yang kurang berpendirian, malas bekerja, dan kelewat menurut sama orang tuanya. Sudah tahu sifat calon mertua yang rese. Melarang si cewek bekerja cari nafkah, tapi sengaja menimpakan seluruh pekerjaan rumah tangga dan tugas mengasuh bayi padanya, sampai ia kelelahan. Giliran lagi me-time, eh diomelin.

Yah… tidak bisa menyalahkan si cewek sih. Kadang saat menjalani sendiri, bisa jadi si cewek kurang jeli. Kurang bisa mendeteksi gejala-gejala calon penyebab kesusahan hidup. Tapi sebagai pembaca, otomatis kita mengambil jarak yang cukup jauh, sehingga bisa melihat duduk permasalahan dengan jelas.

Nah ini. Baca. Lihat sejelas-jelasnya. Ada kesamaan nggak dengan hubungan yang sedang kamu jalani. Mulai dari sifat cowokmu. Sifat calon mertuamu, calon saudara iparmu. Kondisi ekonomi. Kalau ada kesamaan, waspadalah.

Jika bisa antisipasi, silakan antisipasi. Keukeuh tetap bekerja dan sepakat menunda punya anak, misalnya. Baru punya anak nanti saat sudah bisa mandiri dan perekonomian keluarga membaik. Toh dalam kasus ini pasangan suami-istri masih sangat belia. Tunda sikik tak apa.

Kalau tidak bisa antisipasi, ya pikirkan baik-baik, pertimbangkan matang-matang mau lanjut atau nggak. Sebisa mungkin jangan mengambil keputusan yang salah.

Bacalah juga komen netijen di IG Cermin Lelaki ini. Banyak netijen cewek yang berkomentar, “Amit-amit, jangan sampai saya dapat suami kayak gini.” Atau “Ya Allah, jauhkanlah aku dari cowok/mertua/keluarga macam ini.”

Saya harap kamu bisa mengambil hikmah seperti para netijen itu. Mencegah, sebelum terjadi. Memilih, mempertimbangkan masak-masak, dan menganalisa dengan cermat, sebelum melangkah. Gak usah memasukkan tangan ke kandang singa untuk mengalami sendiri gigitannya. Cukup belajar dari pengalaman orang lain. Oke? Biarkan Cermin Lelaki memandumu.

BACA JUGA Bosen Hadiah Wisuda Boneka dan Bunga Terus: Ini Lho Solusinya! atau tulisan Santi Kurniasari Hanjoyo lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 Juni 2020 oleh

Tags: cermin lelakitoxic relationship
Santi Kurniasari Hanjoyo

Santi Kurniasari Hanjoyo

Marathoner, ibu rumah tangga yang suka berlari, menulis, dan menyanyi.

ArtikelTerkait

cermin lelaki, toxic relationship MOJOK.CO

Dear Love, Jangan Pernah Takut Bilang Cukup Untuk Toxic Relationship, Kamu Berhak Bahagia

24 Mei 2020
Purwokerto dalam Ingatan Seorang Perempuan Hopeless Romantic (Unsplash.com)

Purwokerto dalam Ingatan Seorang Perempuan Hopeless Romantic

7 Oktober 2022
Cara Menghindari Masalah Selama Pacaran Adalah Tidak Usah Pacaran

Cara Menghindari Masalah Selama Pacaran Adalah Tidak Usah Pacaran

7 Maret 2020
Wawancara dengan Truk Gandeng: Apakah Selalu Gandengan Itu Bikin Bahagia?

Wawancara dengan Truk Gandeng: Apakah Selalu Gandengan Itu Bikin Bahagia?

30 Maret 2020
Film Story of Kale: Menguras Emosi, tapi Juga Bikin Sadar Diri! terminal mojok.co

Film Story of Kale: Menguras Emosi, tapi Juga Bikin Sadar Diri!

29 Oktober 2020
Kenapa ya Perempuan Gemar Nyusruk ke Toxic Relationship? (Unsplash)

Kenapa ya Perempuan Gemar Nyusruk ke Toxic Relationship?

30 Juni 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

UNNES Naik Kelas, Kini Jadi Masa Depan Bukan Cuma Kenangan (unnes.ac.id)

UNNES Sudah Naik Kelas, Nggak Hanya Penghasil Guru, tapi Juga Kampus Masa Depan Bukan Cuma Kampus Kenangan

5 Juli 2025
Bandara YIA Megah, Kulon Progo Melarat, Aerotropolis Hanya Janji Manis Belaka

Bandara YIA Megah, Kulon Progo Melarat, Aerotropolis Hanya Janji Manis Belaka

11 Juli 2025
Derita Bisnis Es Teh Jumbo yang Terancam Gulung Tikar (Unsplash)

Bisnis Asinan Buah Mulai Menggeser Popularitas Es Teh Jumbo dan Kopi Gerobakan di Kota Barabai, Kalimantan Selatan

11 Juli 2025
4 Lumpia Semarang yang Bikin Kecewa Wisatawan, Jangan Dibeli

4 Lumpia Semarang yang Bikin Kecewa Wisatawan, Jangan Dibeli

11 Juli 2025
Alasan Emak-emak Cikarang Memenuhi dan Jadi Raja KRL Tujuan Tanah Abang jawa timur

KRL Jabodetabek Bikin Iri Pekerja yang PP Jombang-Surabaya Naik Commuter Line Dhoho Setiap Hari

10 Juli 2025
Kampus Makin Pelit Kasih Uang Saku ke Mahasiswa KKN, padahal Biaya KKN Nggak Murah

Kampus Makin Pelit Kasih Uang Saku ke Mahasiswa KKN, padahal Biaya KKN Nggak Murah

9 Juli 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=ek8g_0FrLQM

DARI MOJOK

  • Dosa Besar Pedagang Soto Adalah Merusak Kesegaran Kuah Demi Mempertebal Margin Keuntungan 
  • Iseng Jadi Pengamen Liar di Jogja: Sehari Dapat Cuan Menggiurkan, Tolong Saya saat Luntang-lantung karena Puluhan Kali Gagal Kerja
  • Warga Desa Sebenarnya Kasihan dengan Mahasiswa KKN: Duit Tipis, Hidup Susah, tapi Dituntut untuk “Mengentaskan Kemiskinan”
  • Tiga Tahun Jadi “Calo” Tiket Konser demi Bayar UKT di UNY, Modal Orang Dalam dan Sasar Penonton Kepepet
  • Repotnya KKN sama Mahasiswa Kupu-kupu Tak Paham Organisasi: Bingung Mau Ngapain, Jadi Nggak Guna hingga “Diusir” Warga
  • Toyota Avanza 2011, Mobil Bekas Terbaik untuk ASN yang Nafsu Menggadai SK Demi Membeli Mobil Setelah Resmi Menjadi Abdi Negara

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.