ADVERTISEMENT
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Newsletters
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Serial

Drakor Nevertheless: Toxic Relationship dan Anggapan Perempuan Cuma Suka Bad Boy

Nia Lavinia oleh Nia Lavinia
31 Juli 2021
A A
Drakor Nevertheless: Toxic Relationship dan Anggapan Perempuan Cuma Suka Bad Boy terminal mojok.co

Drakor Nevertheless: Toxic Relationship dan Anggapan Perempuan Cuma Suka Bad Boy terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Drama Korea Neverthelessyang bercerita soal toxic relationship, perlu kita tonton untuk pahami tanda-tandanya.

Banyak umpatan dan tarikan nafas panjang saya keluarkan di setiap episode drama Korea Nevertheless. Drama ini padahal bukan genre horor atau thriller, tapi selalu bikin saya ngos-ngosan tiap menontonnya. Awalnya saya cuma penasaran sama drama ini karena banyak dibicarakan sampai-sampai selalu jadi trending topic di Twitter, setiap episode baru drama tersebut tayang. Ada kesempatan nonton, eh malah jadi keterusan.

Kalau kalian belum tahu, drama Korea Nevertheless ini bercerita soal tokoh utama perempuan bernama Yoo Na-bi yang punya hubungan-yang-tidak-bisa-didefinisikan-dengan tokoh utama laki-laki bernama Park Jae-eon. Kenapa saya bilang tidak bisa didefinisikan? Pasalnya, mereka itu dibilang pacaran nggak, dibilang nggak pacaran tapi kegiatannya kok ya (lebih dari sekadar) orang pacaran.

Ceritanya, Na-bi ini punya pengalaman buruk sama mantan pacarnya. Dia diperlakukan dengan buruk dan pernah dipermalukan sama si mantan tersebut. Sementara Jae-eon sendiri tipe cowok yang nggak suka komitmen, tapi dia suka ngegoda cewek dan bikin si cewek kelepek-kelepek sama dia. Nah, Na-bi ini lagi jadi korbannya Jae-eon.

Yang menarik, Na-bi sebenernya sadar kalau dia bukan satu-satunya cewek yang ada di hidupnya Jae-eon, dia juga sadar kalau si Jae-eon ini nggak serius, dan cuma dateng kalau ada maunya aja. Tapi meskipun kayak gitu, Na-bi masih berharap dan tetep baper sama perlakuan si Jae-eon.

Kalau saya lihat percakapan orang-orang di Twitter, mereka yang nonton drama ini terbagi menjadi dua kubu. Pertama, kubu yang menggoblok-goblokan Na-bi—karena udah tahu si Jae-eon ini red flag berjalan, tapi kok ya nggak segera memutuskan hubungan. Kedua, kubu yang menempatkan diri pada posisi Na-bi—merasa kalau mereka yang dideketin Jae-eon yang digambarkan super ganteng dan misterius pasti akan menjadi pribadi yang rela melakukan apa saja seperti Na-bi.

Saya kubu yang mana? Bukan keduanya. Hehehe.

Saya, sih, kubu yang nggak mau menggoblok-goblokkan Na-bi, tapi juga nggak mau ikut-ikutan jadi pribadi goblok yang rela melakukan apa saja karena terperangkap pesona bad-boy Jae-eon. Pasalnya menurut saya, setidaknya ada dua hal yang salah dari kedua kubu tersebut.

Pertama, apa yang terjadi pada Na-bi adalah apa yang kita kenal sebagai toxic relationship atau hubungan beracun. Hubungan ini terjadi ketika salah satu pihak mencoba untuk mendominasi, memanipulasi, mengontrol, menyalahkan, atau bahkan melakukan kekerasan di dalam sebuah hubungan (bisa pacaran, bisa pertemanan, bisa kekeluargaan). Apa yang Jae-eon lakukan adalah memanipulasi emosi dan perasaan Na-bi. Jae-eon memperlakukan Na-bi seakan-akan Na-bi adalah perempuan yang istimewa. Jae-eon memberikan perhatian, sentuhan, dan perasaan kepada Na-bi untuk kemudian menghilang begitu saja. Atau ia bersikap seperti tidak terjadi apa-apa setelahnya. Dari sini sebenarnya kita tahu bahwa Na-bi adalah korban dari toxic relationship. Na-bi adalah pihak yang dirugikan. Namun, kok kita malah menyalahkan Na-bi atas perlakuan toxic Jae-eon?

Betul, Na-bi seharusnya bisa menyelamatkan dirinya sendiri dengan segera mengakhiri hubungan dengan Jae-eon. Terdengar mudah dan sederhana, kan? Sayangnya, bagi seseorang yang terjebak dalam toxic relationship, hal tersebut bukan sesuatu yang mudah karena kemampuan manipulasi yang dimiliki pasangan toxic-nya (Jae-eon) sering kali sangat menyeramkan. Pasalnya, ia mendapati dirinya sudah terperangkap dan tidak dapat keluar begitu saja. Menyalahkan Na-bi atau bahkan menggoblok-goblokkannya artinya melakukan victim blaming. Dan itu… jahat.

Kedua, saya heran kenapa banyak perempuan menyukai Jae-eon yang jelas-jelas toxic? Apa benar kalau perempuan lebih menyukai lelaki bad boy?

Menyoal bad boy, saya jadi ingat lirik lagunya Julia Michael, yang bilang: They say, “All good boys go to heaven”, But bad boys bring heaven to you.

Menurut saya anggapan soal perempuan menyukai lelaki bad boy ini anggapan yang berbahaya. Selain tidak ada data statistik yang menunjukkan soal preferensi perempuan yang lebih memilih bad boy dibandingkan dengan good boy, saya penasaran sejak kapan, sih, anggapan ini muncul? Apa sejak zaman dulu sudah ada? Kalau iya, apa dulu ibu kita memilih ayah karena dia bad boy?

Saya pikir anggapan kalau perempuan lebih suka lelaki bad boy ini aslinya cuma akal-akalan pop culture aja. Maksud saya, budaya populer nih suka banget mengobjektifikasi laki-laki (dan perempuan, tentu saja). Bad boy selalu digambarkan sebagai tipe lelaki yang “hot”, dan “misterius”. Sementara good boy biasanya digambarkan sekadar “pelengkap”. Mereka nggak terlalu menonjol, tipe lelaki normal—biasanya cupu dan nerd, yang baru dicari ketika si perempuan “sadar” kalau mereka dipermainkan lelaki bad boy.

Bad boy dianggap selalu bisa membuat perempuan untuk melepaskan sisi liar mereka. Menjalin hubungan dengan bad boy selalu menantang dan menyenangkan. Akal-akalan ini akhirnya bikin bad boy jadi sangat atraktif dan akhirnya menempatkan mereka dalam urutan teratas dalam kasta “potensial mating partner”. Saya curiga hal ini sengaja dibentuk karena…

…budaya pop memang akhlakless (astagfirullah).

Faktanya, menurut berbagai penelitian yang dipaparkan Prof Viren Swami, Psikolog Sosial dari Anglia Ruskin University dalam artikelnya di The Conversation yang berjudul “Do women really go for ‘bad boys’? Here’s the science that settles the question”, perempuan (dan laki-laki) lebih memilih menjalin hubungan dengan orang yang “baik”.

Anggapan soal perempuan yang lebih menyukai lelaki bad boy kata Prof Viren adalah anggapan yang misoginis. Pasalnya, ini menempatkan perempuan sebagai pihak yang disalahkan ketika sebenarnya si lelaki sendiri lah yang tidak kompeten dalam menarik hati mereka. Di Barat, lelaki inkompeten ini dikenal dengan Incel Movement, di Indonesia kita sebut saja bujang lapuk. Bujang lapuk ini menyalahkan kelapukan mereka karena perempuan cuma mau sama bad boy dan meninggalkan mereka yang (mengaku) “good boy”.

Saya pikir semua perempuan (dan laki-laki) pasti menginginkan hubungan yang sehat dan saling membahagiakan. Saling ada ketika satu sama lain membutuhkan. Saling mendukung, saling meringankan beban. Saya berani jamin nggak ada perempuan (dan laki-laki) yang rela menginvestasikan perasaannya hanya untuk ditinggalkan begitu saja.

Terakhir, saya pikir kita bersepakat bahwa semua perempuan lebih memilih punya relationship goal dengan good boy seperti Darius Sinathrya daripada sama bad boy macam Gofar Hilman yang bangga pernah bersama 100 wanita, kan?

BACA JUGA Dear Love, Jangan Pernah Takut Bilang Cukup Untuk Toxic Relationship, Kamu Berhak Bahagia atau tulisan Nia Lavinia lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 September 2021 oleh

Tags: drama koreaHiburan TerminalNeverthelesstoxic relationship
Nia Lavinia

Nia Lavinia

Bercita-cita jadi pakar terorisme

ArtikelTerkait

5 Drama Korea yang Cocok Ditonton Orang dengan Kepribadian INFJ

5 Drama Korea yang Cocok Ditonton Orang dengan Kepribadian INFJ

26 September 2023
15 Rekomendasi Drama Korea Netflix Terbaik Bulan September 2023

15 Rekomendasi Drama Korea Netflix Terbaik Bulan September 2023

21 September 2023
10 Aktor Korea Ahjussi yang Tetap Eksis di Layar Kaca, Buktikan Usia Cuma Angka!

10 Aktor Korea Ahjussi yang Tetap Eksis di Layar Kaca, Buktikan Usia Cuma Angka!

16 September 2023
Profil dan Biodata Pemeran Utama Mask Girl dan Behind Your Touch, 2 Drakor Terpopuler di Netflix Saat Ini

Profil dan Biodata Pemeran Utama Mask Girl dan Behind Your Touch, 2 Drakor Terpopuler di Netflix Saat Ini

3 September 2023
Detail dalam Dorama Jepang yang Bikin Penonton Drama Korea Kaget

Detail dalam Dorama Jepang yang Bikin Penonton Drama Korea Kaget

27 Agustus 2023
9 Drama Korea Terbaru yang Bakal Tayang Bulan Agustus 2023. Kembalinya Jo In Sung hingga Kim Rae Won di The First Responders 2

9 Drama Korea Terbaru yang Bakal Tayang Bulan Agustus 2023. Ada Dramanya Jo In Sung hingga Kim Rae Won

30 Juli 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Gaya Parenting Orang Tua Shinichi Kudo yang Bikin Saya Kepingin Juga terminal mojok.co

Gaya Parenting Orang Tua Shinichi Kudo yang Bikin Saya Kepingin Juga

Jangan Lupakan Cappucino Cincau, Ia Adalah Alternatif Saat Kamu Udah Kecanduan Boba! terminal mojok.co

Jangan Lupakan Cappucino Cincau, Ia Adalah Alternatif Saat Kamu Udah Kecanduan Boba!

Jokowi Cinematic Universe yang Saya Cintai dan Dinanti Kelanjutannya terminal mojok.co

Jokowi Cinematic Universe yang Saya Cintai dan Nantikan Kelanjutannya



Terpopuler Sepekan

4 Rekomendasi Skincare Aman dan Terpercaya di TikTok Shop

Memblokir TikTok Shop Nggak Bikin Pasar Tradisional Tiba-tiba Ramai

oleh Ahmad Arief Widodo
26 September 2023

Membedah Pernyataan Ganjar Pranowo tentang TKA Cina dengan Ilmu Komunikasi (Pixabay.com)

Membedah Pernyataan Ganjar Pranowo tentang TKA Cina dengan Ilmu Komunikasi

oleh Andri Saleh
23 September 2023

Guru Bimbel, Profesi Paling Pengertian di Dunia

Guru Bimbel, Profesi Paling Pengertian di Dunia

oleh Bintang Ramadhana Andyanto
24 September 2023

Pos Bloc Jakarta: Mengarungi Masa Lalu dengan Cara Kekinian

Pos Bloc Jakarta: Mengarungi Masa Lalu dengan Cara Kekinian

oleh Muhammad Arifuddin Tanjung
25 September 2023

Saraba, Minuman Khas Makassar yang Tak Gentar Melawan Zaman

Saraba, Minuman Khas Makassar yang Tak Gentar Melawan Zaman

oleh Ahmad Arief Widodo
25 September 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=bTIqGdlcSsg

DARI MOJOK

  • Ajaran Sunan Bonang: Jalan Kembali Kepada Allah adalah Cinta
  • 3 Fungsi Pokok Pancasila untuk Kehidupan Bangsa
  • Pernah Wakili Partai Komunis di Parlemen, Mengapa Affandi Selamat dari Peristiwa 1965? 
  • Melacak Jejak Freemasonry di Jogja, Markas Besarnya di Gedung DPRD DIY
  • Universitas Padjadjaran Punya Cabang di Kabupatennya Susi Pudjiastuti, Pangandaran
  • Cerita Saksi Hidup tentang Kematian Misterius Satu Keluarga di Rembang
ADVERTISEMENT
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Newsletters
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!