• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Berita Perselingkuhan Bukan Ladang Penghakiman, Tidak Perlu Merasa Paling Tahu

Ahmad Sulton Ghozali oleh Ahmad Sulton Ghozali
8 Februari 2021
A A
Berita Perselingkuhan Bukan Ladang Penghakiman, Tidak Perlu Merasa Paling Tahu terminal mojok.co

Berita Perselingkuhan Bukan Ladang Penghakiman, Tidak Perlu Merasa Paling Tahu terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Tidak dapat dimungkiri, berita perselingkuhan adalah salah satu topik yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Tapi, mengapa berita perselingkuhan mempunyai daya tarik yang sedemikian kuat? Apakah justru insting setiap manusia sebenarnya dapat diasah hingga setajam telinga tetangga?

Pada mulanya, perselingkuhan sendiri adalah hal yang tabu, apalagi dalam pernikahan. Dalam sekali pandang, pihak yang berselingkuh tentu dinilai tidak becus dalam menjaga janji suci pernikahan. Sebaliknya, pihak yang diselingkuhi cenderung mendapatkan nilai sosial akan lebih karena mampu bertahan dengan kesetiaannya. Namun, lain lagi penilaiannya jika ada faktor-faktor yang baru terbuka kemudian.

Seiring memahami sebuah kejadian, timbulnya satu-dua penilaian adalah perihal yang wajar. Akan tetapi, perlu disadari pula bahwa perlunya menilai sesuatu dari berbagai sudut pandang. Terlebih, sesuatu yang dinilai tersebut berada di luar jangkauan.

Semisal sebuah perselingkuhan, entah di berita atau di sekitar kira, bisa saja pihak yang berselingkuh punya motif tersendiri. Meskipun tidak dibenarkan juga, namun barangkali akan timbul penilaian baru dari tindakan ketika motifnya terungkap. Tak jarang tindakan tersebut kemudian dinilai sebagai respons manusiawi. Begitu pula pihak yang diselingkuhi, ternyata hanya salah paham, namun terlalu cepat meluas bak pandemi yang terlanjur menjangkiti penilaian khalayak luas.

Sekali lagi, berselingkuh memang tidak dapat dibenarkan. Namun, menilai mana yang benar dan mana yang salah setidaknya menjadi hal yang terakhir baru dapat disimpulkan. Tidak seperti saat ini. Akan sangat mudah untuk menemukan berita perselingkuhan atau perceraian yang diikuti dengan adanya “pihak ketiga”, sekalipun masih diduga.

Populernya pihak ketiga ini pun dapat terlihat dengan seringnya digunakan akronim seperti pelakor (perebut laki orang) atau pebinor (perebut bini orang). Mereka adalah pihak yang dinilai paling buruk dalam tragedi rumah tangga. Banyak yang menilai bahwa dengan tidak adanya mereka maka tidak akan terjadi perselingkuhan.

Di sisi lain, tidak sedikit pula yang menilai bahwa pihak yang berselingkuhlah yang paling bersalah. Mau bagaimanapun badai menggoyahkan, pondasi sebuah rumah tangga tetap bergantung pada komitmen dari masing-masing pihak. Kiranya begitu pula yang diutarakan oleh salah satu selebgram kenamaan tanah air akhir-akhir ini. Dengan kata lain, istilah semacam pelakor dan pebinor pun tidak masuk akal.

Terlepas dari perdebatan demikian, menilai hingga menghakimi sebuah kejadian perselingkuhan bukanlah hal yang utama. Urusan siapa yang salah dan siapa yang benar pun beban moral bagi mereka yang bersangkutan, bukan orang lain.

Jika benar alasannya untuk “belajar dari si ini dan si itu”, pelajaran satu-satunya yang dapat diambil adalah sebuah rambu peringatan. Peringatan bahwa pernikahan bukanlah hal yang mudah dan mulus seperti kelihatannya, apalagi selebriti, politikus, atau tokoh kenamaan lain yang masuk sorot berita akhir-akhir ini.

Mereka yang terlibat kasus dan berita perselingkuhan serta disorot media, tidak dapat dihakimi hanya karena memamerkan yang baik-baik dari pernikahannya selama ini. Tidak pula dapat dihakimi hanya karena memanfaatkan pernikahannya untuk menarik minat penggemarnya. Memang begitulah pekerjaan mereka. Jika kita tidak menyangka bahwa ada di antara mereka yang sebelumnya adem-ayem ternyata bisa berujung demikian, maka kita sendiri pun patut introspeksi. Sebegitu percayakah kita dengan cerita pernikahan yang mereka sajikan selama ini?

Masyarakat sendiri yang terlalu terpikat dengan kisah mereka hingga menjadikannya panutan. Wajar pula jika apa yang mereka lakukan dirasa dapat diterapkan sampai berandai-andai jika kita yang berada di posisi demikian. Percayalah, itu sia-sia. Mau bagaimanapun, kenyataannya tidak demikian.

Sekali lagi, mereka hanya menampilkan yang menarik dan menjual sebagai figur publik. Senyata apa pun, cerita mereka tetaplah sebuah “show”. Di balik panggung, ada beragam faktor dan kondisi lain yang memengaruhi pernikahan mereka. Jika kita yang ditempatkan ke posisi mereka, bukan berarti kita bisa melakukan yang kita bayangkan saat ini.

Bagaimanapun nasib pernikahan orang yang disorot dalam berita perselingkuhan, biarlah itu terjadi. Rambu peringatan yang dapat kita lihat adalah pernikahan tidak semudah kelihatannya. Kita adalah manusia, dengan kesalahan dan kekurangannya, bukanlah untuk dihakimi kecuali oleh Yang Maha Kuasa.

BACA JUGA Selingkuh Atau Diselingkuhi Itu Bukan Pilihan, Nggak Usah Dibandingkan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 Februari 2021 oleh

Tags: perselingkuhanSelebgram

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Ahmad Sulton Ghozali

Ahmad Sulton Ghozali

Lahir di Trenggalek, sedang singgah di Depok. Sedang belajar pula perihal bahasa dan sastra Indonesia. Kunjungi hasil tulisannya yang lain di bit.ly/angindanraga.

ArtikelTerkait

5 Film Korea tentang Perselingkuhan, Please Jangan Ditiru Terminal Mojok

5 Film Korea tentang Perselingkuhan, Please Jangan Ditiru!

7 Maret 2022
Influencer Bukanlah Dewa, dan Kalian Nggak Perlu Membela Mereka

Pandemi, Kuda Poni, dan Negara yang Hobi Mengurusi Moral

21 September 2021
Rekomendasi Film Indonesia tentang Selingkuh yang Lebih Baik dari Film Selesai terminal mojok.co

Rekomendasi Film Indonesia tentang Selingkuh yang Lebih Baik dari Film Selesai

23 Agustus 2021
Salut Buat yang Bisa Nonton Film Selesai sampai Selesai! terminal mojok.co

Salut Buat yang Bisa Nonton Film Selesai sampai Selesai!

20 Agustus 2021
Selingkuh Atau Diselingkuhi Sama-sama Nggak Enak, Nggak Usah Dibandingin Terminal Mojok

Selingkuh Atau Diselingkuhi Itu Bukan Pilihan, Nggak Usah Dibandingkan

27 Januari 2021
Karakter Anime Cewek yang Cocok Jika Jadi Selebgram terminal mojok.co

Karakter Anime Cewek yang Cocok jika Jadi Selebgram

6 Desember 2020
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Top 3 Kelakuan Orang Norak bin Menyebalkan Saat Antre terminal mojok.co

Top 3 Kelakuan Orang Norak bin Menyebalkan Saat Antre

cari muka di dunia kerja Kena Tipu Interview Kerja Bikin Saya Menyadari Tak Ada yang Abadi di Dunia Ini Terminal mojok

Kena Tipu Interview Kerja Bikin Saya Menyadari Tak Ada yang Abadi di Dunia Ini

Menilai Mutu Sinetron Indonesia Tanpa Memakai Logika Terminal mojok

Menilai Mutu Sinetron Indonesia Tanpa Memakai Logika



Terpopuler Sepekan

Surat Terbuka untuk Yuli Sumpil dari Fans Persis Solo yang Pernah Mengagumi Arema (Unsplash)
Pojok Tubir

Surat Terbuka untuk Yuli Sumpil dari Fans Persis Solo yang Pernah Mengagumi Arema

oleh Joko Yuliyanto
3 Februari 2023

Hati nurani dan akal sehatmu, di mana Yuli Sumpil tuwekan aneh?

Baca selengkapnya
4 Alasan Wajib Pakai Telkomsel meski Cuma Kartu Cadangan Terminal Mojok Farzand01 Shutterstock

Telkomsel, Provider Seluler yang Diskriminatif

4 Februari 2023
Warnet Bokep di Jogja yang Pernah Jaya Bersama Pornhub (Unsplash)

Warnet Bokep di Jogja yang Pernah Jaya Bersama Pornhub

1 Februari 2023
Dosa Penjual Es Kelapa Muda dan Amalan untuk Menghindarinya

Dosa Penjual Es Kelapa Muda dan Amalan untuk Menghindarinya

2 Februari 2023
Rekomendasi 3 Miedes di Bantul dengan Rasa yang Ngangenin

Rekomendasi 3 Miedes di Bantul dengan Rasa yang Ngangenin

4 Februari 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=FyQArYSNffI&t=47s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .