Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

BEM di Indonesia Itu Problematik, Nggak Pantas Dikasih Gaji kayak di Inggris

Fareh Hariyanto oleh Fareh Hariyanto
27 Juli 2023
A A
BEM Itu Problematik dan Saya Menyesal Telah Bergabung

BEM Itu Problematik dan Saya Menyesal Telah Bergabung (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Membaca tulisan Ardhias Nauvaly Azzuhry yang membandingkan BEM di Inggris dan Indonesia karena persoalan gaji bikin saya ketawa. Apalagi di judul penekanannya dalam sekali yang menyebut hanya dibayar terima kasih. Ya kali digaji, ngimpi!

BEM di Indonesia, meskipun ada yang menyebut memiliki peran penting sebagai perwakilan mahasiswa di kampus, kenyataannya bagi saya malah kebalikannya. Lembaga ini justru lebih pas disebut problematik jika boleh meminjam istilah Mbak Cindy Gunawan.

Gimana nggak problematik coba. Boro-boro mikirin program untuk mahasiswa yang diwakilinya, lembaga ini justru sering kali jadi sumber prahara di lingkungan kampus.

Sepengalaman saya kuliah di beberapa kampus, badan eksekutif yang saya lihat tidak mewakili mahasiswanya. Jadi, bagi saya ya nggak pas untuk dibayar, diberi ucapan terima kasih aja udah berlebihan.

Politisasi dan kepentingan kelompok

Salah satu permasalahan utama yang dihadapi oleh BEM di Indonesia adalah politisasi organisasi. Terkadang, malah menjadi medan perang kepentingan antarkelompok mahasiswa yang berbeda. Akibatnya, tujuan asli untuk mewakili seluruh mahasiswa dan membela kepentingan bersama terdistorsi dan terabaikan. Coba lihat kinerja badan ini di kampusmu, apa sudah mewakili mahasiswa?

Dana BEM dan pengelolaannya yang ngawur

Jika umumnya UKM di Kampus LPJ yang baik jadi acuan kinerja untuk adik tingkatnya ketika demisioner, lain halnya dengan BEM yang aliran dananya pasti tapi penggunaannya ngawur. Banyak BEM di Indonesia yang memiliki dana dari kampus tapi peruntukannya justru hanya untuk kalangan tertentu. Atau malah hanya untuk program yang terlihat wah, tapi minim esensi.

Kurangnya keterwakilan mahasiswa secara merata

Meski dalam nomenklaturnya badan ini sebagai wakil mahasiswa, dalam beberapa kasus, malah justru jadi wakil dari kelompok. Tentu saja itu mengkhianati esensi keterwakilan yang mereka gaungkan.

Penyalahgunaan dana

Tuduhan korupsi dan penyalahgunaan dana juga sering kali menjadi sorotan terhadap BEM di Indonesia. Meski ya beberapa kasus tidak pernah sampai ke meja hijau karena demi nama baik kampus. Markup anggaran yang dibebankan ke kampus untuk kegiatan yang biayanya berkali-kali lipat sering di saya temui saat bersama persma di Semarang menyelidiki kejanggalan ini.

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal yang Cuma Ada di Kampus Indonesia, Kampus Turki Nggak Punya

Konflik internal BEM yang sarat kepentingan

Konflik internal sarat kepentingan juga menjadi masalah di beberapa BEM di Indonesia. Perbedaan pendapat antara anggota BEM atau konflik kepemimpinan sering ditemui dan pada akhirnya mengganggu kinerja organisasi dan menghambat upaya untuk mencapai tujuan bersama. Alih-alih menyuarakan ke pihak rektorat keluhan mahasiswa tentang UKT yang melangit. Mereka kadang justru sibuk dengan dapur mereka sendiri.

Saya akui saat ini BEM di Indonesia menghadapi berbagai masalah dan tantangan yang kompleks. Sebenarnya, itu wajar untuk sebuah organisasi. Laut yang tenang tidak menghasilkan pelaut yang hebat. Masalahnya, jika hal dasar seperti keterwakilan saja tak bisa mereka penuhi, terus mau berharap apa?

Jadi saya yakin, ngimpi saja kalau BEM di Indonesia bisa digaji seperti di University of Liverpool. Wong kerja dasar saja nggak bisa diselesaikan, kok dibayar. Angel tuturanmu.

Penulis: Fareh Hariyanto
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Turunnya Minat Mahasiswa Gabung BEM Adalah Hal yang Biasa-Biasa Saja

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 Juli 2023 oleh

Tags: bemKampuspolitisasiproblematik
Fareh Hariyanto

Fareh Hariyanto

Perantauan Tinggal di Banyuwangi

ArtikelTerkait

Kampus Paling Unggul di Jember Adalah UIN KHAS Jember

Kampus Paling Unggul di Jember Adalah UIN KHAS Jember

28 Juni 2023
Jadi Calon Ketua BEM Jangan Cuma Modal Ngotot, Situ Mau Jadi Pemimpin Apa Petinju?

Jadi Calon Ketua BEM Jangan Cuma Modal Ngotot, Situ Mau Jadi Pemimpin Apa Petinju?

22 Desember 2023
Calon Mahasiswa Baru Indonesia Juga Butuh Jeongwaja (Changing Majors) kayak di Korea biar Nggak Dibohongi Kampus dan Prodi

Calon Mahasiswa Baru Indonesia Juga Butuh Jeongwaja (Changing Majors) kayak di Korea biar Nggak Dibohongi Kampus dan Prodi

27 April 2024
Akreditasi C Nggak Seburuk Itu, Jangan Anggap Sepele!

Akreditasi C Nggak Seburuk Itu, Jangan Anggap Sepele!

29 November 2022
5 Fakta Unik Terkait Kampus STPMD "APMD" Jogja, Kampusnya Calon Pejabat

5 Fakta Unik Terkait Kampus STPMD “APMD” Jogja, Kampusnya Calon Pejabat

10 September 2023
Perpustakaan Kampus Harusnya Buka 24 Jam, Masa Kalah Sama Warkop? perpustakaan daerah

Perpustakaan Kampus Harusnya Buka 24 Jam, Masa Kalah Sama Warkop?

3 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.