Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Belum Menikah Bukan Berarti Jadi Babu, Kita Juga Sibuk

Bayu Kharisma Putra oleh Bayu Kharisma Putra
16 September 2021
A A
Belum Menikah Bukan Berarti Halal Dikasih Banyak Tugas Tambahan terminal mojok.co

Belum Menikah Bukan Berarti Halal Dikasih Banyak Tugas Tambahan terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Pandangan publik tentang orang yang belum menikah ada beraneka macam. Mulai dari cuek, hingga kepo dan memberi stigma macam-macam. Apalagi ada yang berkomitmen tidak mau menikah, sudah pasti menjadi bulan-bulanan. Kenyataannya, memiliki pilihan dengan kondisi apa pun selalu ada risikonya. Tak terkecuali kondisi belum menikah itu sendiri. Bukan hanya karena sering ditanya kapan nikah saja, tapi sering kali pihak yang belum menikah dapat banyak beban karena statusnya.

Beban itu berupa sidejob yang dilimpahkan agak berlebihan karena status belum menikahnya. Seolah-olah tak mengapa memberi banyak tugas tambahan karena belum menikah. Rasanya, halal untuk orang yang belum menikah dapat banyak tanggung jawab pekerjaan, meski sebenarnya bisa dibagi-bagi ke orang lain. Dan itu menyebalkan, Bund.

Alasan paling wahid karena kami dianggap punya banyak waktu dan tenaga luang dengan turah-turah. Atau kami dianggap belum punya kewajiban besar sehingga bisa diberi tugas tambahan dan tak menganggu kehidupannya. Sikak! Tak semua orang yang belum menikah sesantai itu. Apalagi pandangan orang belum menikah sama dengan belum memiliki kewajiban besar dan penting. Ini cara berpikir yang salah dan nggak asyik.

Misalnya di acara keluarga. Saat semua orang sudah dapat tugas, ternyata masih ada beberapa hal yang perlu diurus. Nah, kami yang belum menikah ini yang akan disuruh. Ini baru contoh kecil di lingkup keluarga sendiri. Yang lebih gawat, hal ini sering terjadi di dunia kerja.

Makhluk jomblo kerap dapat tugas tambahan yang kadang nggak sesuai jabatannya, di luar jam kerja, bahkan merupakan tugas atasan atau orang lain yang sebenarnya malas ngerjainnya. Ini hanya salah satu kamuflase dari sikap malas dan ogah-ogahan. Lantas, menggunakan status jomblo orang lain sebagai pembenaran atas pelimpahan tugas tambahan itu. Sudah begitu, masih ditambah sikap meremehkan jomblo lagi.

Sudah jomblo, dianggap belum punya tanggung jawab, selalu punya waktu luang, hingga dianggap sering nyantai. Belum lagi kalau ada pihak yang sudah menikah dan tak mau melaksanakan tugas. Ujung-ujungnya lobi atasan agar tugas dikasih ke si jomblo. Alasannya klise: karena sibuk dengan keluarga. Kalau itu benar, tentu tak masalah. Kalau ternyata hanya karena malas, namanya kurang ajar.

Saya punya kawan seorang guru muda. Dia sering disuruh membuat soal dan memberi penilaian yang bahkan bukan tugasnya. Ia juga kerap diminta membantu guru lain mengerjakan ini itu. Alasan mereka memberinya tugas semacam itu karena dia jomblo. Padahal tiap sore dia jualan makanan sampai malam. Dia juga menjadi tulang punggung keluarga dan punya adik yang masih kecil-kecil.

Si kawan saya ini juga nggak enak kalau menolak para seniornya. Tentu karena budaya kita adalah menghargai dan nurut sama yang lebih tua. Apalagi kalau belum menikah, ia dianggap belum terlalu bisa dihormati. Idealnya, tiap orang harusnya bisa saling menghormati, mau umur berapa pun, baik sudah menikah atau belum.

Baca Juga:

6 Usaha yang Semakin Redup karena Perkembangan Zaman

5 Pekerjaan yang Bertebaran di Indonesia, tapi Sulit Ditemukan di Turki

Tak semua jomblo bisa santai juga. Banyak jomblo yang punya tanggung jawab besar di rumahnya. Apalagi yang punya usaha sampingan. Tentu repot jika masih ditambah tugas lain. Tiap orang punya tanggung jawab dan kehidupan sendiri-sendiri. Tak baik meremehkan beban kerja dan menganggap orang lain tak punya kehidupan karena jomblo. Kiranya memang tak halal melimpahkan banyak tugas tambahan ke orang lain hanya karena dia belum menikah. Apalagi memberi kerjaan yang tak sesuai jobdesc, di luar waktu kerja, dan tak menghormati rekan kerja. Itu perbuatan zalim namanya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 16 September 2021 oleh

Tags: belum menikahJomblopekerjaan
Bayu Kharisma Putra

Bayu Kharisma Putra

Anak pertama

ArtikelTerkait

Pengalaman Jadi Maskot: Walau Malu dan Gerah tapi Bikin Bahagia terminal mojok.co

Pengalaman Jadi Maskot: Walau Malu dan Gerah tapi Bikin Bahagia

9 Oktober 2020
Lika-liku Profesi Pengolah Arsip yang Upahnya Nggak Sip

Lika-liku Profesi Pengolah Arsip yang Upahnya Nggak Sip

29 September 2023
jobseeker

Dear Jobseeker, Bagaimana Mau Dapat Kerja jika Posisi yang Dilamar Saja Tidak Tahu?

6 Desember 2021
lelaki turki

Sebelum Pesona Lelaki Turki Merebak, Segera Ajak Doi ke KUA

27 Juli 2019
Akbar Faisal Profesi PNS Adalah Kebanggaan Orang Tua yang Masih Abadi terminal mojok.co

Plus Minus yang Dialami Saat Kita Melamar Pekerjaan Melalui Jasa Outsourcing

16 Oktober 2020
Bukan Cuma Jago Ngomong, 5 Skill Ini Wajib Dikuasai Seorang Humas

Bukan Cuma Jago Ngomong, 5 Skill Ini Wajib Dikuasai Seorang Humas

6 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.