Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Beberapa Sanksi Jitu yang Bisa Diterapkan Bagi Pengendara yang Suka Nyerobot Jalur Busway

Devie Andriyani oleh Devie Andriyani
11 Desember 2019
A A
Beberapa Sanksi Jitu yang Bisa Diterapkan Bagi Pengendara yang Suka Nyerobot Jalur Busway
Share on FacebookShare on Twitter

Indonesia boleh sedikit berbangga hati karena memiliki transportasi publik kelas dunia bernama Transjakarta atau familiar dengan sebutan busway. Transportasi ini memang sangat membantu warga Jakarta dan sekitaranya dalam memudahkan mobilitas sehari-hari. Harganya yang sangat murah serta fasilitasnya yang cukup memadai membuat busway masih menjadi moda transportasi primadona dan andalan masyarakat yang berdomisili di Jabodetabek yang memang sebagian besar berprofesi sebagai karyawan atau pekerja kantoran, terutama di jam-jam sibuk.

Transjakarta atau busway sebagai sistem transportasi Bus Rapid Transport (BRT) pertama di kawasan Asia Tenggara dan Selatan yang operasionalnya berada dalam naungan PT Transportasi Jakarta. Mulai beroperasi sekitar tahun 2014 di Jakarta, moda transportasi ini memiliki jalur lintasan terpanjang di dunia dengan panjang lintasan sekitar 230.9 km. Ia memiliki 243 stasiun BRT atau halte yang tersebar di 13 koridor utama, serta beroperasi pada pukul 05.00-22.00 WIB. Bahkan di sebagian koridornya ada yang beroperasi selama 24 jam. It’s helpful, isn’t it?

Moda transportasi dengan tagline ‘Smart Mobility for Smart City’ ini benar-benar bisa menjadi solusi bertransportasi bagi kaum urban di kota metropolitan seperti Jakarta dan sekitarnya. Karena memang tujuan utama dari busway ini adalah mengurangi kemacetan pada saat jam sibuk dengan mengajak masyarakat agar lebih memilih menggunakan transportasi umum dibanding membawa kendaraan sendiri sehingga diharapkan dapat menekan volume kendaraan di jalan.

Selain itu, disadari atau tidak, terdapat beberapa edukasi khusus yang bisa kita peroleh jika kita menggunakan busway ini. Di antaranya menanamkan sikap peduli terhadap orang lain dengan memberikan kursi prioritas kepada yang lebih berhak, belajar tertib, dan peduli terhadap keselamatan orang lain dengan mendahulukan penumpang yang turun serta membudayakan antri untuk melatih kesabaran warga Jakarta yang memang tidak sabaran hihi.

Namun apa jadinya jika tujuan mulia pemerintah dalam mengurangi kemacetan dengan menyediakan banyak armada busway ini ‘dirusak’ oleh segelintir pengendara lain yang nakal karena menyerobot jalur khusus busway gitu aja. FYI aja nih, busway ini memiliki jalur khusus yang hanya boleh dilintasi oleh busway itu sendiri, tidak diperuntukkan bagi kendaraan lain. Peringatan itu pun sudah tertera secara tertulis pada plank board-nya bahwa jalan itu hanya untuk busway. Seakan tak cukup dengan papan peringatan itu, pada jalur khusus itu pun terdapat petugas penjaga palang pintu dimana pintu itu tidak akan dibuka jika kendaraan yang lewat bukan busway.

Sebagai pelanggan setia busway, saya merasakan betul bagaimana kesal dan gregetnya saat menghadapi kemacetan yang disebabkan oleh deretan kendaraan pribadi yang nyerobot jalur busway tanpa merasa bersalah sama sekali. Hak kita sebagai pengguna transportasi publik seakan telah dirampas oleh mereka. Hey penyerobot, yang kalian lakukan ke kita itu jahat! Belum lagi menghadapi antrian panjang sesama busway di jalur tujuan akhir yang memakan waktu cukup lama. Kejadian ini cukup memicu tingginya adrenalin saya yang selalu berpacu dengan waktu karena mengejar jam absen kantor.

Suatu waktu, ketika saya tanya kepada mereka yang membawa kendaraan pribadi mengapa sampai berani, nekat, dan tega menyerobot jalur busway padahal hal itu tidak diperbolehkan, alasannya ya untuk menghindari kemacetan. Alasan yang cukup basi dan klise, kan? Justru saya berpikir mereka bukan terjebak kemacetan, tapi mereka yang membuat kemacetan. Kalo tahu sering macet, kenapa tidak menggunakan transportasi publik macam busway saja gitu lho? Hadeuuh!

Tapi tenang, guys, untuk masalah ini saya memiliki sanksi yang jitu yang bisa diterapkan bagi mereka yang suka menyerobot jalur busway seenak jidat. Saya pikir sanksi-sanksi ini dapat menimbulkan efek jera sehingga diharapkan mereka tidak akan berani lagi melewati jalur yang tidak diperuntukkan bagi mereka. Sanksi-sanksi ini juga sekaligus dapat membantu para petugas penjaga pintu yang sering kali tak berdaya dan tidak tegas menghadapi kenekatan para penyerobot itu. Berikut sanksi-sanksi itu:

Baca Juga:

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

Satu: Dilempari Tomat Busuk

Sanksi ini dirasa akan cukup efektif dan efisien, terutama jika terdapat CCTV yang telah terintegrasi dengan setiap halte busway sehingga petugas dapat memantau keadaan sepanjang jalur lintasan busway. Bayangkan kamu sudah rapi dan wangi karena akan berangkat ke kantor atau ke tempat kerja lainnya, karena kamu terburu-buru dan merasa terjebak kemacetan, kendaraan yang kamu bawa itu ngeloyor gitu aja melewati jalur khusus busway, tiba-tiba kamu merasa ada benda yang sedikit cairannya bau busuk dan mendarat di baju atau rambutmu yang wangi, gimana perasaan kamu? Bete, kan? Sejak itu, kamu pun sadar dan kapok untuk tidak lagi menyerobot hak orang lain.

Dua: Dilempari Telor Busuk

Masih tentang perkara lempar-melempari, tapi sanksi kedua ini pun akan berhasil untuk membuat kapok pengendara yang menyerobot jalur khusus busway. Karakteristik telor yang mudah pecah, berlendir, dan berbau amis, dijamin akan membuat mereka yang nakal dalam berlalu lintas ogah dan nggak akan lagi melintasi jalur busway.

Tiga: Didenda 500 Ribu yang Dibayar Tunai

Nah, sanksi terakhir yang tak kalah efektifnya adalah dengan memberikan denda uang tunai. Nominalnya jangan tanggung-tanggung. Bayaran denda 500 ribu per kendaraan sepertinya cukup dan akan membuat pengendara nakal enggan serta kapok melakukan penyerobotan lagi. Denda dengan nominal tersebut saya rasa sebanding dengan kerugian materil maupun moril seluruh penumpang busway yang kehilangan waktu dan tenaga disebabkan haknya diserobot oleh sesama pengguna jalan.

Itulah beberapa sanksi jitu untuk menekan dan meminimalisir penyerobotan yang biasa dilakukan pengendara nakal yang seyogyanya menghargai orang lain yang bersedia menggunakan transportasi publik demi kenyamanan bersama. Sanksi-sanksi itu tentunya perlu diterapkan secara konsisten dan kontinyu serta perlu adanya dukungan dari semua pihak demi tegaknya supremasi hukum dalam berlalu lintas.

BACA JUGA Menyusuri Jakarta dari dalam Bus TransJakarta atau tulisan Devie Andriyani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 11 Desember 2019 oleh

Tags: BuswayKemacetantransjakartatransportasi publik
Devie Andriyani

Devie Andriyani

Islam-minded, Akhirah-oriented

ArtikelTerkait

Naik Transportasi Umum di Surabaya Adalah Simbol Kemiskinan, tapi Saya Tidak Malu Menggunakannya

Naik Transportasi Umum di Surabaya Adalah Simbol Kemiskinan, tapi Saya Tidak Malu Menggunakannya

14 Juni 2023
Jalan Mastrip: Jalan Paling Problematik di Jember, Hanya Orang Sabar yang Sanggup Melewatinya

Jalan Mastrip: Jalan Paling Problematik di Jember, Hanya Orang Sabar yang Sanggup Melewatinya

6 November 2023
Kota Malang Hari Ini: Problem Kemacetan dan Tamu-tamu Peradaban angkot surabaya

Kota Malang Hari Ini: Problem Kemacetan dan Tamu-tamu Peradaban

27 Agustus 2022
Jogja Istimewa: Realitas atau Ilusi? kill the DJ

Jogja Istimewa: Realitas atau Ilusi?

10 Mei 2022
Proyek Jalan Tol Puncak Bukan dan Tak Akan Jadi Solusi Kemacetan yang Selama Ini Menghantui

Proyek Jalan Tol Puncak Bukan dan Tak Akan Jadi Solusi Kemacetan yang Selama Ini Menghantui

28 Juli 2023
Lampu Merah Pasar Demangan Jogja, Lampu Merah yang Bikin Kalian Kehilangan Kewarasan lampu lalu lintas, lampu sein

Lampu Merah Pasar Demangan Jogja, Lampu Merah yang Bikin Kalian Kehilangan Kewarasan

1 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri
  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu
  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.