Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sebat

Bapak

H.R. Nawawi oleh H.R. Nawawi
4 Juni 2019
A A
bapak

bapak

Share on FacebookShare on Twitter

Di kamar belakang, saya dan Ibu sedang bicara tentang ayat-ayat suci—kami bersikukuh untuk saling membenarkan tafsir dari teks surat Al-Waqi’ah yang menerangkan siapa sepertiga dari orang-orang awal itu dan sedikit dari orang-orang akhir. Di tengah kami saling koreksi, pendapat Bapak datang tanpa diundang dan seringkali begitu kalau muncul, ia seperti merasa bahwa rumah adalah manifestasi dari teritori kekuasaannya.

Seorang anak laki-laki yang sudah besar dan menikah lalu punya anak dan menyandang gelar Bapak—tidak akan ada waktu lagi selain membicarakan kebutuhan diri sendiri, istri, dan anak. Kebutuhan itu jikalau tidak terpenuhi tidak akan pernah nekad untuk mengurusi yang lain. Meskipun ada beberapa yang masih mau-maunya di tengah kesibukan memenuhi keluarganya lalu bermanfaat untuk orang lain. Mulia sekali—dan teks sebaik-baiknya dirimu adalah orang yang bermanfaat dengan yang lain menjadi aktif untuk beliau.

“Mesti ibumu tidur kalau Bapak cerita,” ujar Bapak setelah duduk di depan daun pintu kamar anaknya,

Bapak tidak lagi bicara setelah memberikan solusi bahwa saya harus melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi. Dan beberapa bulan kemudian kami dipertemukan waktu di Surabaya, dia berbaring di atas bantal putih dipenuhi kabel bagian tubuh sebelah kirinya—dengan muka yang setengah memutih. Aroma obat di luar ruangan kamar begitu menyengat di mana-mana. Lalu percakapan kami mulai,

S
“Rokok kui tidak membunuhmu, Nak. Itu akal-akalan orang Amerika.”—seperti orang seminar di dinas kesehatan, tapi sebagai pihak yang kontra.

“Supaya tembakaumu kui iso digawa karo wong-wong neng luar negeri dengan harga murah,”

Saya masih tegar tidak memberikannya rokok—selain memang dilihat Ibu yang masih menatap tajam dan geleng-geleng kepala, saat saya mulai tergerak hatinya melihat Bapak ingin ngerokok. Bapak tidak menyerah untuk mendapatkan sebatang lisong untuknya. Seperti saat ia ditawari makan oleh Ibu, “Makan ya, Pak. Terus minum obat.”

“Ya, Bu,” sambil menelan ludah, “sekalian buat kopi dan rokok. Makannya pasti habis, Bu.”

Baca Juga:

Bukan karena Rasanya Enak, Biskuit Khong Guan Dibeli karena Bisa Memberi Status Sosial

Nostalgia Masa Kejayaan Bata, Sepatu Jadul yang Membuat Saya Sombong saat Lebaran

Ibu mengangguk untuk menenangkan beliau. Hanya sampai beberapa menit ia sudah minum air putih dan kemudian mengambil kopi hitam yang dibuatkan Ibu—lalu kemudian memanggil saya yang sedang melihat layar kaca di ruang VVIP.

“Nak, mana rokoknya?”

“Rokok merek itu habis, Pak.”
“Carilah lagi, Nak.”
“Iya.”

Dan setiap kali aku disuruh beli rokok, aku itu beli dengan merek yang diminta—namun tidak saya berikan. Semoga bohong ini demi satu kebaikan yang diinginkan keluarga. Kalaupun aku harus menanggung dosa, semoga setimpal dengan yang diperintahkan Ibu. Namun trik itu tidak berjalan lama, beliau seakan mengetahui rahasianya dan berkata, “Nak, bapak biasanya belikan semua yang kalian inginkan—termasuk kamu kalau mau beli rokok juga Bapak belikan. Lah, sekarang Bapak cuma mau minta satu batang aja, sebegitukah pelitnya kalian pada Bapak?”

Semua diam di ruangan, Bapak mulai terisak tangisnya. Tangannya sekarang juga sudah pegang satu batang rokok.

“Bapak seneng kalau kamu pingin seperti Bapak. Tapi Bapak lebih seneng kalau kamu menjadi seperti yang kamu inginkan.”

Hanya aku yang mendengar kalimat itu. Seperti burung yang disuruh merdeka dalam teks cerpen dan monolog Putu Wijaya saya kebingungan dan masih berharap akan cita-citaku sebelumnya.

Beliau selama ini tidak menangis di depan kami. Kecuali hari itu—tepat salah satu gurunya meninggal. Entah darimana beliau tahu—padahal koran yang dimintanya pagi-pagi juga sudah kuambil bagian berita wafatnya.

“Biar aman dan nggak kepikiran. Beliau ini orang yang dicintai dan dihormati Bapak.”

Aku lipat koran Jawa Pos 24 Januari 2014. Lalu aku berkata pada Ibu dan kusimpan kabar itu di tempat yang Bapak tidak tahu.

Bapak bukanlah Ani yang perlu dikenang khalayak ramai. Beliau hanya perlu balik setiap akhir bulan Ramadan ke rumah. Lalu duduk di dekat telepon dan menjawab setiap penelpon yang mengatakan sudah waktunya takbiran apa masih Tarawih. Kami tidak bisa menggantikan posisi itu, Pak. Kami putus telepon itu dan tidak ada telepon lagi masuk ke rumah kami kecuali lewat handphone masing-masing. Kebetulan anak sulung keluarga kami ditelepon teman-temannya—menanyakan hari raya kapan.

Aku diam dan membayangkan sosok Bapak berubah pada anak tertua—lalu begitu hingga satu persatu sirna dari dunia. Maka aku mengurungkan untuk mengabulkan, “Bapak lebih seneng kalau kamu jadi seperti yang kamu inginkan.” Karena semua anak-anaknya akan menjadi seperti beliau dan beliau adalah contoh terdekat kami yang ada.

Terakhir diperbarui pada 17 Januari 2022 oleh

Tags: BapakLebaranOrangtuaRokok
H.R. Nawawi

H.R. Nawawi

Jika di dunia hanya ada dua pilihan antara riang dan menangis. Saya memilih menangis. Kehampaan.

ArtikelTerkait

Mempertanyakan Alasan Santri Suka Ngerokok dan Ngopi Terminal mojok

Mempertanyakan Alasan Santri Suka Ngerokok dan Ngopi

29 Januari 2021
Esse Honey Pop: Pilihan Tepat bagi Kalian yang Pengin Mencoba Rokok Rasa-rasa

Esse Honey Pop: Rokok Rasa-rasa Paling Enak

4 Januari 2022
Marlboro Filter Black

Marlboro Filter Black: Rasanya Nikmat, tapi Bikin Dompet Sekarat

7 November 2021
4 Panduan Beli Vape Seken untuk Pemula terminal mojok.co

4 Panduan Beli Vape Seken untuk Pemula

15 Januari 2022
Bandara Dhoho Kediri Dibuka untuk Umum, Warga “Ndeso” yang Mampir untuk Wisata Kena Nyinyir Mojok.co

Bandara Dhoho Kediri (Katanya) Siap Beroperasi Sebelum Lebaran, dan Kali Ini, Semoga Tidak Mundur Lagi

10 Maret 2024
Ironi Fresh Graduate Saat Lebaran: Gaji Masih di Bawah UMR, tapi Sudah Tidak Kebagian THR Mojok.co

Ironi Fresh Graduate Saat Lebaran: Gaji Masih di Bawah UMR, tapi Sudah Tidak Kebagian THR

13 April 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Ilustrasi Banjir Malang Naik 500% di 2025 Bukti Busuknya Pemerintah (Unsplash)

Kejadian Banjir Malang Naik 500% di 2025, Bukti Pemerintah Memang Nggak Becus Bekerja

6 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.