Warga Bangkalan Madura Lebih Butuh Transportasi Antar Kabupaten di Madura daripada Bangkalan-Surabaya

Warga Bangkalan Madura Lebih Butuh Transportasi Antar Kabupaten di Madura daripada Bangkalan-Surabaya Mojok.co

Warga Bangkalan Madura Lebih Butuh Transportasi Antar Kabupaten di Madura daripada Bangkalan-Surabaya (unsplash.com)

Pengoperasian Bus Trans Jatim Bangkalan-Surabaya semakin dekat. Kabarnya, bus tersebut akan beroperasi pada September 2024 kalau tidak ada aral melintang. Namun, tidak semua warga Madura antusias terhadap kabar itu, khususnya warga Bangkalan Madura seperti saya. Sebab, rute bus tersebut tetap sulit diakses oleh warga yang tinggal di pelosok desa. 

Di samping rutenya yang sulit diakses oleh warga yang tinggal di pelosok, saya rasa Bus Trans Jatim Bangkalan-Madura ini tidak begitu urgent. Daripada akses ke Surabaya, warga lebih butuh akses ke kabupaten-kabupaten di Madura. Kalau boleh menamainya, saya akan menyebutnya dengan Bus Trans Madura. 

Bangkalan terlalu akrab dengan Surabaya daripada Madura sendiri

Saya tidak menampik manfaat dari Bus Trans Jatim Bangkalan-Surabaya. Hanya sekali lagi, ada transportasi lain yang menurut saya juga perlu diperhatikan adalah yakni Bus Trans Madura. Sebuah transportasi dengan harga terjangkau dan menghubungkan seluruh kabupaten di Madura. Sebab, betul yang dikatakan Mas Naufal dalam artikelnya yang berjudul Madura Justru Amat Butuh Kereta Api!, warga Bangkalan lebih dekat dengan Surabaya daripada Madura sendiri.

Contoh paling mudah, orang Bangakalan Madura akan mencari hiburan ke Surabaya daripada yang ada di Pulau Madura. Selain wisata di Surabaya memang cukup beragam, wisata yang ada di Madura sangat sulit untuk dijangkau. Berwisata di Madura berani perlu ekstra dana dan energi lebih. 

Itu mengapa banyak orang Madura yang merasa asing dengan Maduranya sendiri, termasuk warga Bangakalan. Misalnya, cukup banyak teman saya orang Bangkalan Madura, terutama yang menetap di kota, tapi tidak tahu wisata sejarah di kabupaten sendiri. Contohnya, ada teman kampus saya yang katanya bangga jadi orang Bangkalan, tapi seumur hidup belum pernah ke Bukit Geger. Padahal, bukit ini dipercaya sebagai lokasi pertama penghuni Madura menginjakkan kaki.

Luas Pulau Madura nggak cuma seuprit

Jawaban mengapa orang Bangkalan lebih dekat dengan Surabaya daripada Madura sendiri adalah karena wilayah Madura itu sangat luas. Jangankan pulau Madura, luas kabupaten Bangkalan saja hampir 4 kali luas Surabaya. Dengan wilayah begitu luas, akses wisata disini tentu sulit. Termasuk transportasinya. Belum lagi jalan raya yang tak menjamin bisa mulus.

Itu mengapa keberadaan transportasi publik yang murah dan terjangkau sangat membantu orang Madura menjelajahi tanahnya sendiri. Misalnya, di Madura Timur (Sumenep dan Pamekasan) sering sekali ada kegiatan kebudayaan. Dan saya akui memang, perkembangan seni dan budaya di Madura Timur cukup signifikan daripada di kabupaten saya. Sayangnya, mimpi saya untuk mengunjungi acara-acara kebudayaan itu terkendala oleh transportasi umum.

Nah, tersedianya Bus Trans Madura, saya yakin akan meningkatkan antusiasme masyarakat Madura pada kegiatan kebudayaan dan tentu saja mendorong perekonomian masing-masing kabupaten. Sebab, persebaran manusianya lebih aktif. Kalau Bus Trans Bangkalan-Surabaya, dampaknya tentu hanya menopang ekonomi Surabaya yang sudah mentereng. Coba pikirkan, ngapain orang Surabaya mau keliling Bangkalan, hah?

Masih banyak orang yang sekolah atau bekerja antar kota

Saya sudah menulis di Terminal Mojok soal ketimpangan kualitas pendidikan di Bangkalan Madura, Bangkalan Madura Gudangnya Masalah Pendidikan, Anak-anak Terancam Nggak Bisa Lanjut SMA . Polemik itu membuat siswa dari pelosok desa memilih untuk sekolah di kota. Sementara jarak yang mereka tempuh bukan hanya satu atau dua kilometer saja, tapi puluhan, bahkan ada yang 30 kilometer. Banyak dari siswa ini yang menggunakan transportasi umum untuk menuju sekolah. 

Belum lagi orang-orang yang kuliah di Universitas Trunojoyo Madura. Sebagai universitas negeri satu-satunya di Pulau Madura, perguruan tinggi ini jadi pilihan bagi berbagai mahasiswa yang tersebar di berbagai penjuru Madura. Sementara Universitas Trunojoyo Madura terletak di ujung barat pulau. 

Nggak hanya itu, transportasi umum yang memadai juga dibutuhkan oleh banyak pekerja yang sering bolak-balik antar kabupaten di Madura. Dahulu, ketika saya sekolah, saya sering berdesak-desakan dengan pekerja dari kabupaten sebelah yang bekerja di kabupaten saya. Kalau sudah penuh, saya kadang terpaksa harus menghadap belakang sehingga membuat saya mabuk dan mual.

Transportasi umum modal jadi daerah mandiri

Saya rasa penjelasan di atas cukup untuk menjelaskan kenapa Trans Madura lebih urgent daripada Bus Trans Jatim Bangkalan-Surabaya. Bukannya ingin menampik manfaat dari Bus Trans Jatim Bangkalan-Madura, hanya saja Bus Trans Madura lebih kaya manfaatnya bagi warga Madura.  Tulisan ini sekaligus menjadi kritik bagi proyek sasus kereta api Madura yang mau direvitalisasi. Daripada ngurus kereta api yang menurut saya cukup sulit, mending bikin Bus Trans Madura saja. Lebih realistis. 

Perkara transportasi umum saja masih kewalahan, bagaimana Madura bisa menjadi daerah yang mandiri. Terlebih jadi provinsi sendiri. Saya rasa itu impian yang sangat jauh, masih banyak pekerjaan rumah yang perlu daerah ini selesaikan. 

Penulis: Abdur Rohman
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Solusi Konkret untuk Bangkalan Madura agar Nggak Terus-terusan Kena Bully

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version