Meskipun Bikin Gempor, Bandara Soekarno Hatta Terminal 3 Tetaplah yang Paling Nyaman

Meskipun Bikin Gempor, Bandara Soekarno Hatta Terminal 3 Tetaplah yang Paling Nyaman

Meskipun Bikin Gempor, Bandara Soekarno Hatta Terminal 3 Tetaplah yang Paling Nyaman (Eugenia Clara via Unsplash)

Terminal 3 Bandara Udara Internasional  Soekarno-Hatta atau kita sebut saja T3 Bandara Soetta sering dikeluhkan lantaran jarak antargate-nya jauh sehingga banyak orang mengeluh capek berjalan. Detik bahkan secara khusus pernah meliput hal tersebut.

Luas Bandara International  Soekarno-Hatta adalah 2.558 hektar. Khusus untuk Terminal 3 Soetta yang melayani rute domestik—hanya maskapai Garuda Indonesia dan Citilink—dan rute Internasional luasnya adalah 422.804 meter persegi. Memang cukup luas dan bikin gempor kalau mengelilingi bandara ini. Apalagi ketika kita berjalan dari pintu masuk boarding pass menuju gate 28, auto lempok.

Tapi, saya nggak sampai mengeluhkan hal tersebut sebagai kekurangan, karena di Terminal 3 ada mobil golf yang siap mengantarkan kita ke gate tujuan tanpa harus ribet jalan kaki. Layanan mobil golf ini juga terintegrasi dengan aplikasi Indonesia Airports. Kalau kalian memilih jalan kaki dan sambat kecapean, ya itu salahmu dewe, ada fasilitas kok nggak dimanfaatkan. Hehehe.

Alih-alih kesal dengan jarak gate di T3 Bandara Soetta, saya justru merasa jika Bandara  Soekarno-Hatta, terutama Terminal 3, adalah bandara paling nyaman. Alasan normatifnya, Bandara  Soekarno-Hatta yang berlokasi di Tangerang ini pada 2022 masuk dalam 10 besar Best Airport Staff in Asia versi Skytrax. Artinya, pelayanan di bandara ini masihlah terbaik dibandingkan bandara lain di Indonesia.

Sementara alasan lain yang nggak normatif-normatif banget, tapi penting untuk kenyamanan penumpang pesawat adalah sebagai berikut:

#1 Fasilitas bandara lengkap

Bandara Soetta punya fasilitas yang lengkap dan memanjakan penumpang. Ada Medical Assistant atau pemeriksaan kesehatan secara gratis. Ini tuh nggak hanya untuk penumpang pesawat, keluarga yang mengantar juga boleh ikut periksa kesehatan.

Lalu ada tempat bermain game di area digital lounge, lengkap dengan kursi empuk ala gamer. Meskipun jumlah kursinya nggak banyak, tapi cukup bisa diandalkan untuk mengusir penat saat menunggu pesawat. Di area ini ada juga game virtualnya, lho.

Nggak hanya main game, kalau kita ingin bekerja tapi lupa membawa laptop, area ini juga menyediakan co-working space dengan fasilitas komputer untuk akses internet. Kalau bingung cara menggunakan fasilitas digital lounge, ada customer service yang siap membantu, CS-nya virtual, semacam video call gitu, lho. Digital lounge adalah salah satu area yang membuat T3 Bandara Soetta nggak membosankan.

Koneksi wifi di Bandara Soetta juga relatif cepat, meskipun bukan yang tercepat. Charging point di area bandara juga banyak. Khusus di Terminal 3, hampir semua tempat duduk di ruang tunggu tersedia charging USB dan berfungsi dengan baik.

Jika bandara lain umumnya hanya menyediakan toilet dan ruang mandi di toilet yang jumlahnya sangat sedikit. Di T3 Bandara Soetta tersedia area khusus shower room. Sebenarnya di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin ada juga sih, tapi jumlahnya tak sebanyak di T3 Bandara Soetta.

Selain itu, Bandara Soetta juga memiliki area smoking room, baggage oversized, loker, musala, dan fasilitas concierge express. Dengan membayar Rp50 ribu semua proses check-in sampai boarding dibantu petugas bandara. Layanan ini sangat berguna bagi orang pemalas.

#2 Ruang tunggu nyaman

Perkara arsitektur, sebenarnya soal selera. Kita bisa bilang arsitektur Bandara NYIA di Kulon Progo atau Bandara Sepinggan di Balikpapan lebih bagus dari arsitektur Terminal 3 Bandara Soetta. Tapi, soal kenyamanan teruatama tempat duduknya, Terminal 3 Bandara  Soekarno-Hatta  masih yang terbaik. Apalagi, ketika kita berada di area tunggu boarding pass, sebelum masuk gate pesawat yang posisinya berhadapan langsung dengan tempat riwa-riwi pesawat.

Di area ini, posisi kita dengan landasan pacu dibatasi oleh kaca menjulang tinggi dengan langit-langit berwarna keperakan yang nampak megah. Deretan kursi di area ini juga empuk dan ada pilihan kursi pijatnya, pokoknya nyaman banget, Bestie. Percaya atau tidak, saya juga sering memutuskan berangkat ke Bandara T3 Soetta lebih awal hanya untuk sambil menggalau di area ini. Area ini juga cocok digunakan untuk membaca novel atau melihat lalu lalang pesawat sambil mendengarkan musik. Syahdu sekali.

Area tunggu boarding pass ini juga memiliki spot tidur gratisan paling banyak. Sangat cocok untuk kaum backpacker dan sobat traveler budget terbatas. Ya meskipun di dalam bandara juga tersedia hotel kapsul dan hotel transit yang bisa disewa per jam, tapi kan bayar, mahal pula (Rp400 per enam jam).

#3 Outlet makanan lengkap

Ada banyak outlet makanan di T3 Soetta, mungkin jumlahnya paling banyak dan paling lengkap dibandingkan bandara lain di Indonesia. Mulai dari makanan Indonesia di Solaria sampai udon khas Jepang, ada. Tempat ngopinya juga banyak, ada Janji Jiwa, Kopi Kenangan, sampai Starbucks. Gerai Starbucks di T3 malah ada dua.  Deretan toko yang menjual tas, parfume, oleh-oleh sampai kebutuhan sehari-hari pun lengkap banget. Lalu area Duty Free-nya adalah surga minuman keras murah di Indonesia. Hehehe. Area T3 Bandara Soetta juga bersih dan rapi. Ini nilai plus juga sih.

#4 Pelayanan baik

Sampai detik ini, saya belum pernah bermasalah dengan pelayanan di Bandara Soetta. Meskipun ketika situasi Covid-19 masih cukup ramai pada 2020 sekalipun, saya dilayani tanpa masalah berarti. Saya juga merasa terbantu karena Bandara Soetta T3 ini punya mesin tiket dengan jumlah yang banyak jadi kita nggak perlu ribet antre. Poin plus-nya, selalu ada petugas bandara di sebelah mesinnya, jadi kalau ada penumpang yang kesulitan bisa langsung dibantu, responsif lah.  

#5 Transportasi mudah

Ada banyak pilihan transportasi menuju Bandara  Soekarno-Hatta, mulai dari bus, taksi online  yang bisa masuk bandara, sampai skytrain (KA Bandara). Kemudahan transportasi ini tidak dimiliki oleh semua bandara di Indonesia, lho. Di Bandara Juanda misalnya, yang sama-sama bandara standar Internasional. Akses menuju bandaranya hanya bisa naik bus Damri, taksi bandara yang ongkosnya mahal dan mobil/motor pribadi. Taksi online nggak bisa masuk di Bandara Juanda, kecuali saat mengantarkan saja. Jangan tanya soal KA-Bandara, karena jelas tidak ada.

Secara keseluruhan, meskipun masih ada beberapa kekurangan, saya merasa kalau Bandara Soekarno-Hatta Terminal 3 tetap yang ternyaman.

Pembaca Terminal Mojok punya bandara favorite lain? ya nggak apa-apa juga, namanya juga selera. Kalaupun ada yang nyaman dengan Bandara Ngloram di Blora yang baru diresmikan, tapi sudah sepi dan nggak punya rute komersil, ya sah-sah saja. Hehehe.

Sumber gambar: Eugenia Clara via Unsplash

Penulis: Tiara Uci
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Bandara Kertajati Jawa Barat, Kenapa Harus di Majalengka?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version