Beberapa Perguruan tinggi baik negeri maupun swasta sudah menjadi kemampuan bahasa Inggris sebagai syarat lulus kuliah atau meraih gelar sarjana. Tes bahasa Inggris biasanya tersedia di kampus dengan harga yang beragam. Ada juga kampus yang membebaskan mahasiswanya untuk melakukan tes pada tempat lain dengan standar tertentu. Yang jelas, harus lulus dengan skala angka yang sudah ditetapkan. Kalau nilainya kurang ya harus ngulang.
Hal ini juga saya temukan di salah satu universitas yang jadi jujukan calon mahasiswa di Surabaya yakni Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Di Unesa, tes bahasa Inggris atau biasa dikenal dengan TEP (Test of English Proficiency) yang diselenggarakan oleh Pusat Bahasa menjadi syarat mahasiswa untuk mendaftar yudisium. Hanya dengan mengantongi pendaftaran yudisium seorang mahasiswa bisa wisuda. Dengan kata lain, mereka yang tidak lolos TEP ya tidak bisa ikut wisuda.
Tes kemampuan bahasa Inggris di Unesa
Standar nilai dari TEP Unesa saat ini, bagi nonprodi Bahasa Inggris adalah 427. Sementara prodi Bahasa Inggris, baik pendidikan maupun sastra, dipatok minimal nilai 527. Sebenarnya di awal semester sebagai mahasiswa baru, Unesa sudah menyediakan satu kali tes gratis. Namun, nyatanya, nggak semua mahasiswa bisa sukses dalam satu kali percobaan TEP, apalagi buat mereka yang bahasa inggrisnya pas-pasan. Cuma bisa yes no atau hanya sekadar paham tapi kalau ngomong kaku maksimal.
Kalau bicara kesulitan, pastinya tes TEP ini bisa dipelajari. Asal ada niat dan usaha, pasti bisa lolos dengan usaha sendiri tanpa campur tangan joki. Namun, beda cerita kalau kalian harus menghadapi tes ini di antara revisi skripsi dan waktu tempuh studi yang sudah mepet. Kemampuan bahasa Inggris sebagai syarat lulus jadi terasa memberatkan apalagi untuk mahasiswa tua.
Tes berbayar beban bagi mahasiswa semester atas dengan ekonomi pas-pasan
TEP yang digelar Pusat Bahasa Unesa tidak bisa cuma-cuma dilakukan oleh mahasiswa. Ada harga yang harus dibayar sebesar Rp75.000 sebelum melakukan tes dan Rp40.000 untuk pencetakan sertifikat TEP. Jumlah ini tentunya nggak sedikit untuk anak kos yang kirimannya suka macet. Iya kalau langsung lolos, kalau gagal pasti boncos.
Bayangan mengulang tes TEP berkali-kali untuk bisa diatas standar kelulusan menjadi ketakutan dan kecemasan para mahasiswa angkatan tua. Sudah banyak keluar uang untuk mengurus skripsi dan pemberkasan sekarang ditambah tes TEP yang belum tuntas.
Baca halaman selanjutnya: Tidak semua mahasiswa …