Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Bagi Orang Boyolali, Bandara Adi Soemarmo Solo Itu Alun-alun

Dicky Setyawan oleh Dicky Setyawan
9 Februari 2021
A A
deli serdang bandara kediri bandara adi soemarmo boyolali mojok

bandara adi soemarmo boyolali mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Loh, loh, loh, kok Bandara Adi Soemarmo Solo di Boyolali, gimana-gimana? Sek-sek, ngene kujelasin dulu. Singkatnya, letak suatu bandar udara memang lumrah tidak dekat dengan pusat kota, yang bisa saja menghambat laju pertumbuhan kota, maka wajar Bandara Soekarno-Hatta Jakarta tapi letaknya di Tangerang. Pun dengan Bandara Adi Soemarmo Solo yang terletak di pinggiran Kabupaten Boyolali, yang berjarak sekitar 15 km dari pusat Kota Solo. Lebih lagi luas Kota Solo hanya 44,04 km², maka wajar bandaranya diungsikan ke pinggiran Kabupaten Boyolali.

Yang menarik, walau secara status kepulangan dan keberangkatan tertera nama “Solo”, tapi orang Boyolali dan sekitarnya tahu bagaimana memaknai landasan udara agar bisa lebih melekat ke nadi kehidupannya, lebih dari sekadar stempel di tiket pesawat, yaitu menjadikan area sekitar bandara ini layaknya sebuah alun-alun. Yah, alun-alun. Orang Boyolali (mungkin orang kabupaten sekitar lain) sudah bertahun-tahun secara mandiri menjadikan tempat ini sebagai alun-alun. Daripada pemkab yang pernah usul mau bikin empat alun-alun lagi, nggak usah repot-repot, selain anggarannya lebih baik dipakai untuk perbaikan infrastruktur seperti jalan, tenang, orang Kabupaten Boyolali sudah punya alun-alun selain yang di tengah kota, kok: Bandara Adi Soemarmo, heuheu.

Lagian apa sih, syarat suatu tempat bisa dikatakan sebagai alun-alun? Lapangan. Yo jelas, kalau nggak ada tanah lapang yang luas, gimana pesawat mau terbang dan parkir. Toh lapangan di alun-alun dan bandara sama-sama nggak dipakai orang buat nongkrong. Selain panasnya yang bisa meretakkan ubun-ubun kepala, kalau di bandara tanpa panas juga bisa retak kelindes roda pesawat. Heuheu.

Syarat yang lain, keramaian. Yah, jangan ditanya ramainya area sekitar bandara ini, terutama di sore hari. Dari selatan ke utara berjejer ruko-ruko, dari barat ke timur kalau sore jadi magnet pedagang-pedagang keliling seperti penthol, bakso bakar, hingga keripik. Orang-orang juga berjejer, dengan sebuah tontonan yang asyik sekaligus membahayakan kalau salah-salah mengambil angle, yaitu nontonin pesawat. Yah, terdengar membosankan, yah? Lagian apa sih tontonan di alun-alun biasa? Paling cuma drone kan, mentok juga baling-baling yang dimainkan bocah-bocah. Alun-alun, eh, Bandara Adi Soemarmo, dong! Yang ditonton pesawat beneran, yang nerbangin pro beneran.

Entah bagaimana nonton pesawat terbang bisa seolah menjadi daya tarik, yang kadang bukan hanya warga sekitar (yang rumahnya dekat banget), tapi juga saya yang jarak rumah ke bandara sekitar 20-an km, sedari kecil juga memiliki kebiasaan tatkala berkunjung ke kota Solo, yaitu selalu mampir nontonin pesawat terbang di pinggiran bandara. Entah itu hanya berdua dengan bapak saya, atau serombongan keluarga. Pun wajar kalau kalian datang ke tempat ini terutama hari Minggu, akan melihat serombongan keluarga piknik di pinggiran bandara.

Kaum muda-mudi juga begitu. Pun saya dengan kebiasaan di masa kecil, turut saya bawa saat remaja. Main ke bandara adalah alternatif mencari keramaian di kala malam pergantian tahun, pun kalau benar-benar gabut, main ke bandara di hari apa pun juga nggak jadi masalah. Entah sekadar nangkring di motor sambil nontonin pesawat, entah sambil jajan, kalau lapar, sama kalau ada duit. Heuheu.

Oh, ya, satu lagi satu syarat suatu tempat layak dikatakan sebagai alun-alun, harus yang-yangan-able alias pacaran-able. Soal ini, sebenarnya saya tak pernah meninggalkan jejak perbucinan saya di antara berisiknya pesawat parkir, paling mentok saya pernah menjadi “obat nyamuk” tatkala menemani teman saya ketemuan lalu yang-yangan dari pagi sampai siang di Alun-alun Bandara Adi Soemarmo. Belum lagi kalau mau mencermati pengunjung di sekitar Bandara Adi Soemarmo, akan mudah rasanya menemukan sepasang muda-mudi yang-yangan, dari duduk dua-duan di atas motor hingga bangku Adi Soemarmo, jajan bakso bakar, makan soto, sambil nonton pesawat. “Lihat, Dek, itu pesawat. Indah nian berseri.”

Menariknya, dari tahun ke tahun, pihak pengelola bandara juga makin sadar kalau area di sekitarnya telah menjadi magnet bagi warga sekitar, utamanya orang Boyolali. Dulunya, walau sudah ramai oleh para pedagang dan pengunjung, area di sekitar bandara hanya tersedia mistar-mistar, yang sekadar bisa buat duduk, tapi sakit di pantat. Kini, area sekitar bandara sudah tersedia kursi-kursi taman yang nyaman-able, pun dengan paving yang menutupi rumput liar di sekitarnya.

Dan jika kebetulan kalian lewat lalu kemudian mampir di tempat ini, selamat menikmati Alun-alun, eh, Bandara Adi Soemarmo Solo di Boyolali.

BACA JUGA Gendar Pecel dan Lempok, Kuliner dari Ujung Boyolali yang Tak Setenar Soto Seger dan tulisan Dicky Setyawan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 9 Februari 2021 oleh

Tags: bandara adi soemarmoboyolali
Dicky Setyawan

Dicky Setyawan

Pemuda asal Boyolali. Suka menulis dan suka teh kampul.

ArtikelTerkait

Masalah yang Menyertai Peternakan Babi di Boyolali: Limbah yang Tidak Diolah Maksimal, serta Masalah Lain yang Sama Peliknya

Masalah yang Menyertai Peternakan Babi di Boyolali: Limbah yang Tidak Diolah Maksimal, serta Masalah Lain yang Sama Peliknya

10 Januari 2025
5 Hal yang Harus Dipersiapkan Sebelum Wisata ke Boyolali terminal mojok

5 Hal yang Harus Dipersiapkan Sebelum Wisata ke Boyolali

15 Desember 2021
Boyolali Hobi Menyontek Monumen Ikonik Negara Lain, seperti Nggak Punya Identitas Aja Mojok.co

Boyolali Hobi Menyontek Monumen Ikonik Negara Lain, seperti Nggak Punya Identitas Aja

16 Januari 2024
Soto Campur Nasi: Culture Shock Orang Jambi yang Hidup di Solo

4 Ciri Soto yang Enak Berdasarkan Pengalaman Pribadi

9 Desember 2022
Kecamatan Kaliwungu Semarang, Anak Tiri yang Jauh & Terasing (Unsplash)

Kecamatan Kaliwungu Semarang, Anak Tiri Kabupaten yang Malah Lebih Akrab dengan Boyolali

12 Mei 2025
boyolali oleh-oleh khas produk susu mojok

5 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Boyolali selain Susu

23 September 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jasa Laundry Kiloan Bikin Frustrasi: Saya Kehilangan Baju Bermerek hingga Dapat Pakaian Dalam Orang Lain Mojok.co

Jasa Laundry Kiloan Bikin Frustrasi: Saya Kehilangan Baju Bermerek hingga Dapat Pakaian Dalam Orang Lain

7 Juli 2025
Pengalaman Menggunakan Samsung S21+ Selama 2 Tahun Bikin Saya Yakin Mending Beli Flagship Seken ketimbang Hape Midrange Baru hape samsung saber line samsung

13 Tahun Menjadi Pengguna Samsung: Kadang Sebel, Kadang Sebel Banget, tapi Nggak Mau Pindah, Telanjur Sayang

10 Juli 2025
Jurusan Peternakan, Jurusan yang Saya Jadikan Pelarian, Ternyata Penuh Potensi Cuan yang Super Besar

Jurusan Peternakan, Jurusan yang Saya Jadikan Pelarian, Ternyata Penuh Potensi Cuan yang Super Besar

9 Juli 2025
Guru Ngaji Cabul Bikin Hidup Sesama Guru Ngaji Menderita, Orang-orang Jadi Curiga dan Mem-bully dengan Panggilan "Walid" Mojok

Guru Ngaji Cabul Bikin Hidup Sesama Guru Ngaji Menderita, Orang-orang Jadi Curiga dan Mem-bully dengan Panggilan “Walid”

7 Juli 2025
Ngaglik Sleman Surga Dunia, Bikin Kecamatan Lain Merasa Miskin

Ngaglik Sleman Surga Dunia, Bikin Kecamatan Lain Merasa Miskin

10 Juli 2025
Tidak Menyesal Berwisata ke Jogja dan Melewatkan Yu Djum sebab Ada Gudeg Underrated Lain yang Nggak Kalah Enak Mojok.co

Tidak Menyesal Berwisata ke Jogja dan Melewatkan Yu Djum sebab Ada Gudeg Underrated Lain yang Nggak Kalah Enak

5 Juli 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=ek8g_0FrLQM

DARI MOJOK

  • Honda Vario 125 Pilihan Orang Waras, Warisan Rangka Tua yang Nggak Menyedihkan Seperti Warisan Rangka ESAF Honda
  • Smartfren Luncurkan “Sarah”: Asisten Virtual AI yang Siap Layani Pelanggan 24 Jam Setiap Hari, Bukan Sekadar Chatbot
  • Bahu-membahu Dampingi UMKM Jawa Tengah agar Tembus Pasar Internasional
  • Festival Literasi Jogja 2025 Ajak Masyarakat Berpikir Aras Tinggi di Tengah Tantangan Literasi Indonesia di Tingkat Dunia
  • Peliknya Program KKN Kebangsaan yang Dianggap Nggak Memberikan Solusi, Malah bikin Beban untuk Warga
  • Kasus Kaca Kereta Api Dilempar Batu Adalah Pertanda Orang Indonesia Memang Belum Siap (dan Nggak Pantas) Dapat Hal-hal yang Baik

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.