Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Arisan Beda dengan Menabung, Jangan Salah Paham!

Vivi Wasriani oleh Vivi Wasriani
26 Januari 2021
A A
Arisan Beda dengan Menabung, Jangan Salah Paham! Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Tentu kita sudah nggak asing lagi dengan istilah arisan. Entah seperti apa sejarahnya, yang jelas kegiatan satu ini identik dengan kegiatan berkumpul milik ibu-ibu. Di zaman sekarang, arisan nggak melulu soal duit. Sudah ada barang lain yang bisa didapat, misalnya lemari, tas branded, bahkan emas. Ikut arisan memang terdengar ringan dan bermanfaat. Apalagi dengan acara kumpul-kumpul setiap minggu yang bisa jadi ajang pelepas stres dari urusan rumah.

Anehnya, banyak orang yang masih nggak paham (atau memang nggak mau paham, ya?) soal konsep arisan yang sebenarnya. Kebetulan, kakak saya adalah bandar arisan. Dari blio, saya mendapat banyak kisah tentang hal ini. Di tiap arisan, akan selalu ada orang yang bolos bayar setoran, pun orang-orang yang mau minta hasilnya lebih dulu, padahal namanya belum keluar di kertas guncangan.

Dari sini, dapat saya simpulkan banyak orang yang masih berpikir bahwa arisan bisa disamakan dengan menabung. Mentang-mentang setiap minggu ngumpulin duit di satu tempat, langsung berpikir itu menabung. Padahal ya jelas bukan. Dari namanya saja sudah beda, kan?

Sekali lagi saya katakan arisan itu bukan tabungan. Selain sebagai ajang berkumpul, arisan itu sebenarnya pembuka pintu utang. Begini lho maksud saya, kalau ikut kita bakal setor uang tiap minggu, ikut menyaksikan aksi guncangan, dan melihat nama siapa yang keluar dari kertas guncangan tersebut. Nah, kalau nama kita sudah keluar di minggu kelima sedangkan ada total sepuluh kali setoran, artinya kita masih perlu setor sampai minggu kesepuluh walaupun hasilnya sudah kita ambil duluan di minggu kelima tadi.

Jadi seperti konsep utang, kan? Atau malah lebih cocok disebut kredit, ya? Hmmm, saya rasa sih arisan adalah gabungan antara konsep utang dan kredit. Intinya, daripada disebut menabung, arisan itu lebih cocok disebut utang yang dielegankan. Arisan itu nggak bisa kita ambil sewaktu-waktu di saat perlu. Bisanya diambil saat nama kita memang sudah keluar di kertas guncangan. Juga bukan menabung di mana kita bisa setor pas lagi punya uang lebih saja.

Kalau berani ikut arisan, itu artinya berani berkomitmen. Komitmen untuk membayar setoran tiap minggu, bukan saat lagi ada uang lebih saja.

Kakak saya juga bercerita bahwa blio hampir selalu kewalahan setiap minggunya untuk mengisi setoran yang kosong milik orang lain. Mengapa kakak saya harus mengisi setoran yang kosong milik orang lain? Bukannya lebih baik biarkan saja kosong sampai orang tersebut bayar? Tentu pertanyaan semacam itu keluar dari mulut orang awam dalam dunia arisan.

Sebagai bandar, kakak saya perlu menjamin bahwa uang atau barang yang didapat oleh orang lain itu tepat jumlahnya. Entah semua peserta sudah bayar atau masih ada yang menunggak, pokoknya tugas kakak saya ya memastikan jumlahnya tepat untuk orang yang mendapatkannya. Kalau begitu, mau nggak mau kakak saya harus menalangi dulu, kan? Kalau nggak begitu, bisa-bisa kakak saya nanti difitnah nggak amanah.

Baca Juga:

8 Rekomendasi Tabungan dengan Biaya Admin Rendah, bahkan Gratis!

Jangan Harap Punya Tabungan 300 Juta seperti Kaluna “Home Sweet Loan” kalau Masih Melakukan Hal-hal Ini

Begini deh, kalau merasa kemampuan finansial kita belum mampu berkomitmen untuk membayar tiap minggunya dan daripada merepotkan bandar yang sudah cukup repot, lebih baik nggak perlu memaksakan ikut. Apalagi kalau hanya sebatas untuk gengsi atau untuk menikmati acara berkumpul saja.

Mending menabung saja daripada ikut arisan. Ya sebenarnya sih, ikut atau nggak itu adalah hak semua orang. Tapi, sadar diri saja dengan keadaan. Kalau menabung kan nggak ada tuntutan harus bayar sekian dalam waktu sekian. Dan kalau ada keperluan mendesak pun bisa diambil kapan saja. Nggak bikin diri kita tertekan sendiri, kan?

Ingat dan pahami ya, arisan itu seperti membayar utang. Pun bukan tabungan apalagi investasi jangka pendek. Jangan disamakan~

BACA JUGA Jadi Tuan Rumah Arisan Ibu-ibu? Siapa Takut! dan tulisan Vivi Wasriani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 26 Januari 2021 oleh

Tags: arisanMenabungtabungan
Vivi Wasriani

Vivi Wasriani

Hobi bernapas dan suka makan.

ArtikelTerkait

Cara-cara yang Bisa Diterapkan Mahasiswa yang Kesulitan Menabung, Agak Aneh tapi Berhasil Mojok.co

5 Cara yang Bisa Diterapkan Mahasiswa yang Kesulitan Menabung, Agak Aneh tapi Berhasil

13 Agustus 2024
hobi resign dari tempat kerja alasan ragu cara memutuskan menyesal mojok.co

Yang Harus Kamu Pertimbangkan Saat Kebelet Resign Sebelum Dapat Kerjaan

26 Agustus 2021
Udah Kerja Keras Bagai Kuda, Kok Tabungan Nggak Nambah-Nambah?

Udah Kerja Keras Bagai Kuda, Kok Tabungan Nggak Nambah-Nambah?

7 November 2019
Apa Betul Kita Benar-benar Bisa Punya Rumah dengan Tapera?

Apa Betul Kita Benar-benar Bisa Punya Rumah dengan Tapera?

11 Juni 2020
Bank Digital Jangan Terlalu Diglorifikasi karena Nyatanya Nggak Selalu Lebih Menguntungkan dari Bank Konvensional

Bank Digital Jangan Terlalu Diglorifikasi karena Nyatanya Nggak Selalu Lebih Menguntungkan dari Bank Konvensional

17 Mei 2024
ATM Setor Tunai Bikin Saya Rajin Nabung Terminal Mojok

Berkat ATM Setor Tunai Saya Jadi Rajin Menabung

1 Maret 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.