Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Arema Adalah Gerbang Perkenalan Saya dengan Bahasa Walikan dan Pisuhan Jawa Timur

Dicky Setyawan oleh Dicky Setyawan
18 Desember 2020
A A
Arema Adalah Gerbang Perkenalan Saya dengan Bahasa Walikan dan Pisuhan Jawa Timur terminal mojok.co

Arema Adalah Gerbang Perkenalan Saya dengan Bahasa Walikan dan Pisuhan Jawa Timur terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saya tinggal di pinggiran kabupaten, yang mana sepak bola tak pernah benar-benar mengakar sebagai identitas. Maka tak heran, anak-anak di daerah saya lebih memilih mendukung tim besar macam Persija, Persib, Arema, hingga Persebaya ketimbang tim lokal. Satu-satunya tim yang bernasib baik hanya tim kota karesidenan, yang menjadi kebanggaan kabupaten-kabupaten sekitarnya juga, pun kini juga saya dukung.

Itupun hanya di beberapa kecamatan yang kebetulan ada korwilnya. Selain memilih independen, sisanya malah memilih untuk mendukung tim-tim besar yang tak bisa dipandang sepele jumlahnya, bahkan sebagian bergerak nyata sebagai sebuah komunitas.

Dulu saya adalah satu dari sekian anak-anak itu, memilih tim seberang provinsi Arema di masa gelandangan saya menentukan tim favorit. Saya menjalani hubungan jarak jauh yang bahkan hingga hari ini saya belum pernah mendukung Arema di stadion. Walaupun tim besar macam Persija hingga Persebaya pernah saya tonton langsung. Satu-satunya momen bersinggungan dengan Arema adalah saat menyaksikan laga Liga Djarum bersama ayah saya di tribun, itupun saya baru mengenal duo Tsubasa dan Misaki, ketimbang menonton sebagai supporter.

Tapi jangan ragukan ke-Arema-nan saya kala itu, terhitung sejak menyebut diri sebagai Aremania di masa remaja. Buku-buku tulis penuh dengan coretan Arema, rutin mengonsumsi media macam Wearemania.net, hafal beragam chant hingga nimbrung di forum diskusi Aremania di media sosial.

Saya punya kebiasaan jika menyukai sesuatu, saya memulainya dari sejarah. Arema lahir sebagai simbol pemersatu arek Malang. Menariknya keberadaannya justru lebih besar dari Persema Malang yang lebih dulu ada. Lebih menarik bukan hanya cita-cita kelahirannya, melainkan juga dari nama itu sendiri, Arema yang merupakan akronim dari “arek Malang”.

Sama seperti istilah cah Jogja, anak Jakarta dll. Maklum, apabila tim Singo Edan  begitu mengakar menjadi identitas dan representasi wong Ngalam, lebih dari sekadar tim sepak bola. Dan dari sini kita bisa paham bagaimana bisa orang berjualan dengan bangga menggunakan embel-embel Arema: bakso, warung, dan masih banyak lagi.

Dibuat kasmaran, saya jadi rutin mengikuti forum diskusi Aremania. Beragam isu dari lapangan hingga isu internal saya cerna. Saya seolah dibawa ke dunia mereka, di mana setiap saya mengonsumsi informasi, saya seolah memosisikan diri sebagai arek Malang, baik kecintaan hingga kebencian. Merasakan bagaimana bangganya perantauan terhadap identitas tim ini.

Tak hanya menumbuhkan kecintaan, forum demi forum membuat saya turut berkenalan dengan bahasa. Forum-forum didominasi bahasa Jawa Timuran. Dari situ saya mengenal dialek-dialek dan perlahan saya malah dengan mudah berkomunikasi dengan bahasa Jawa Timuran. Dari dialek-dialek keseharian seperti “to” di Jawa Tengah yang diganti jadi “ta” atau “a”. “Ora” di Jateng yang di Jatim lebih umum dengan “gak”. Hingga beragam istilah lainnya. Tak lupa, tentu soal misuhnya.

Baca Juga:

Tradisi Rewang di Desa: Gotong Royong yang Kini Jadi Ajang Pamer

Manajemen Tolol Penyebab PSS Sleman Degradasi dan Sudah Sepatutnya Mereka Bertanggung Jawab!

Bertahun-tahun hidup di Jawa Tengah, meng-arema-kan diri membuat saya melihat misuh dari perspektif lain. Lantas membuat saya penasaran, kenapa istilah “asu” dan “bajingan” tidak digunakan sesering “jancuk”. Dan pada akhirnya saya menyadari, bahwa momentum untuk misuh pun berbeda 180 derajat. Tak heran, kecintaan di masa lalu dengan Arema menjadi kisi-kisi berharga ketika kuliah dan berjumpa kawan dari provinsi seberang ini. Sudah tak kaget.

Soal bahasa, tentu tak lengkap jika tak membicarakan bahasa kiwalan, alias bahasa walikan (kebalik), khas arek Malang, yang dulunya digunakan sebagai kode mengelabuhi musuh. Awalnya saya cukup asing membaca beragam banner milik Aremania, dengan bahasa yang tidak saya mengerti, kemudian mengetahui kalau Sam Ikul (pendiri Arema) itu berarti Mas Lucky, hingga bahasa walikan lainnya di forum diskusi. Dari situ saya mulai terbiasa, menerjemahkan dengan sekejap membalik kata per katanya.

Sebelum membaptis diri mendukung tim lokal sebagai cinta terakhir, saya tak pernah menyesal pernah mengaku sebagai Aremania, cinta monyet itu malah menjadi bekal berkenalan dengan budaya, baik budaya populer hingga budaya orang Malang. Memandang tim Singo Edan sebagai bagian dari kehidupan serta tim sepak bola sebagai identitas, yang mana sepak bola dan masyarakat membaur tanpa sekat. Tentang bagaimana sejarah tak musti panjang, yang terpenting bagaimana orang-orang yang bertaut menorehkannya.

Dari cinta monyet itu pula, kini saya belajar bagaimana memandang tim sendiri layaknya arek Malang mencintai tim mereka. Kini identitas dan kecintaan itu menjadi rebutan banyak pihak yang bertahun-tahun tak kunjung usai, mereka yang terlibat mungkin lupa, bahwa eksistensi Arema telah menjadi kitab bagi orang seperti saya tentang bagaimana mengenal budaya Ngalam. Bersatulah Arema. Salam satu jiwa!

BACA JUGA Panduan Dasar Bahasa Jawa yang Solo Banget dan tulisan Dicky Setyawan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 17 Desember 2020 oleh

Tags: budaya jawaSepak Bola
Dicky Setyawan

Dicky Setyawan

Pemuda asal Boyolali. Suka menulis dan suka teh kampul.

ArtikelTerkait

liga 2 judi bola shin tae-yong konstitusi indonesia Sepakbola: The Indonesian Way of Life amerika serikat Budaya Sepak Bola di Kampung Bajo: Bajo Club dan Sejarahnya yang Manis terminal mojok.co

Derita Seorang Cowok yang Tidak Suka Sepak Bola

17 November 2020
Indonesia Juara FIFAe World Cup 2024: Terwujudnya Mimpi Masa Kecil, dan Bukti Pembinaan dari Grassroot Itu Penting

Indonesia Juara FIFAe World Cup 2024: Terwujudnya Mimpi Masa Kecil, dan Bukti Pembinaan dari Grassroot Itu Penting

13 Desember 2024
Pembagian Tribun di Stadion Maguwoharjo, Markas PSS Sleman terminal mojok.co

Pembagian Tribun di Stadion Maguwoharjo, Markas PSS Sleman

15 Februari 2022
Bahasa Jawa Sangat Peduli pada Jatuhnya Umat Manusia MOJOK.CO

Bahasa Jawa Sangat Peduli pada Jatuhnya Umat Manusia

7 Agustus 2020
Leonardo PSG FIFA PES gim sepak bola Lionel Messi Mojok

Setelah Messi Pindah ke PSG, Dunia PES dan FIFA Tak Lagi Sama

12 Agustus 2021
Permainan Kartu Uno yang Seharusnya Menjadi Dasar dalam Kepelatihan Sepak Bola

Permainan Kartu Uno Harusnya Jadi Dasar dalam Latihan Sepak Bola

7 Maret 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.