Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Alasan Memilih Lembar Belakang Buku Catatan sebagai Media Coret-coretan

Dicky Setyawan oleh Dicky Setyawan
18 Desember 2020
A A
Alasan Memilih Lembar Belakang Buku Catatan sebagai Media Coret-coretan terminal mojok.co

Alasan Memilih Lembar Belakang Buku Catatan sebagai Media Coret-coretan terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Seperti pakaian yang dipakai saat bermain sepak bola di sore hari terutama selepas hujan, buku catatan pun bernasib serupa. Buku catatan terutama lembar paling belakang, seolah mutlak kalau ia tak akan bersih secara utuh.

Jika saya seorang seniman, dengan mengumpulkan lembar-lembar belakang buku catatan, tampaknya cukup untuk mengadakan sebuah pameran seni, “Pameran Lembar Belakang Buku Catatan”. Lantas saya membayangkan coret-coretan itu dilelang dengan seharga biaya transfer pemain sepak bola Eropa. Jelas, saya langsung kaya raya. Oke, ini sudah terlalu berlebihan.

Beberapa teman saya juga menggunakan lembar belakang buku catatan mereka sebagai kanvas seninya. Ya, selalu lembar paling belakang. Sebuah kebetulan yang tidak pernah diajarkan dan kita lakukan secara alamiah. Naluri untuk mencoret lembar belakang sudah saya rasakan bahkan sebelum menuliskan satu aksara pun di buku tersebut.

Lantas kenapa harus lembar belakang, sih? Pertanyaan ini membuat saya berspekulasi alasan paling kuat kita memilih halaman belakang buku catatan sebagai media coret-coretan.

#1 Mudah dicari

Kita tak perlu pita penanda halaman berapa kita telah membuka buku. Kita tak butuh tanda-tanda lainnya. Toh, niat amat kalau kita melipat satu lembar halaman. Lembar belakang selalu mudah dicari, seperti para musisi yang menyiapkan alat rekaman saat tiba-tiba imajinasi muncul. Sederhananya, membuka lembar belakang itu praktis. Pun, jika kita tak lagi produktif menuangkan ide di lembar belakang, membuka arsip-arsip itu pun juga dapat dilacak dengan sekali bukaan.

#2 Tidak mengganggu catatan penting lainnya

Dalam kegiatan mencatat materi, kita memulainya dari depan dan urut sampai belakang. Untuk alasan ini, tak mungkin kita mencoret lembar bagian depan atau tengah. Betapa menyebalkan pula menghafal materi peninggalan-peninggalan kerajaan Sriwijaya untuk ulangan, lantas malah terselip gambar-gambar Ultraman, atau malah gambar-gambar nakal lain, dan terpaksa membaca materi secara melompat-lompat dari satu halaman ke halaman lain. Nggak efisien banget.

Perlu diingat, setiap lembar buku catatan mempunyai jodoh. Maksudnya begini, jika pun kita terpaksa merobek lembar coret-coretan di depan atau tengah, maka otomatis kita juga akan menggugurkan lembar lain yang sebenarnya merupakan satu kesatuan. Sangat merepotkan, apabila lembar yang ditetel itu ternyata merupakan satu kesatuan dari lembar dan tulisan penting lainnya.

#3 Percaya kemungkinan buku catatan tak selalu penuh

Ini adalah kemungkinan yang saya percayai sebagai orang yang cukup malas menulis materi pelajaran. Saya selalu yakin bahwa materi pelajaran tak akan sampai memenuhi lembar-lembar terakhir. Tak masalah jika saya mencoret-coret lembar belakang, toh catatan orang seperti saya paling hanya mentok sampai tengah buku.

#4 Tak mungkin halaman tengah

Halaman tengah memang memenuhi syarat untuk “mudah dicari”, semudah membelah tengah rambut pria setengah gondrong. Namun, lembar tengah itu cukup krusial. Kalaupun guru tak mewajibkan mencatat banyak materi bahkan sekalipun catatan bersih, lembar tengah selalu dibutuhkan di momen-momen krusial seperti untuk lembar jawaban LKS hingga ulangan. Di mana kertas jelas harus tampak bersih, dengan beredelan yang rapi tentunya. Belum lagi kebutuhan kesenangan lain seperti membuat pesawat kertas. Sayang bukan, jika tumpahan ide kita dibuang begitu saja?

#5 Kita cenderung memperlihatkan hal yang baik di depan

Sebuah makna filosofis di balik alasan menggunakan lembar belakang sebagai coret-coretan. Halaman paling depan biasanya dipakai untuk menulis identitas diri serta ditambahi bingkai-bingkai yang menurut orang yang membuatnya tampak indah nan estetik. Pun begitu halaman-halaman selanjutnya, aksara harus tampak rapi nan estetik kalau bisa tanpa cacat sedikitpun.

Memang coretan belakang adalah tuangan ide. Akan tetapi, harus diingat, tuangan ide itu kebanyakan belum matang sebagai sebuah karya yang dapat dinikmati semua orang. Belum lagi di situ bercampur dengan coretan rumus matematika, bekas inreyen-an pulpen, hingga gambar-gambar saru yang sangat tidak etis untuk ditempatkan di depan. Dan sebagian orang berharap, orang lain akan menilai diri mereka dari lembar pertama yang dilihat. Padahal, sisi sesungguhnya dari orang tersebut ada di halaman paling belakang. Ah, sa ae.

BACA JUGA 3 Buku yang Harusnya Disita karena Berbahaya dan tulisan Dicky Setyawan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 17 Desember 2020 oleh

Tags: buku catatancoretanlembar belakang
Dicky Setyawan

Dicky Setyawan

Pemuda asal Boyolali. Suka menulis dan suka teh kampul.

ArtikelTerkait

Konten tidak tersedia
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Penderitaan Penumpang Kapal Penyeberangan Kangean ke Pulau Jawa: Harus Ekstra Sabar dan Doa Kencang agar Selamat

Penderitaan Penumpang Kapal Penyeberangan Kangean ke Pulau Jawa: Harus Ekstra Sabar dan Doa Kencang agar Selamat

4 Juli 2025
Mengungkap Sisi Gelap Ome TV yang Sangat di Luar Nalar (Unsplash)

Sisi Gelap Ome TV: Niat Awal Ingin Belajar Bahasa, Malah Dapat Pertunjukkan Alat Kelamin, Sungguh di Luar Nalar!

3 Juli 2025
Suzuki Thunder 250: Motor Gagah yang Lahir di Waktu Salah

Suzuki Thunder 250: Motor Gagah yang Lahir di Waktu Salah

2 Juli 2025
Mempertanyakan Efisiensi Syarat Administrasi Seleksi CPNS 2024 ASN penempatan cpns pns daerah

Gaji PNS Daerah Memang Tipis, tapi Bisa Pulang Tiap Hari Itu Privilege yang Begitu Manis

7 Juli 2025
Kampus Makin Pelit Kasih Uang Saku ke Mahasiswa KKN, padahal Biaya KKN Nggak Murah

Kampus Makin Pelit Kasih Uang Saku ke Mahasiswa KKN, padahal Biaya KKN Nggak Murah

9 Juli 2025
Derita Mahasiswa ITS, Harus Berkali-kali Menjelaskan Kampusnya Bukan Institut Teknologi Surabaya! Mojok.co

Derita Mahasiswa ITS, Harus Berkali-kali Menjelaskan Kampusnya Bukan “Institut Teknologi Surabaya”!

8 Juli 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=XDExnIZaM7s

DARI MOJOK

  • Sekolah Kedinasan Dimanjakan dengan Anggaran Rp104 Triliun, Sekolah Formal Cuma Dapat Nasi Bungkus Bukti Negara Ini Memang Udah Gila
  • Kemiskinan Membunuhmu, Pemerintah Mengabaikanmu
  • Repotnya KKN Bareng Mahasiswa Kaya: Sibuk Rebahan dan Main HP, Enggan Bergaul Malah “Rendahkan” Kehidupan Warga Desa
  • Tak Sanggup Kerja Kantoran di Jakarta, Putuskan Resign dan Tinggal di Cepu dengan Upah Empat Kali Lipat UMK Blora
  • FIFGROUP Dorong Pemberdayaan UMKM Lewat FIFestival Kuliner 2025
  • Coba-coba Naik Bus Eksekutif Agra Mas: Semula Takut Naik Bus Malah Jadi Ketagihan, Merasa Katrok karena Fasilitas Melebihi Kereta Api

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.