Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Taman Monumen Arek Lancor Pamekasan, Bukti Orang Madura Gagal Paham Konsep Buang Sampah pada Tempatnya

Aniza oleh Aniza
8 Juni 2024
A A
Taman Monumen Arek Lancor Pamekasan, Bukti Orang Madura Gagal Paham Konsep Buang Sampah pada Tempatnya Mojok.co

Taman Monumen Arek Lancor Pamekasan, Bukti Orang Madura Gagal Paham Konsep Buang Sampah pada Tempatnya (id.wikipedia.org)

Share on FacebookShare on Twitter

Taman Monumen Arek Lancor Pamekasan Madura kotor, bikin pengunjungnya nggak nyaman.

Sebelum memulai tulisan ini, saya ingin meminta maaf terlebih dahulu kepada Pemerintah Kabupaten Pamekasan dan warganya. Bukannya ingin mencoreng nama baik kalian, apa yang saya ungkapkan di sini sudah menumpuk begitu lama. Saya merasa perlu untuk menyalurkannya. Itu mengapa saya minta maaf kalau ada perkataan yang nyelekit di hati. 

Saya terdorong menulis kondisi Monumen Arek Lancor Pamekasan Madura setelah membaca tulisan Mas Abdur Rohman. Dia menceritakan tentang permasalahan sampah di Alun-Alun Bangkalan. Ketika membacanya saya hanya tersenyum kecut. Ternyata isu sampah di ruang publik, khususnya di Madura, memang tidak bisa dianggap enteng. 

Saya sudah menetap di Pamekasan Madura selama lebih dari 3 tahun. Selama tinggal di sini, saya mengamati karakter orang-orang yang memanfaatkan ruang publik. Memang benar, banyak orang yang sepertinya nggak mengenal konsep membuang sampah pada tempatnya. Kebanyakan membuang sampah sesuka hati hingga membuat lingkungan sekitar terlihat kumuh. 

Itulah yang terjadi di Monumen Arek Lancor Pamekasan Madura. Pamekasan tidak punya ruang publik seperti alun-alun dengan rumput hijau nan luas seperti Bangkalan. Namun, kabupaten ini punya banyak taman kota, salah satunya taman Monumen Arek Lancor yang berada di tengah kota. Banyak warga memanfaatkan tempat itu untuk sekadar ngumpul dan ngobrol. 

Taman Monumen Arek Lancor Pamekasan Madura banyak sampah  

Seperti taman kota pada umumnya, suasana taman Monumen Arek Lancor memang sejuk karena banyak pohon trembesi yang rindang. Di siang hari, taman ini seolah oase di tengah Pamekasan, Madura yang panas. Pokoknya enak dan nyaman untuk sekadar duduk-duduk dan melepas penat. 

Sayangnya, kondisi yang nyaman itu berubah menjijikan saat sore hingga malam hari. Di mata saya sebagai pengunjung, taman Monumen Arek Lancor justru tak ubahnya tempat pembuangan sampah. Kalian dapat dengan mudah menemukan sampah berserakan. Bukan lagi satu-dua sampah saja, jumlah begitu banyak hingga membentuk tumpukan. Sampah-sampah ini didominasi jenis sampah anorganik seperti gelas plastik minuman, styrofoam bungkus makanan, tusuk sate, kresek, juga bungkus rokok.

Mas Abdur Rohman dalam tulisannya mengenai Alun-Alun Bangkalan cerita, sampah berserakan karena tidak ada tempat sampah. Kondisi ini jauh berbeda dengan  taman Monumen Arek Lancor. Di taman ini sangat mudah ditemui tempat sampah, mulai dari yang ukurannya kecil hingga besar. Bahkan ada juga tempat sampah yang memisahkan antara sampah organik, anorganik, sampai sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). 

Baca Juga:

Alasan Belanja di Matahari Mall Tak Cocok bagi Warga Bangkalan Madura

Sederet Keanehan di Balik Bus Trans Bangkalan yang Telah Berhenti Beroperasi

Melihat kondisi itu saya kadang terheran-heran sendiri. Apa jangan-jangan orang Madura itu tidak mengenal konsep buang sampah pada tempatnya ya. Jangan-jangan selama ini mereka berpikir, tempat sampah hanyalah pemanis di ruang-ruang publik. Memang tidak bisa digenerelisasi demikian, tapi saya semakin curiga karena sampah menjadi persoalan di banyak daerah di Madura. 

Pernah lho saya sengaja menunggu sekelompok remaja yang sedang berkumpul sambil makan jajanan dengan beberapa bungkus styrofoam. Perasaan saya pada waktu itu mengatakan, mereka tidak akan membuang sampah pada tempatnya. Ya benar! Salah satu dari mereka akhirnya melempar bungkusan kresek berisi dua buah sterofoam kosong ke bawah pohon. Sempat saya tegur, namun mereka tak acuh.

Pedagang kaki lima memperparah persoalan sampah

Persoalan sampah di taman Monumen Arek Lancor diperparah dengan kehadiran pedagang kaki lima. Jumlah penjual semakin hari semakin bertambah. Tidak hanya berjejer di sepanjang pagar taman. 

Memang benar, bukan para pedagang ini yang membuang sampah. Namun, secara tidak langsung kehadiran mereka menambah volume sampah yang dibuang di area taman. Bahkan, akhir-akhir ini saya amati, sampah mulai berserakan di sisi luar area taman. 

Saya rasa persoalan sampah di ruang publik di Madura nggak akan menemukan titik terang kalau warganya belum punya kesadaran membuang sampah yang benar. Mau pedagang kaki lima ada banyak atau sedikit, selama warganya masih buang sampah sembarangan, ujung-ujungnya lingkungan tetap saja terlihat kumuh. 

Pemkab Pamekasan memang sudah mengambil langkah tepat dengan menyediakan banyak tempat sampah di taman Monumen Arek Lancor . Namun, pemerintah sepertinya perlu menambah petugas yang bertugas mengawasi perilaku pengunjung. Termasuk, menindak tegas orang-orang yang membuang sampah sembarangan supaya kapok. 

Saya yakin upaya itu akan memakan waktu lama. Membangun kesadaran masyarakat memang tidak bisa hanya satu atau dua hari. Perlu waktu panjang dan upaya berkelanjutan. Namun, saya rasa itu semua perlu diupayakan demi ruang-ruang publik yang lebih nyaman. 

Penulis: Aniza
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Alun-Alun Wonosobo, Alun-Alun Tersepi yang Pernah Saya Kunjungi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 8 Juni 2024 oleh

Tags: Arek Lancor Pamekasan MaduramaduraPamekasanTaman Monumen Arek Lancor
Aniza

Aniza

Katanya pendiam, tapi aslinya suka nyinyir nyindir lewat tulisan.

ArtikelTerkait

Perbedaan Warung Madura di Jakarta dan Surabaya yang Nggak Banyak Orang Menyadarinya Mojok.co

Perbedaan Warung Madura di Jakarta dan Surabaya yang Nggak Banyak Orang Menyadarinya

5 Mei 2025
Bangkalan Madura Nggak Cocok Dijadikan Destinasi Wisata: Sebuah Peringatan sebelum Kalian Kecewa surabaya

Bangkalan Madura Nggak Cocok Dijadikan Destinasi Wisata: Sebuah Peringatan sebelum Kalian Kecewa

31 Desember 2023
6 Dosa Pemerintah Desa Dharma Camplong di Sampang Madura yang Bikin Warga Mengelus Dada

6 Dosa Pemerintah Desa Dharma Camplong di Sampang Madura yang Bikin Warga Mengelus Dada

8 September 2025
Suka Duka Tinggal di Pelosok Kecamatan Pasongsongan Sumenep

Suka Duka yang Saya Rasakan Saat Tinggal di Pelosok Kecamatan Pasongsongan Sumenep

18 Juli 2023
Bahasa Madura Khas Jember yang Bikin Bingung Orang Jember dan Orang Madura saking Uniknya Mojok.co

Bahasa Madura Khas Jember Bikin Bingung Orang Jember dan Orang Madura saking Uniknya

17 Februari 2024
Di Madura, Lebih Mudah Menemukan Jalan Rusak Ketimbang Penjual Sate Madura terminal mojok.co

Ragam Cara Jajakan Dagangan ala Pedagang Madura

28 Desember 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.