Ketika masih duduk di bangku SMP dan SMA (antara 2010 sampai 2013), bisnis warnet sedang menjamur di Cikarang. Warnet terdekat dari rumah menjadi jujugan untuk main game online. Mulai dari RF, Point Blank, sampai game Facebook seperti Ninja Saga.
Awalnya saya menyangka kalau warnet yang lagi menjamur itu jualan utamanya adalah game online. Ternyata saya salah. Ada juga warnet yang jualan utamanya porno. Atau yang saya sebut dalam tulisan ini sebagai warnet mesum.
Apesnya, warnet terdekat di Cikarang yang biasa saja tuju juga masuk ke dalam kategori tersebut. Celakanya, kegiatan di bilik bukan cuma nonton video porno, tapi sampai berbuat mesum. Ciri umum warnet mesum menurut saya ada dua. Pertama, bentuk biliknya tertutup rapat. Kedua, pencahayaan ruangan selalu redup.
Lantaran sudah kecanduan game online, saya memilih nggak peduli sama “kegiatan” kayak gitu. Jadi, saya bahkan sampai berani berkeliling Cikarang untuk mencoba banyak warnet. Dari warnet terdekat sampai terjauh, sudah banyak keapesan yang saya rasakan. Inilah kisah saya.
#1 Mendengar suara ciuman dan desahan
Tujuan saya eksplore dari warnet terdekat sampai terjauh di Cikarang adalah menemukan tempat ternyaman untuk main game online. Pokoknya hardware kudu bagus dan kecepatan internetnya nggak kaleng-kaleng.
Salah satu warnet mesum yang kebetulan saya masuki punya sekat bilik yang rapat dan tinggi. Namun, pembatas triplek itu tipis saja. Oleh sebab itu, suara dari bilik sebelah samar-samar mampir ke telinga saya. Desahan, diikuti suara ciuman menjadi hal-hal yang jadi akrab sama saya.
#2 Sulit berpikir positif
Kala itu, setiap akhir pekan, warnet terdekat sampai terjauh yang menjadi favorit saya di Cikarang pasti ramai banget. Yang main di sana nggak cuma satu atau dua jam saja. Bisa sampai tiga atau empat jam.
Makanya, kalau kesiangan datang pasti nggak bakal kebagian tempat. Terpaksa deh masuk waiting list. Kalau lagi malas menunggu, saya lebih memilih warnet yang kualitasnya biasa saja, meskipun masuk ke kategori mesum. Namanya udah kebelet main game.
Ketika masuk ke warnet terdekat yang masuk kategori mesum, terkadang saya berpapasan sama pasangan yang baru keluar dari bilik. Mata saya selalu menaruh curiga kepada mereka. Terlebih, jika laki-lakinya berjalan sambil memperbaiki atau mengecek resleting celananya. Hasilnya, pikiran saya jadi traveling dan sulit berpikir positif.
#3 Menemukan cairan lengket
Ketika main game di warnet mesum, otak saya sulit berpikir positif. Sudah begitu, saya malah menemukan beberapa titik cairan putih yang terlihat lengket. Tanpa melihat lebih jelas. Saya sudah menduga itu sperma.
Karena hal tersebut, saya minta pindah bilik ke operator. Alasan saya sih mouse-nya nggak enak buat main game. Padahal, bisa saja cairan lengket tersebut adalah susu kedelai. Yang biasa dijual di kulkas. Tapi, saya sudah kadung suka sama pikiran negatif. Hehe….
#4 Dituduh nonton video porno
Saya nggak naif. Iya, saya juga pernah menonton video porno. Tapi, kalau lagi di warnet terdekat yang menjadi favorit di Cikarang, saya lebih memilih main game ketimbang nonton porno. Gimana ya, saat itu, buat saya, main game itu lebih seru dan menyenangkan ketimbang nonton porno. Yah, bisa nonton dan menikmati video porno memang ada saatnya hehe.
Nah, ceritanya, ada satu warnet terdekat dari rumah yang nyaman sekali untuk main game online. Masalahnya, warung internet itu sudah terkenal sebagai tempat mesum di Cikarang. Saking terkenalnya, semua orang yang main di sana selalu disangka nonton porno. Tak terkecuali saya.
Ya, saya pernah dituduh nonton video porno. Penuduhnya adalah beberapa teman saya. Padahal, mereka nggak punya bukti sama sekali. Gara-gara tuduhan itu, saya jadi jarang main ke sana padahal nyaman sekali untuk main game.
#5 Mau dilaporkan ke orang tua
Buntut dari tuduhan itu, saya pernah diancam mau dilaporkan ke orang tua. Merasa tak bersalah, saya mempersilakan para penuduh untuk lapor ke orang tua. Pada akhirnya, mereka nggak ada yang berani lapor ke orang tua saya. Tapi agak deg-degan juga kalau mereka beneran lapor ke orang tua saya.
Itu saja beberapa cerita apes (yang saya ingat) ketika main di warnet terdekat yang kebetulan tempat mesum di Cikarang. Semoga bisa menjadi obat dari rasa rindu masa kejayaan warung internet.
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Mengenang Kejayaan Warnet, Rumah Pertama Gamer di Indonesia