ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Loker

Apakah Pekerjaan Tiap Sarjana Muda adalah Mencari Pekerjaan?

Waloyo Teguh oleh Waloyo Teguh
24 Juli 2019
A A
Bekerja Sesuai Passion Itu Klise, Layaknya Kata Manis yang Bikin Diabetes terminal mojok.co

Bekerja Sesuai Passion Itu Klise, Layaknya Kata Manis yang Bikin Diabetes terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu lalu, saya bertemu dengan kawan kuliah. Saya satu kelas dengan dia. Satu Program Studi dan satu angkatan pula. Meski satu angkatan, masuk kuliah bisa bareng, tapi keluarnya (lulusnya) belum tentu bisa bareng. Singkat cerita, ia lulus duluan. Sedangkan saya, sialnya sampai hari ini belum lulus juga. Padahal sudah semester dua digit.

Saya hitung, teman saya ini menyandang gelar sarjana sudah hampir satu tahun. Terhitung dari wisudanya. Tentunya, waktu satu tahun bukan waktu yang sebentar. Meski juga tidak bisa dikatakan sebagai waktu yang lama. Paling tidak, dalam waktu satu tahun ada banyak hal yang bisa kita lakukan.

Dalam satu tahun belakangan ini, saya dan kawan saya bertemu hanya beberapa kali. Seingat saya pertemuan diantara kita hanya terjadi dua kali. Hal ini menjadi maklum, karena status kita yang sudah berbeda. Ia sarjana dan saya masih mahasiswa. Adapun faktor utama minimnya intensitas pertemuan disebabkan oleh jarak yang membentang. Kita tidak satu kota lagi setelah status kita berbeda.

Kami saling menanyakan kabar dalam perjumpaan itu. Kemudian, lazimnya perjumpaan dengan kawan lama, tidak ada menu yang istimewa selain cerita. Kami saling bertukar cerita. Menikmatinya dengan minuman surgawi, kopi. Sebagai seseorang yang sadar diri, saya mempersilakan kawan saya untuk bercerita terlebih dahulu. Karena saya paham, cerita saya tidak terlalu menarik dan mudah ditebak. Sesuatu yang pernah ia alami juga, yakni perihal skripsi. Kan basi.

Ia bercerita tentang pengalamannya setelah wisuda. Sebuah pengalaman yang dialami oleh seorang sarjana muda. Tidak lain dan tidak bukan adalah soal pekerjaan. Kawan saya menceritakan bagaimana susahnya mendapatkan pekerjaan.

Sudah banyak surat lamaran yang ia kirimkan ke berbagai instansi. Interview juga sudah banyak ia lakukan. Apalagi mendatangi jobfair, itu sudah semacam ibadah bagi dia. Meski usaha yang sedemikian rupa sudah dijalani, ia masih belum mendapatkan pekerjaan. Saya juga heran saja dengan ceritanya, ini karena dianya yang terlalu milih atau karena takdir yang belum berpihak saja. Atau, semua ini karena Jokowi? Ckck. Kan gitu ya bahasa kaum oposan kita, apapun masalahnya, semua salah Jokowi.

Pengalamannya mencari pekerjaan tersebut sungguh mengharukan. Saya jadi iba dibuatnya. Bagaimana tidak iba, untuk interview dan mendatangi jobfair ia sampai harus ke luar kota. Surabaya, Jakarta, Semarang, Jogja, bahkan sampai Jakarta. Niat banget kan kawan saya itu. Semua ini dilakukan demi untuk mendapatkan sebuah pekerjaan. Bukankah ini sebuah usaha yang sangat luar biasa. Meski sudah berusaha sekeras demikian, masih saja belum mendapatkan pekerjaan.

Saya merasa ngilu jika membayangkan ceritanya. Rela jauh-jauh ke luar kota untuk mencari pekerjaan. Bayangan saya tentang betapa capeknya melakukan usaha tersebut. belum lagi ongkos dalam perjalanan dan biaya hidup selama di luar kota. Kan ngga mungkin ya semua ongkos itu ditanggung oleh perusahaan yang hendak dimasuki. Kalo ditanggung semua sih baik banget itu perusahaan. Kan jadi seperti dongeng kalo ada perusahaan baik di negara ini.

Setelah mendengar cerita tersebut, saya dihinggapi perasaan lain selain iba dan sedih. Perasaan bahagia tepatnya. Bukan bahagia atas nasib yang menimpa teman saya itu. Bukan. Melainkan sedikit merasa bahagia atas keterlambatan lulus ini. Betapa capek raganya, capek pikiran jika saya merasakan apa seperti apa yang dialami kawan tersebut. Meski menjadi mahasiswa skripsi juga anu, agaknya saya masih bisa menikmati kehidupan mahasiswa ini. Masih ada kemudahan yang bisa diakses selama menjadi mahasiswa. Setidaknya dapat kortingan naik bus trans kota milik pemerintah.

Ada dialektika pikiran akan realitas tersebut. Sebuah realita susahnya mencari pekerjaan. Meskipun sudah sarjana. Dan meskipun, menjadi sarjana itu juga tidak mudah apalagi murah. Ternyata gelar sarjana tidak menjamin untuk mendapatkan pekerjaan yang menjanjikan. Apalagi jika berasal dari Prodi yang begitu-begitu. Ehmm tidak favorit untuk perusahaan maksudnya.

Ah, persoalan kawan saya itu apakah kasuistik saja. Hanya terjadi pada ia, atau banyak pula yang bernasib sama. Apa memang realitas semacam itu menjadi sesuatu yang normal bagi sarjana muda. Jika memang susah mendapatkan kerja adalah suatu yang lumrah, berarti pekerjaan seorang sarjana adalah adalah mencari pekerjaan. Begitukah?

Sebagai kawan yang saleh. Setidaknya saleh minimalis. Saya mengajak kepada semuanya untuk mendoakan kawan saya. Agar ia segera diberikan kemudahan untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.

Terakhir diperbarui pada 19 Januari 2022 oleh

Tags: cari kerjaMahasiswamencari pekerjaanproblematika sosialsarjana muda
Waloyo Teguh

Waloyo Teguh

ArtikelTerkait

Jadi Calon Ketua BEM Jangan Cuma Modal Ngotot, Situ Mau Jadi Pemimpin Apa Petinju?

Jadi Calon Ketua BEM Jangan Cuma Modal Ngotot, Situ Mau Jadi Pemimpin Apa Petinju?

22 Desember 2023
4 Keunikan UIN SAIZU Purwokerto yang Nggak Ada di Kampus Lain

4 Keunikan UIN SAIZU Purwokerto yang Nggak Ada di Kampus Lain

11 September 2023

Menghadapi Anggapan Khalayak Acak soal Jurusan Ilmu Politik

8 Januari 2021
Orang Demak Culture Shock ketika Merantau ke Jogja, Ternyata Jogja Nggak Sempurna Mojok.co

Orang Demak Culture Shock ketika Merantau ke Jogja, Ternyata Jogja Nggak Sesempurna Itu

2 Mei 2024
Tips Lulus Cepat dan Cum laude Tidak Berfungsi untuk Kaum Bad Luck terminal mojok.co

Menjadi Pengangguran di Kampung Sendiri itu Tidak Lebih Baik

8 Mei 2019
Demo Boleh, Gosong Jangan

Aku Kalau Demo: Demo Boleh, Gosong Jangan #SkincareMahal

26 September 2019
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
gotong royong

Gotong Royong yang Masih Lestari di Desa

Bercinta Dengan Langit

Bangsa Kita Pernah Bercinta Dengan Langit, Lalu Sekarang Bagaimana?

berwajah boros

Kalian yang Berwajah Boros, Mohon Bersabar

Terpopuler Sepekan

Warung Madura Nggak Cocok Lagi di Jakarta, Mending Buka di Bondowoso

Warung Madura Nggak Cocok Lagi di Jakarta, Mending Buka di Bondowoso

20 Mei 2025
Saya Bersyukur Menjadi Pengguna Motor Honda CB150R Old setelah Melihat Generasi Penerusnya Makin Ampas

Saya Bersyukur Menjadi Pengguna Motor Honda CB150R Old setelah Melihat Generasi Penerusnya Makin Ampas

20 Mei 2025
Menolak UNY Berdiri di Blora Adalah Langkah yang Bodoh, Semoga Warga Blora yang Menolak Segera Sadar dan Kontemplasi!

Menolak UNY Berdiri di Blora Adalah Langkah yang Bodoh, Semoga Warga Blora yang Menolak Segera Sadar dan Kontemplasi!

20 Mei 2025
Orang Lemah Nggak Cocok Hidup di Bogor (Unsplash)

4 Jenis Orang yang Nggak Bakal Cocok Hidup dan Menetap di Bogor, Khususnya Orang Lemah Mental Apalagi Fisik

20 Mei 2025
Jangan Naik Bus Ramayana dari Magelang ke Bekasi, Nanti Bakal Nyesel kayak Saya

Jangan Naik Bus Ramayana dari Magelang ke Bekasi, Nanti Bakal Nyesel kayak Saya

17 Mei 2025
Sambatan Pelanggan Shell, SPBU Pelarian yang Ternyata Punya Masalah Juga Mojok.co

Sambatan Pelanggan Shell, SPBU Pelarian yang Ternyata Punya Masalah Juga

20 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=Zbmdu5T4vVo

DARI MOJOK

  • Kecamatan Gedebage Salah Urus: Kawasan Mentereng di Bandung yang Awut-awutan karena Ulah Pemerintahnya, Bikin Warga Menderita
  • Pengalaman Nekat dan Penuh Siasat Naik Kereta Api, Bayar Rp3 Ribu Bisa ke Berbagai Kota Tanpa Diusir
  • 3 Gen Z Salurkan Ribuan Orang ke Pekerjaan Impian Lewat Startup Pendidikan, Masuk Forbes 30 Under 30
  • Nekat Merantau dari Jakarta ke Solo untuk Bangun Usaha Sendiri, Kini Hidup Jauh Lebih Tenang dengan Gaji Berkecukupan
  • Pertama Kali Nginep di Hotel: Berlagak Kaya Berujung Malu karena Kegoblokan, Bingung Cara Buka Pintu Kamar
  • Derita Jadi Mahasiswa UIN Jogja: Dianggap Tahu Segalanya oleh Warga Desa, Disuruh Ruqyah sampai Melacak Uang Hilang, padahal di Kampus Belajar Matematika

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.