Malang bisa lebih baik dari ini
Menurut saya, transportasi publik di Malang tidak ramah bagi perantau yang tidak memiliki kendaraan pribadi. Apalagi kalau baru pertama kali merantau di Malang, dijamin kebingungan. Kota ini hanya punya angkot, tidak punya transportasi publik terintegrasi semacam Transjakarta.Â
Memang, lama kelamaan pendatang akan terbiasa juga dengan rute-rute angkot Malang yang banyak itu. Namun, bukankah akan lebih kalau pendatang tidak perlu bingung sejak pertama kali menginjakan kaki di Kota Apel ini. Apalagi di Malang ini banyak pendatang dan perantau karena beberapa perguruan tinggi dan tempat wisatanya.Â
Ketiadaan angkot yang nyaman mendorong warga lebih banyak menggunakan ojek online untuk bepergian. Harganya memang lebih mahal sih, tapi setidaknya penumpang tidak bingung dan memikirkan rute yang tepat. Cukup duduk manis, tiba-tiba penumpang sudah diantar sampai tujuan.Â
Akan tetapi, pilihan ini bukan berarti tidak punya dampak negatif. Menggunakan transportasi online bisa memperburuk beberapa titik kemacetan di Malang. Sebenarnya, kalau boleh memberi usulan, lebih baik Malang ini punya transportasi publik yang lebih mumpuni. Jelas rute, tarif, dan kenyamanannya. Saya jamin banyak orang, terutama orang-orang seperti saya, yang akan memanfaatkannya.Â
Penulis: Raihan Dafa Achmada
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Kota Malang Benar-benar Malang, Transportasi Publik Bobrok Berkat Pemkot Nggak Paham Prioritas
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.