ADVERTISEMENT
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Newsletters
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Otomotif

Anggapan ‘yang Besar yang Salah’ dalam Kecelakaan Itu Bodoh

Rahadian oleh Rahadian
27 April 2022
A A
Anggapan 'yang Besar yang Salah' dalam Kecelakaan Itu Bodoh

Anggapan 'yang Besar yang Salah' dalam Kecelakaan Itu Bodoh (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sudah seharusnya kita berpegang pada anggapan “yang besar yang salah” dalam kecelakaan

Beberapa hari lalu, saya menyaksikan acara di salah satu stasiun televisi yang menampilkan video seperti ini. Di jalan yang nggak begitu lebar, ada seorang pejalan kaki yang berjalan hampir ke tengah jalan. Sebab, area trotoar malah menjadi tempat parkir banyak mobil. Lalu, tiba-tiba, di belakang pejalan kaki itu, ada motor yang melaju dengan kecepatan lumayan tinggi. Terjadilah tabrakan antara motor dengan pejalan kaki itu. Untung saja, pejalan kaki itu tak mengalami luka fatal. Ia pun bangun lalu kembali berjalan

Lalu, narator dalam acara itu bertanya hal menarik kepada pemirsa: siapakah yang sesungguhnya salah sehingga mengakibatkan tabrakan itu? Pejalan kaki? Pengendara motor? Ataukah, orang yang memarkirkan mobil di area trotoar? Saya tergugah dengan pertanyaan tersebut.

Nah, dalam kehidupan masyarakat, terkadang ada anggapan “yang lebih besar yang salah” dalam menilai siapa pihak yang salah dalam kecelakaan lalu lintas. Jadi, kalo ada kecelakaan, kendaraan yang lebih besar akan menjadi pihak yang salah. Jadi, untuk menjawab pertanyaan narator tadi, dengan menggunakan anggapan tersebut, pengendara motor menjadi pihak yang salah. Jika pejalan kaki mengalami luka serius, pengendara motor diwajibkan menanggung biaya pengobatan.

Sepeda motor (Pixabay.com)

Padahal, kalo dikaji secara bijak, yang salah adalah semuanya. Pejalan kaki salah karena berjalan terlalu ke tengah, orang yang memarkirkan mobil juga salah karena secara aturan trotoar itu untuk pejalan kaki, dan pengendara motor juga salah karena tak berhati-hati mengendarai motor. Namun, kenyataannya, untuk menilai pihak yang salah, nggak sedikit orang yang menggunakan anggapan “yang besar yang salah”. Menggunakan anggapan ini malah nggak akan menyelesaikan permasalahan. Yang terjadi malah perdebatan tak penting dan perkelahian tak perlu.

Anggapan “yang besar yang salah” pun terkadang membuat pihak yang sebenarnya salah bisa menjadi pihak yang benar. Nah, beberapa bulan lalu, saya sedang mengendarai sepeda dalam kecepatan pelan. Tiba-tiba, di depan saya, ada orang menyeberang. Orang ini menyebrang tanpa melihat kanan-kiri dahulu. Ia pasti mengira jalan sedang sepi Lalu, terjadilah tabrakan. Saya lalu menghentikan sepeda. Untung saja, orang yang saya tabrak hanya mengalami luka ringan.

Orang ini lalu marah-marah kepada saya dan melontarkan kata-kata kasar. Lah, saya malah nggak ngerti dengan perilakunya. Namun, menjelaskan masalah kepada orang yang jelas-jelas salah, tapi denial itu percuma. Jadi, saya memilih jalan damai. Paham lah, jalan damai apa yang saya maksud.

Maaf jika kesan saya mengulang-ulang argumen, namun anggapan “yang besar yang salah” ini memang harusnya dihapuskan. Saya punya tiga argumen kenapa hal ini harus dihapuskan. Pertama, bikin orang bias dalam menyelesaikan masalah. Kedua, menyederhanakan masalah. Ketiga, dan yang paling utama, nggak adil sama sekali. Dan kita akan fokus pada argumen ketiga ini.

Truk muatan besar (Pixabay.com)

Begini, bagian mana yang masuk akal dari “yang besar yang salah?”

Kita bikin skenario dulu. Katakanlah, ada Mio vs Fortuner. Kecelakaan terjadi karena Mio menyalip, lalu memotong jalur Fortuner secara mendadak. Fortuner tak bisa berbuat apa-apa, sebab, mobil segede itu tentu tak mudah menghindar.

Skenario kedua, Beat vs Pajero. Beat ditabrak Pajero dari belakang karena mobil tersebut secara mendadak menyalip dari kiri dan kaget ternyata di depannya ada Beat.

Apa ya kita mau membela Mio hanya karena Fortuner lebih besar? Apa Pajero keliru semata karena bodi mobilnya yang besar? Jawabnya—jika Anda punya otak—tentu saja tidak.

Mobil gede (Pixabay.com)

Skenario tersebut memberi gambaran bahwa pengendara punya andil besar dalam kecelakaan. Pun, terkadang tak sesimpel itu. Kecelakaan, terkadang begitu kompleks, sehingga menyalahkan satu pihak atau mengkambinghitamkan kendaraan yang lebih besar adalah tindakan yang amat bodoh.

Sekarang jelas, bahwa “yang besar yang salah” dalam kecelakaan itu benar-benar tak masuk akal. Seharusnya, dalam menyelesaikan masalah ini, kita tak boleh mencari pembenaran agar masalah cepet kelar. Sebab, keadilan memang harus ditegakkan. Tidak ada yang pengin atau berniat untuk mencelakai orang, bahkan orang arogan dan punya kemampuan berkendara payah sekali pun.

Maka dari itu, sebisa mungkin, kita, juga pihak yang berwenang, menghindari cara menyelesaikan masalah dengan cara primitif seperti itu. Kalau pun harus ribet, ya nggak apa-apa, namanya menegakkan keadilan itu ya memang nggak mudah.

Penulis: Rahadian
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Honda All New Beat Boleh Jumawa karena Laris, tapi Soal Kualitas Yamaha Gear 125 Juaranya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 27 April 2022 oleh

Tags: keadilankecelakaankendaraan besarmobilMotortruk
Rahadian

Rahadian

Gemar berbagi melalui tulisan.

ArtikelTerkait

5 Cerita tentang Gunung Salak yang Perlu Diketahui Pendaki

5 Cerita tentang Gunung Salak yang Perlu Diketahui Pendaki

23 September 2023
Memakai Lampu LED buat Lampu Rem Mobil Itu Contoh Pengendara Biadab

Memakai Lampu LED buat Lampu Rem Mobil Itu Contoh Pengendara Biadab

22 September 2023
motor honda supra

5 Pengguna Motor Honda Supra yang Harus Diberi Hormat

30 Agustus 2023
12 Kosakata Bahasa Tegal yang Biasa Digunakan dalam Percakapan Sehari-hari

Culture Shock Berkendara di Tegal: Nyala Lampu APILL yang Agak Laen dan Bau Teh di Mana-mana

23 Agustus 2023
Pak Midun dan Tragedi Kanjuruhan: Misi Membawa "Kue Busuk" sebagai Kado di Ulang Tahun Indonesia

Pak Midun dan Tragedi Kanjuruhan: Misi Membawa “Kue Busuk” sebagai Kado di Ulang Tahun Indonesia

6 Agustus 2023
Ribut-ribut Pilih Honda Atau Yamaha, Padahal Suzuki Tetap yang Terbaik

Ribut-ribut Honda Atau Yamaha, Padahal yang Terbaik Tetap Suzuki

27 Juli 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Kok Bisa Reseller Jual Baju Uniqlo atau Zara dengan Harga Murah? Terminal Mojok.co

Kok Bisa Reseller Jual Baju Uniqlo atau Zara dengan Harga Murah?

5 Keistimewaan Almond Crispy Cheese, Camilan Surabaya dengan Rasa Premium Terminal Mojok.co

5 Keistimewaan Almond Crispy Cheese, Camilan Surabaya dengan Rasa Premium

4 Hal yang Perlu Disiapkan bagi yang Mudik Pakai Sepeda Motor Terminal Mojok.co

4 Hal yang Perlu Disiapkan bagi yang Mudik Pakai Sepeda Motor

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Lika-liku Profesi Pengolah Arsip yang Upahnya Nggak Sip

Lika-liku Profesi Pengolah Arsip yang Upahnya Nggak Sip

oleh Amalia Nurul Fathonaty
29 September 2023

5 Alasan Air Terjun Kedung Kayang Jadi Spot Healing Terbaik di Magelang

5 Alasan Air Terjun Kedung Kayang Jadi Spot Healing Terbaik di Magelang

oleh Adhitya Candra Kirana
24 September 2023

Suka Duka Bertetangga dengan Warung Kopi

Suka Duka Bertetangga dengan Warung Kopi

oleh Rusdi Ngarpan
27 September 2023

Nasihat Penting untuk Gen Z yang Pengin Banget Jadi ASN

Nasihat Penting untuk Gen Z yang Pengin Banget Jadi ASN

oleh Andri Saleh
25 September 2023

Polresta Banyuwangi Launching Hotline Wadul, Bagaimana Nasib para Pelapor? Bisa Dijamin Aman?

Polresta Banyuwangi Launching Hotline Wadul, Bagaimana Nasib para Pelapor? Bisa Dijamin Aman?

oleh Ahmad Shulhan Hadi
29 September 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=bTIqGdlcSsg

DARI MOJOK

  • Ajaran Sunan Bonang: Jalan Kembali Kepada Allah adalah Cinta
  • 3 Fungsi Pokok Pancasila untuk Kehidupan Bangsa
  • Pernah Wakili Partai Komunis di Parlemen, Mengapa Affandi Selamat dari Peristiwa 1965? 
  • Melacak Jejak Freemasonry di Jogja, Markas Besarnya di Gedung DPRD DIY
  • Universitas Padjadjaran Punya Cabang di Kabupatennya Susi Pudjiastuti, Pangandaran
  • Cerita Saksi Hidup tentang Kematian Misterius Satu Keluarga di Rembang
ADVERTISEMENT
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Newsletters
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!