Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Anggapan Nggak Menyenangkan yang Sering Dilontarkan kepada Anak Guru

Muhammad Iqbal Habiburrohim oleh Muhammad Iqbal Habiburrohim
23 Januari 2021
A A
anak guru pernyataan guru di kelas bikin kaget deg-degan siswa guru jail mojok.co

pernyataan guru di kelas bikin kaget deg-degan siswa guru jail mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saya lahir di keluarga guru di mana bapak, ibu, dan kakak saya semuanya berprofesi sebagai tenaga pendidik. Saya sangat bersyukur dan bangga bisa lahir di keluarga ini karena menurut saya guru adalah profesi yang kurang diperhatikan pemerintah sangat mulia. Berdasarkan pengamatan saya selama ini, blio-blio ini memang benar-benar mendedikasikan hidup mereka untuk bisa mendidik murid agar bisa menjadi “orang” di masa depan walaupun harus mengorbankan waktu dan tenaga yang cukup besar.

Meski begitu, saya sebagai anak yang terlahir di keluarga guru pun merasa terbebani dengan anggapan-anggapan yang dimiliki orang. Anggapan tersebut tiba-tiba muncul begitu saja hanya karena satu alasan yang menurut saya nggak mashok yaitu seorang anak guru.

Pertama, saya dianggap memiliki kemampuan yang sama dengan apa yang diajarkan orang tua dan kakak saya. Bapak saya adalah guru fisika, ibu saya adalah guru olahraga, dan kakak saya adalah guru agama. Nah tu lengkap banget bukan? Banyak orang beranggapan saya, sebagai anak guru, harus mewarisi keahlian salah satu dari mereka, padahal nggak ada satu pun dari tiga bidang itu yang saya kuasai.

Memang ada peribahasa “buah jatuh nggak jauh dari pohonnya”, tetapi kan nggak semua orang bisa dipukul rata dengan peribahasa tersebut. Mungkin saja saya termasuk buah yang jatuh dan kebetulan menggelinding sampai ke sungai, kemudian hanyut terbawa arus hingga ke laut.

Lagipula, kalau saya mewarisi ketiganya juga bakal susah banget karena harus menguasai tiga bidang yang berseberangan walaupun tetep ada kemungkinannya juga sih untuk digabungkan. Satu bidang mengandalkan pikiran, satunya lagi mengandalkan kepercayaan hati, dan terakhir mengandalkan gerak tubuh.

Kedua, saya sering dianggap akan meneruskan jejak keluarga saya yaitu menjadi guru. Saya memang benar-benar mengagumi seorang guru, juga anak guru, tetapi nggak selalu harus ikut-ikut juga kan? Saya juga memiliki minat di bidang lain yang tentunya saya lebih passionate di bidang tersebut. Apalagi sekarang saya berkuliah di jurusan yang arah tujuannya cukup jauh untuk menjadi seorang guru.

Akan selalu ada orang yang bilang “wah ini bapaknya udah guru fisika, ibunya guru olahraga, kakaknya guru agama, terus ini adiknya besok guru apa ya?” Kemudian dilanjutkan dengan tawa. Ya memang niatnya bercanda, tapi saya pun jadi merasa nggak enak juga sama keluarga yang mungkin sedang bersama sama saya waktu itu. Rasanya kayak blio juga mengharapkan saya mengikuti jejak mereka walaupun sebenarnya orang tua saya membebaskan anaknya untuk memilih jalan hidupnya sendiri.

Tolonglah basa basinya yang lain aja nggak usah bawa-bawa kelanjutan masa depan saya karena hati saya ikut bergejolak saat muncul pertanyaan itu. Saya pun juga bingung harus jawab apa karena jujur memang cita-cita saya nggak menjadi seorang guru bapak, ibu, mas, dan mbak terhormat yang menanyakan hal ini~

Baca Juga:

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

Jangan Bilang Gen Z Adalah Generasi Anti Guru, Siapa pun Akan Mikir Berkali-kali untuk Jadi Guru Selama Sistemnya Sekacau Ini

Ketiga, hidupnya mudah karena bisa mendapatkan bantuan dari keluarga saya saat mengerjakan suatu hal. Untuk yang satu ini saya cukup resah karena ini anggapan yang paling sering saya dapatkan. Dulu, ketika ada tugas fisika di SMA dan kebetulan saya sudah mengerjakan, banyak orang menyangka tugas milik saya dikerjakan oleh orang tua saya. Saya memang anak guru, tapi ya nggak terus minta tolong orang tua terus-terusan lah.

Mungkin untuk soal tertentu memang saya menanyakan caranya kepada bapak saya, tapi kan nggak selalu apa yang saya kerjakan mendapatkan bantuan dari orang tua, Bro!

Kadang saya juga ngerjain sendiri karena saya memang bisa. Nggak semua hal juga kan saya nggak bisa kerjain sendiri sampai-sampai harus selalu dibantu sama keluarga saya. Lebih jancuk lagi kalau ada yang bilang “ah kamu mah enak bapaknya guru fisika”. Kalau udah dibilang gitu saya cuma bisa senyum sambil dalam hati bilang “lha terus ngopo, Cok !”

Terus kalau saya bisa main futsal dan sholat dhuha karena kebetulan pas alim harus disangkut pautkan ke keluarga gitu? Saya kan juga bisa memutuskan semuanya sendiri walaupun nggak bisa dimungkiri ada darah olahraga yang mungkin mengalir dalam darah saya akibat ibu saya, tetapi saya tetep yang mempunyai wewenang untuk mau mengasah itu semua.

Intinya, keluarga memang punya peranan penting dalam mendidik dan membentuk pribadi saya yang sekarang, tetapi saya pun juga punya andil dalam memilih dan memutuskan mana menurut saya paling pas dengan diri saya.

Kalau memang saya nggak ahli di satu bidang yang dimiliki keluarga saya nggak masalah kan? Atau saya yang nggak bercita-cita menjadi guru pun juga nggak ngaruh ke hidupmu! Saya pun juga bisa ngelakuin satu hal sendirian dan nggak selalu bertopang ke keluarga saya. Nggak semua hal yang saya lakukan harus sesuai dengan cocotmu!

BACA JUGA Ketika Kebijakan P3K Membuat Sarjana Pendidikan Patah Hati atau tulisan Muhammad Iqbal Habiburrohim lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 23 Januari 2021 oleh

Tags: anak guruguru
Muhammad Iqbal Habiburrohim

Muhammad Iqbal Habiburrohim

Mahasiswa biasa yang ingin mencurahkan keresahan

ArtikelTerkait

Opini Goblok 2024 Sesat Pikir Anak Pasangan Guru Harus Cerdas (Unsplash)

Anak Pasangan Guru Harus Cerdas Adalah Sesat Pikir yang Menyiksa Anak

15 Januari 2024
Sisi Gelap Jadi Guru Honorer yang Tidak Diketahui Banyak Orang sekolah swasta

Sisi Gelap Jadi Guru Honorer yang Tidak Diketahui Banyak Orang

1 Agustus 2024
Selain Gaji Kecil, Inilah 4 Sisi Gelap Menjadi Guru Sekolah Swasta yang Jarang Terekspos

Selain Gaji Kecil, Inilah 4 Sisi Gelap Menjadi Guru Sekolah Swasta yang Jarang Terekspos

28 Oktober 2025
Ironi Profesi Guru: Mengajar Anak Orang Sampai Pintar, tapi Anak Sendiri Nggak Diperhatikan Mojok.co

Ironi Profesi Guru: Mengajar Anak Orang Sampai Pintar, tapi Anak Sendiri Nggak Diperhatikan

17 Mei 2024
sarjana pendidikan guru nasihat kiai mengajar Jangan Jadi Guru Kalau Baperan, kecuali Hatimu Sanggup Legawa PPG

Ketika Kebijakan P3K Membuat Sarjana Pendidikan Patah Hati

31 Desember 2020
5 Pengalaman Unik Saya sebagai Gen Z yang Bekerja sebagai Guru Mojok.co

5 Pengalaman Unik Saya sebagai Gen Z yang Bekerja sebagai Guru

28 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.