• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Home Kampus Loker

5 Alasan Kenapa Anak Guru Nggak Mau Jadi Guru

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
1 Januari 2022
0
A A
5 Alasan Kenapa Anak Guru Nggak Mau Jadi Guru terminal mojok

5 Alasan Kenapa Anak Guru Nggak Mau Jadi Guru (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Aulia, sahabat saya semasa sekolah, punya orang tua yang berprofesi sebagai guru. Bapaknya guru SMK, sedangkan ibunya guru SD. Tapi, ketika mendaftar kuliah, dia mati-matian menolak saran orang tuanya untuk mengambil Fakultas Keguruan. Teman saya ini justru memilih Fakultas Ekonomi.

Anak salah satu kenalan saya juga sama. Dia mengaku nggak ingin jadi guru seperti ayah dan ibunya. Nggak perlu jauh-jauh, deh, anak saya yang sulung juga nggak tertarik menjadi guru. Dia lebih memilih jadi gamer. Duh, cita-cita anak sekarang banget, ya, Bund.

Berdasarkan hasil korek-korek informasi, ternyata anak-anak para pendidik ini nggak mau ikut-ikutan jadi guru karena 4 hal berikut:

Daftar Isi


  • #1 Ribet
  • #2 Gaji kecil
  • #3 Nggak bisa ngomong
  • #4 Bukan passion
  • #5 Beban moral yang tinggi

#1 Ribet

Rupanya di mata anak-anak, profesi guru itu ri to the bet, alias ribet. Harus berangkat pagi-pagi, upacara, ngoreksi, bikin rapor, dll. Saya jadi curiga, jangan-jangan anak-anak ini pernah jadi korban keribetan orang tua mereka. Dimintai tolong buat input nilai atau ngoreksi ulangan, misalnya. Eh, bukan curiga lagi, deh, tapi fakta. 9 dari 10 anak guru pasti pernah merasakan hal tersebut.

Alhasil, alam bawah sadar anak-anak ini merekam bahwa guru adalah profesi yang ribet. Nggak asyik. Kerjaannya banyak. Males juga kan kalau di kemudian hari mereka harus terjun jadi bagian dari keribetan itu?

#2 Gaji kecil

Alasan lain kenapa anak-anak nggak mau berprofesi sebagai guru lantaran mereka menganggap gaji guru itu kecil. Mereka lebih tertarik untuk bekerja di perusahaan besar karena menyangka gaji yang akan mereka terima jauh lebih besar.

Hmmm, belum tahu saja mereka soal tipu daya dunia kerja. Hehehe. Yang kelihatannya mentereng, belum tentu gajinya segambreng. Lagi pula, gaji besar kalau masuk RS sebulan sekali gara-gara tipes, ya sama saja bohong.

Nah, soal anggapan gaji guru itu kecil, nih saya kasih tahu. Gaji guru itu bukannya kecil, Sob, melainkan terukur. Mau beli laptop, kudu ngukur, cukup nggak duitnya? Mau checkout Tokopedia, kudu ngukur, duit buat beli beras aman nggak? Gitu.

#3 Nggak bisa ngomong

Banyak juga yang mengaku bahwa mereka enggan menjadi guru seperti orang tuanya karena merasa nggak memiliki kemampuan untuk berbicara di depan orang banyak. Alasannya malu. Jadi, gimana bisa menjelaskan materi dengan gamblang kalau mengatasi rasa gugup dipandangi sekian pasang mata saja nggak bisa?

#4 Bukan passion

Meski ada pepatah yang menyebut buah jatuh tak jauh dari pohonnya, tetap saja kalau soal passion, orang tua dan anak bisa berbeda. Perbedaan generasi membuat orang tua dan anak memiliki pengalaman-pengalaman hidup yang berbeda pula. Jadi wajar kalau kemudian ada anak yang nggak mau mengikuti jejak profesi orang tuanya.

Contohnya ya anak saya itu. Cita-citanya mau jadi gamer. Padahal dulu, zaman saya masih ingusan, mana ada anak yang punya cita-cita jadi gamer? Rata-rata pasti menjawab pengin jadi dokter, guru, atau polisi. Sekarang akses teknologi begitu terbuka. Anak-anak bisa dengan mudah menemukan apa yang menjadi passion mereka. Dan passion itulah yang kemudian mereka harapkan untuk bisa jadi sebuah pekerjaan.

#5 Beban moral yang tinggi

Alasan terakhir kenapa anak seorang guru nggak mau jadi guru adalah karena beban moral yang tinggi. Sebagai sebuah profesi, guru memang masih menjadi profesi yang mulia di mata masyarakat. Alhasil, mereka yang menyandang predikat guru nggak bisa sembarangan ngomong kasar, ngecat rambut warna-warni, atau pakai rok mini. Wis lah, pokoknya kudu anteng dan jadi contoh yang baik buat umat.

Ah, iya, ada satu alasan lagi kenapa anak guru, bahkan yang bukan anak guru sekalipun, enggan jadi guru. Karena… nggak bisa jadi PNS!!!

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 1 Januari 2022 oleh

Tags: anak guruprofesi
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Seorang istri, ibu dan guru di SMK Swasta yang suka nggak bisa tidur kalau tiba-tiba ada hasrat menulis

Artikel Lainnya

Kualifikasi Seorang Social Media Specialist: Nggak Semudah Update Konten Terminal Mojok.co

Kualifikasi Seorang Social Media Specialist: Nggak Semudah Update Konten

16 Maret 2022
15 Ragam Profesi Perempuan di Drama Korea, Bukti Pekerjaan Buat Perempuan Nggak Itu-itu Aja Terminal Mojok

15 Ragam Profesi Perempuan di Drama Korea, Bukti Pekerjaan Buat Perempuan Nggak Itu-itu Aja

3 Maret 2022
HRD: Bisa Paling Disayang dan Dibenci Karyawan di Waktu Bersamaan Terminal mojok.co

HRD: Paling Disayang dan Dibenci Karyawan di Waktu Bersamaan

14 Februari 2022
4 Profesi Favorit Alumni Masterchef Indonesia terminal mojok.co

4 Profesi Favorit Alumni Masterchef Indonesia

11 Februari 2022
5 Profesi yang Paling Jarang Kita Temukan di Drama Korea Terminal Mojok

5 Profesi yang Paling Jarang Kita Temukan di Drama Korea

29 Januari 2022
3 Duka Jadi Penjual Parfum Isi Ulang

3 Duka Jadi Penjual Parfum Isi Ulang

29 Desember 2021
Pos Selanjutnya
10 Pensil Alis Murah di Bawah 20 Ribu yang Nggak Kaleng-kaleng

10 Pensil Alis Murah di Bawah 20 Ribu yang Nggak Kaleng-kaleng

Komentar post

Terpopuler Sepekan

2 Kelemahan Daihatsu Sigra yang Harus Diketahui Sebelum Membelinya

2 Kelemahan Daihatsu Sigra yang Harus Diketahui Sebelum Membelinya

24 Mei 2022
5 Hal Konyol yang Bisa Kalian Temukan di Jalanan Kota Surabaya Terminal Mojok.co

5 Hal Konyol yang Bisa Kalian Temukan di Jalanan Kota Surabaya

23 Mei 2022
Harapan untuk 'Gubernur Baru' Jogja yang Akan Dilantik

Harapan untuk ‘Gubernur Baru’ Jogja yang Akan Dilantik

22 Mei 2022
10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan Terminal Mojok

10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan

2 Januari 2022
Warga Ibu Kota, Nggak Perlu Nyinyir kalau Orang Daerah Antre Mie Gacoan Terminal Mojok.co

Warga Ibu Kota, Nggak Perlu Nyinyir kalau Orang Daerah Antre Mie Gacoan

18 Mei 2022
Soal Meresahkan, Kinder Joy Ternyata Nggak Seberapa Dibanding Pororo Drink Terminal Mojok.co

Soal Meresahkan, Kinder Joy Ternyata Nggak Seberapa Dibanding Pororo Drink

23 Mei 2022
Kenapa Detektif Kindaichi Tak Sepopuler Detektif Conan Terminal Mojok

Kenapa Detektif Kindaichi Tak Sepopuler Detektif Conan?

21 Mei 2022

Dari MOJOK

  • Jokowi: Buya Syafii Maarif Sosok yang Menyuarakan Toleransi 
    by Yvesta Ayu on 27 Mei 2022
  • Haedar Nashir Sempat Menemui, Buya Syafii Maarif Ditangani Tim Dokter Kepresidenan
    by Yvesta Ayu on 27 Mei 2022
  • Indonesia Berduka, Buya Syafii Maarif Wafat Jelang Usia ke-87
    by Yvesta Ayu on 27 Mei 2022
  • Rekap 11 Tahun Perjalanan AC Milan Menunggu Scudetto
    by Ali Ma'ruf on 26 Mei 2022
  • Horor Apartemen Tertua di Jogja yang Menghilang dari Ingatan
    by Billy Soemawisastra on 26 Mei 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GwazDvZPZ_Q&t=619s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Kuliner
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Luar Negeri
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In