Switch career adalah pilihan yang menggoda bagi orang-orang yang merasa kariernya jalan di tempat. Namun, berpindah haluan kerja bukanlah hal yang sederhana. Pilihan ini tidak selalu berjalan mulus dan berbuah manis. Ada juga yang kariernya nyungsep karena salah perhitungan.
Berpindah haluan kerja tidak melulu didasari pada rasa jenuh. Ada beberapa alasan lain yang umumnya mendorong seseorang untuk melakukan switch career.
Daftar Isi
Pekerjaan yang sedang digeluti tidak memberikan prospek yang bagus
Menggeluti pekerjaan yang jenjang kariernya stagnan tidaklah menyenangkan. Bayangkan, sudah bertahun-tahunan mengabdi, tapi kenaikan gajinya lambat banget, selambat rayapan siput. Di sisi lain, kebutuhan semakin bertambah dan harganya terus melambung. Ngeselin banget kan?
Apabila loyalitas dan kinerja tidak dihargai dengan layak, ada baiknya untuk mencari peluang baru. Salah satunya dengan switch career. Di bidang pekerjaan yang baru, siapa tau rezeki akan mengalir lebih besar.
Prospek kerja yang baik juga bisa menyangkut masa depan yang lebih panjang. Dampaknya lebih jauh ketimbang urusan gaji. Maksudnya begini, kita semua tau jika perkembangan teknologi berjalan sangat pesat. Pekerjaan yang dulunya dilakukan manual, mulai tergantikan oleh mesin dan kecerdasan buatan.
Demi bertahan hidup, kita harus beradaptasi dengan kemajuan teknologi itu. Jika merasa bidang pekerjaan yang sedang digeluti tidak akan memiliki masa depan yang baik, tidak ada salahnya untuk switch career. Selagi masih ada waktu sebelum kemajuan teknologi menggilas bidang pekerjaan yang sudah ketinggalan zaman.
Switch career karena menemukan passion baru
Rasa penasaran bisa membawa kita pada hal-hal baru yang selama ini tidak pernah kita bayangkan. Bukan tidak mungkin kalau ternyata kita akan suka sekali dengan hal baru yang kita pelajari. Tidak sedikit orang yang memutuskan banting setir dalam dunia kerja berawal dari coba-coba.
Contoh paling mudahnya adalah content creator yang banyak bertebaran di social media. Banyak di antara mereka yang dulunya kerja kantoran. Berawal dari hobi suka jalan-jalan, kulineran, atau iseng-iseng bikin video lucu untuk mengisi waktu luang, ternyata bisa menghasilkan uang. Bahkan, hasilnya lebih banyak daripada gaji bulanan di kantor. Wajar saja jika banyak yang tergoda mencoba peruntungan di dunia perkontenan.
Selain content creator, banyak juga lho wirausaha di luar sana yang memulai bisnis barunya karena coba-coba.
Menginginkan work life balance yang lebih sesuai
Beberapa bidang pekerjaan memang menawarkan gaji yang tinggi, tapi memiliki jam kerja yang cukup ekstrem. Susahnya mendapatkan waktu libur dan jam kerja yang terlalu panjang ini lama-lama bisa berdampak buruk pada hubungan sosial.
Lagi pula, kerja tanpa istirahat yang cukup dalam jangka panjang juga berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental. Itu mengapa, beberapa orang sanggup keluar dari pekerjaan yang punya gaji fantastis karena menginginkan work life balance yang lebih baik. Rezeki tetap mengalir, namun kesehatan dan kedamaian hati tetap terjaga.
Switch career karena mencari tantangan baru
Melakukan kegiatan yang monoton setiap hari dalam jangka panjang bisa memicu kejenuhan. Bisa juga memunculkan perasaan diri ini tidak berkembang. Apalagi jika kalian adalah tipe orang yang suka tantangan.
Switch career bisa dilakukan untuk merasa “hidup” kembali. Menjalani bidang baru yang berbeda dari rutinitas sebelumnya akan memberikan semangat yang nggak putus-putus. Namun, perlu diingat, memutuskan switch career hanya karena jenuh bukanlah pilihan yang bijak dan amat berisiko. Coba cari solusi dulu untuk menangani kejenuhanmu. Jika memang sudah tidak tertolong, cari alasan lain yang lebih kuat untuk mendukung keputusanmu berpindah haluan kerja.
Punya pandangan hidup baru
Manusia itu makhluk yang dinamis. Buktinya, pola pikir kita selalu berkembang seiring banyaknya pelajaran hidup dan pengalaman yang kita peroleh. Pandangan hidup kita saat umur 20-an tentu berbeda dengan pandangan hidup yang kita anut di usia 30-an.
Ada kalanya perbedaan ini bisa berpengaruh ke pilihan karier. Misalnya, orang yang belajar agama dengan tekun akan rela melepaskan pekerjaannya yang mapan di bidang keuangan demi menerapkan hidup yang lebih sesuai dengan syariat. Contoh lain, ada orang yang berhijrah ke bisnis ramah lingkungan karena begitu peduli dengan isu lingkungan.
Apapun alasannya, switch career adalah masalah yang sangat serius. Jangan gegabah memutuskan switch career hanya karena mudah bosan, apalagi FOMO. Switch career berbeda dengan resign dan berpindah ke kantor baru yang masih linier dengan bidang pekerjaan yang sedang kita tekuni. Dalam switch career, kita benar-benar menekuni bidang pekerjaan yang baru dan merintisnya dari nol. Butuh pertimbangan dan persiapan yang matang sebelum memutuskan untuk berpindah haluan kerja.
Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 5 Situs Lowongan Kerja yang Cocok untuk Fresh Graduate
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.