Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Alasan Kenapa Pelajar di Indonesia Suka Takut Nanya/Jawab Pertanyaan di Kelas

Sri Pramiraswari Hayuning Ishtara oleh Sri Pramiraswari Hayuning Ishtara
27 April 2020
A A
pertanyaan di kelas

Alasan Kenapa Pelajar di Indonesia Suka Takut Nanya/Jawab Pertanyaan di Kelas

Share on FacebookShare on Twitter

Selama masa pandemi yang menganjurkan swakarantina ini, pemerintah mengeluarkan kebijakan bagi para pelajar untuk melaksanakan study from home sejak tanggal 18 Maret hinggal 1 Juni 2020 nanti. Kebijakan ini sebetulnya bisa saja diperpanjang kalau pandemi masih belum bisa terselesaikan.

Adik saya yang sekarang kelas 2 SMP bilang kalau dia senang sekali sekolah bisa dilakukan di rumah karena tidak lagi perlu mandi pagi-pagi, dan tidak perlu deg-degan ketika berhadapan langsung dengan gurunya.

Adik saya cerita kalau selama ini dia memang malu dan takut setiap berhadapan dengan gurunya. Dia takut jika tiba-tiba disuruh bertanya atau menjawab pertanyaan.

Saya yang penasaran pun bertanya kenapa adik saya ini takut untuk mengajukan/menjawab pertanyaan, kan harusnya tidak apa-apa jika misal, melakukan kesalahan, namanya juga kan proses belajar.

Jawaban adik saya mengejutkan, ia berkata bahwa mayoritas guru-gurunya sering menyalahkan pertanyaan yang teman-temannya lontarkan, dan mengolok-ngolok jawaban siswa kalau ternyata ia salah ketika menjawab pertanyaan yang diajukan.

Menurut sang guru, kalau ada siswa yang bertanya, pertanyaan tersebut sudah ada di buku. Jadinya siswa yang mengajukan pertanyaan tersebut dianggap tidak membaca materi, padahal menurut adik saya pertanyaan tersebut tidak ada jawabannya di buku.

Cerita adik saya ini seolah membawa kembali ingatan saya di jaman SMP dan SMA. Di masa sekolah itu saya kerap mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin dirasa kurang penting, hanya karena saya ingin bersikap pahlawan, menyelamatkan teman-teman saya dari tatapan intimidatif guru-guru saya.

Tapi untung sekali guru-guru saya selama SMP dan SMA selalu menanggapi pertanyaan saya dengan baik, meskipun kadang pertanyaan tersebut sudah dijelaskan di awal pelajaran. Mungkin hal ini yang kemudian selalu berhasil membangkitkan rasa percaya diri dalam diri saya dalam bertanya dan menjawab.

Baca Juga:

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

Jangan Bilang Gen Z Adalah Generasi Anti Guru, Siapa pun Akan Mikir Berkali-kali untuk Jadi Guru Selama Sistemnya Sekacau Ini

Meskipun terkadang jawaban saya salah, tapi guru-guru saya selalu mencoba mendiskusikan ulang hal tersebut dan dapat berhasil mengarahkan menuju jawaban yang benar. Terkadang guru-guru bahkan menyemangati anak didiknya untuk terus mencoba menjawab pertanyaan meskipun salah tak mengapa.

Mungkin saya menjadi bentuk yang beruntung karena tidak perlu mendapatkan guru-guru SMP dan SMA yang cenderung underestimate dengan kemampuan peserta didiknya. Bahkan di bangku kuliah saya bertemu dosen yang luar biasa yang bisa diajak berdiskusi dengan argumen-argumen saya, dan tidak pernah menyatakan bahwa pendapat saya itu salah selama saya mencantumkam sumber saya mengutip.

Pola mengajar yang seperti yang dialamai adik saya ini yang kemudian saya khawatirkan dapat membangkitkan perasaan malu bertanya di kalangan murid-murid. Menurut saya dalam proses belajar mengajar itu tidak ada yang salah, namanya juga belajar bukan. Kesalahan merupakan bentuk bahwa kita telah mencoba berpikir.

Saya tidak ingin memukul rata semua guru demikian, tapi setelah saya ingat-ingat banyak teman saya yang mengalami seperti adik saya. Mereka cenderung menunduk saat dosen saya mengajukan pertanyaan, takut ditunjuk kata mereka. Hal yang sama pun terjadi saat para dosen selesai menyampaikan materi, dan giliran dosen yang memberi kesempatan para mahasiswanya untuk bertanya, kelas akan hening seketika.

Jika saya berada di posisi dosen tersebut saya tentu akan bingung, apakah materi yang disampaikan jelas atau bablas. Tapi kemudian memang hal ini yang membuktikan bahwa rasa malu untuk bertanya dan mengajukan pertanyaan muncul karena adanya perasaan takut salah dengan yang kita utarakan.

Kembali ke masa sekolah, saya pernah mendapat cerita bahwa suatu kali pernah ada kawan saya yang meminta dijelaskan ulang karena tidak mengerti dengan materi yang disampaikan oleh gurunya, tebak apa yang diucapkan sang guru. “Makanya kalau nggak paham itu belajar, jangan ngelamun terus. Tanya saja sama temannya, saya nggak mau buang-buang waktu untuk jelaskan ulang ke kamu”.

Saya membayangkan jika berada di posisi kawan saya, saat tidak paham, malah dituduh melamun. Sangat disayangkan masih ada guru yang memukul rata kemampuan murid-muridnya, padahal bisa jadi muridnya tersebut telah berusaha mendengarkan dan mencerna materi namun tetap tidak paham.

Proses belajar mengajar di Indonesia memang masih perlu dibenahi, kemampuan peserta didik juga seharusnya tidak boleh disamakan. Pun guru-guru juga harus bisa memberikan semangat dan motivasi kepada murid-muridnya, agar tumbuh rasa percaya diri dalam menyampaikan pendapat.

Saya jadi ingat peribahasa malu bertanya, sesat di jalan. Murid-murid di Indonesia hanya dituntut menghafalkan peribahasa tersebut, tanpa diberi contoh nyata dalam proses pembelajaran. Semoga semakin banyak guru-guru yang sadar pentingnya memberi kesempatan berpendapat tanpa perlu menjatuhkan kepercayaan diri siswanya.

BACA JUGA Sebaik-baik Perawatan Wajah Adalah Cukup Cuci Muka atau tulisan Sri Pramiraswari Hayuning Ishtara lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 27 April 2020 oleh

Tags: bertanya di kelasgurupelajarSiswa
Sri Pramiraswari Hayuning Ishtara

Sri Pramiraswari Hayuning Ishtara

Calon sarjana yang suka skincare.

ArtikelTerkait

Dosa Jurusan Pendidikan pada Mahasiswanya yang Membuat Hidup Mereka Menderita Mojok.co

Dosa Jurusan Pendidikan yang Membuat Hidup Mahasiswanya Menderita

10 September 2025
Menjadi Guru SD Negeri Tidak Pernah Mudah, apalagi di Kota Besar seperti Jakarta Mojok.co

Menjadi Guru SD Negeri Tidak Pernah Mudah, apalagi di Kota Besar seperti Jakarta

1 Desember 2023
5 Pengalaman Unik Saya sebagai Gen Z yang Bekerja sebagai Guru Mojok.co

5 Pengalaman Unik Saya sebagai Gen Z yang Bekerja sebagai Guru

28 Agustus 2024
Mahasiswa PPL: Lebih Banyak Dimanfaatkan Guru Lain Ketimbang Dapat Ilmu Mojok.co

Mahasiswa PPL: Lebih Banyak Dimanfaatkan Guru Lain Ketimbang Dapat Ilmu

25 November 2023
Deretan Nama Guru yang Selalu Ada di Sekolah-sekolah Indonesia terminal mojok

Deretan Nama Guru yang Selalu Ada di Sekolah-sekolah Indonesia

21 Juli 2021
Emang Iya Kuliah Keguruan Cepat Balik Modal?

Noda dan Dosa Guru: Sisi Gelap Sebuah Profesi yang Dianggap Mulia

6 September 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.