Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

Alasan Kenapa Hogwarts Adalah Tempat Paling Ideal untuk Menghadapi Pandemi

Muhamad Faqih Taqiyudin oleh Muhamad Faqih Taqiyudin
19 Juli 2021
A A
Alasan Kenapa Hogwarts Adalah Tempat Paling Ideal Untuk Menghadapi Pandemi terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Pada tanggal 18 Juli kemarin, Twitter sempat diramaikan oleh cuitan tentang Hogwarts. Banyak warganet mengunggah gambar yang menyatakan bahwa dirinya diterima di sekolah sihir terbaik di dunia itu. Cuitan-cuitan tersebut memang ditujukan sebagai candaan beraroma halu saja, kurang lebih sama seperti candaan halu para ARMY yang menganggap idola mereka sebagai suaminya lah.

Finally gue jadi murid Hogwarts, Btw mau bikin sibling goals keluarga Lovegood sekaligus bikin genk ciwi ber 4 gue, Luna,Hermione, Ginny,😌
Bye temen temen gue baliknya pas natal doang itu aja kalo ngga kehalang voldemort😚🖤 pic.twitter.com/V68dCiBgin

— 𝕙𝕩𝕔𝕒𝕟𝕪𝕓𝕖𝕖 (@hxcanybee131) July 18, 2021

Sejujurnya, melihat trending topic diisi oleh hal-hal nggak jelas seperti itu merupakan jeda yang melegakan dari arus berita duka yang lagi deras-derasnya. Di tengah dunia internet yang mulai kelabu karena dihantam kabar duka bertubi-tubi, muncul setitik cahaya dari rentetan orang-orang yang mengaku dirinya diterima di sekolah sihir Hogwarts.

Mungkin orang-orang ini terlihat aneh dan terdengar terlalu halu, ya? Memang, tapi nggak apa-apa. It’s totally fine, Gaes, let people enjoy things saja. Simpan baik-baik semua kesinisanmu. Nggak semua hal remeh-temeh harus dinyinyirin, kok. Lagi pula kebanyakan dari kita merupakan alumni “ngaduk dalgona” waktu PSBB kemarin, kan? Xixixi.

Ramainya warganet yang merayakan penerimaan dirinya di Hogwarts mungkin merupakan fenomena kabur dari realita secara kolektif. Mungkin mereka merasa kehidupan nyata di tengah pandemi ini sangat depresif sehingga perlu melampiaskannya di ranah yang paling aman, yaitu dunia imajinasi.

Tapi kenapa Hogwarts yang dipilih? Kalau kita coba telaah lagi, sekolah sihir ini memang merupakan tempat paling ideal untuk kondisi pandemi seperti sekarang.

Dalam dunia sihir, ada banyak jenis ancaman mulai dari makhluk berbahaya seperti Troll dan Yeti, hewan aneh seperti Aragog dan Nagini, hingga penyedot kenangan dan kebahagian bernama Dementor. Hal ini membuat sisi pertahanan sekolah harus kuat karena pihak sekolah nggak ingin membuat murid-muridnya berada dalam bahaya.

Selain itu, kalau kita ingat pada perang dunia sihir kedua, Hogwarts memiliki semacam perisai pelindung yang sangat sulit ditembus. Spesifikasi seperti ini tentu sangat sempurna jika disandingkan dengan kondisi pandemi seperti sekarang. Bisa dipastikan Hogwarts aman dari ancaman virus Corona.

Baca Juga:

5 Hal yang Mungkin Terjadi Setelah Netflix Resmi Mengakuisisi Warner Bros

5 Alasan Film Harry Potter Banyak Disukai

Hogwarts juga memiliki sosok pemimpin yang karismatik, bijak, kuat, serta mencintai dan dicintai rakyatnya dalam diri Profesor Dumbledore. Blio juga dikelilingi oleh staf yang memang mumpuni di bidangnya masing-masing. Dengan fakta ini, tentu akan memberikan rasa aman yang hakiki bagi para warganya, dan ini tentu merupakan salah satu indikator penting yang menandai kesuksesan jalannya pemerintahan. Meskipun roda pemerntahan tak lagi dipegang oleh Dumbledore, sosoknya yang menjadi simbol pemimpin akan terus melekat di benak para penggemar Harry Potter.

Banyak hal yang Hogwarts miliki, tapi kita nggak punya. Dan kalau dibanding-bandingkan, saya nggak heran kenapa banyak orang di Twitter yang merasa senang keterima di sana.

Lihat kita sekarang, kita mau tak mau terjebak dalam tempurung PPKM. Sebuah kebijakan yang cenderung melarang tanpa memberi solusi. Karenanya ribuan jiwa sedang dilanda dilema: kesehatan keluarga atau susu anaknya?

Kita lahir dan tumbuh di negara kepulauan terbesar di dunia yang merdeka karena semangat persatuan. Tapi di saat kondisi menuntut umat manusia untuk bersatu, eh, kita malah pecah karena sibuk berkonspirasi. Akhirnya kita semua bingung, mencari-cari siapakah yang salah?

Banyak dari kita berpendapat, pemerintah nggak becus urus negara. Kasus positif terus bertambah, dana bansos diperah, Satpol PP marah-marah, dan para petinggi negara cosplay jadi badut ultah. Kita malu mendengar kabar kalau WNI dilarang masuk ke berbagai negara, tapi kita bingung ketika tahu bahwa kedatangan WNA malah kita sambut dengan tangan terbuka.

Yah, mau gimana lagi? Mungkin semua ini memang risiko yang harus kita terima. Kita sadar bahwa kita punya andil atas kekacauan ini, dengan naifnya kita maksa pengin mudik padahal sudah dilarang. Kita juga bodoh dan gampang digiring hoaks. Konflik sosial seperti penimbun masker, tabung oksigen, susu beruang, serta pelemparan mobil ambulans pun kita sendiri yang perbuat. Banyak dari kita juga yang belum patuh prokes, malah ada yang dengan sengaja nggak peduli lantaran nggak percaya bahwa Covid-19 itu nyata. Hadeuuuh…

Kabar-kabarnya, sih, Hogwarts sekarang sudah lebih ramah terhadap muggle seperti kita-kita ini. Cara ke sananya pun mudah, nggak perlu banyak mengurus surat izin yang ribet. Jadi gimana, tertarik pindah ke Hogwarts?

BACA JUGA Sitkom Indonesia yang Harusnya Dibikin Lagi Sessionnya di Masa Pandemi dan tulisan Muhamad Faqih Taqiyudin lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 September 2021 oleh

Tags: harry potterHiburan TerminalpandemiSekolah Sihir Hogwarts
Muhamad Faqih Taqiyudin

Muhamad Faqih Taqiyudin

Mahasiswa akhir.

ArtikelTerkait

Kerja Remote Itu Nggak Selamanya Enak, yang Jelas Bikin Sakit Pinggang

Kerja Remote Itu Nggak Selamanya Enak, yang Jelas Bikin Sakit Pinggang

23 Juli 2022
Bukan Sekretaris, tapi Tugas Bendahara Adalah yang Terberat di Masa Sekolah terminal mojok.co

Panduan Memahami Sikap Wali Kota Tegal yang Ngakunya Nggak Ngerti Ada Konser tapi Ketahuan Nyawer

1 Oktober 2020
Tradisi Kupatan sebagai Tanda Berakhirnya Hari Lebaran Masa Lalu Kelam Takbir Keliling di Desa Saya Sunah Idul Fitri Itu Nggak Cuma Pakai Baju Baru, loh! Hal-hal yang Dapat Kita Pelajari dari Langgengnya Serial “Para Pencari Tuhan” Dilema Mudik Tahun Ini yang Nggak Cuma Urusan Tradisi Sepi Job Akibat Pandemi, Pemuka Agama Disantuni Beragama di Tengah Pandemi: Jangan Egois Kita Mudah Tersinggung, karena Kita Mayoritas Ramadan Tahun Ini, Kita Sudah Belajar Apa? Sulitnya Memilih Mode Jilbab yang Bebas Stigma Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Kenapa Kita Sulit Menerima Perbedaan di Media Sosial? Masjid Nabawi: Contoh Masjid yang Ramah Perempuan Surat Cinta untuk Masjid yang Tidak Ramah Perempuan Campaign #WeShouldAlwaysBeKind di Instagram dan Adab Silaturahmi yang Nggak Bikin GR Tarawih di Rumah: Ibadah Sekaligus Muamalah Ramadan dan Pandemi = Peningkatan Kriminalitas? Memetik Pesan Kemanusiaan dari Serial Drama: The World of the Married Mungkinkah Ramadan Menjadi Momen yang Inklusif? Beratnya Menjalani Puasa Saat Istihadhah Menghitung Pengeluaran Kita Kalau Buka Puasa “Sederhana” di Mekkah Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Mengenang Serunya Mengisi Buku Catatan Ramadan Saat SD Belajar Berpuasa dari Pandemi Corona Perlu Diingat: Yang Lebih Arab, Bukan Berarti Lebih Alim Nonton Mukbang Saat Puasa, Bolehkah? Semoga Iklan Bumbu Dapur Edisi Ramadan Tahun Ini yang Masak Nggak Cuma Ibu

Beragama di Tengah Pandemi: Jangan Egois

17 Mei 2020
Dear Ustaz Yusuf Mansur, Nggak Usah Pilih-pilih Darah kalau Lagi Darurat Kayak Gini Atuh! terminal mojok

Dear Ustaz Yusuf Mansur, Nggak Usah Pilih-pilih Darah kalau Lagi Darurat Kayak Gini Atuh!

24 Juli 2021
lulus kuliah mau jadi apa kerja apa overthinking insomnia quarter life crisis wabah corona pandemi corona anak muda umur 20-an mojok.co

Dipecat Saat Pandemi Bener-bener Nggak Enak dan Nyusahin

21 Januari 2021
kapan wisuda lulus mahasiswa tingkat akhir wisuda mojok

2 Macam Mahasiswa Tingkat Akhir dalam Menghadapi Kebijakan Wisuda

17 Juli 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual! Mojok.co

5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual!

12 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.