Orang Tegal lebih suka minum air Ribath Barokah buat acara kumpul-kumpul warga daripada air mineral kemasan Aqua. Soalnya selain segar, airnya juga sudah didoakan.
Ketika diminta untuk menyebutkan satu nama merek air minum dalam kemasan, bisa jadi otak kita langsung tertuju pada Aqua. Aqua memang pemain lama yang mendominasi pasar air minum dalam kemasan. Saking populernya merek Aqua, nyaris semua air minum kemasan disebut sebagai “Aqua” meski aslinya bukan. Kalau dalam pelajaran Bahasa Indonesia, yang seperti ini disebut dengan majas metonimia. Hayo, masih inget majas ini nggak?
Meskipun tampak digdaya, Aqua ini sebenarnya hanya menang nama, terutama di daerah-daerah. Aqua hanya disuguhkan saat ada acara yang dihadiri oleh tamu penting, terutama tamu dari kota besar. Sedangkan di momen kumpul-kumpul warga seperti arisan, hajatan, pengajian maupun rapat RT, Aqua nggak laku. Kebanyakan air minum yang disuguhkan adalah air mineral kemasan yang diproduksi daerah setempat. Kalau di Tegal, air yang saya maksud adalah air kemasan merek Ribath Barokah atau biasa dikenal dengan nama air Ribath saja.
Daftar Isi
Diproduksi oleh unit usaha pondok pesantren
Ribath Barokah adalah air minum dalam kemasan yang diproduksi oleh CV Ribath Barokah, salah satu unit usaha yang ada di bawah naungan Pondok Pesantren Ribath Nurul Hidayah Kabupaten Tegal. Kenapa salah satu? Karena selain memproduksi air minum dalam kemasan, pondok pesantren yang didirikan oleh Al Habib Soleh bin Ali Al-Attas ini juga memiliki unit usaha lainnya, yaitu sate jamur, koperasi pondok, minimarket, mak’ha (warung kopi), Ribath Coffee, hingga peternakan kambing.
Dalam memproduksi air mineral kemasan, selain ada karyawan dari luar pondok, ada pula sekitar 18 santri Ponpes Ribath Nurul Hidayah yang dilibatkan. Mereka bekerja dengan sistem shift pagi dan malam. Perkara kenapa ada santri yang dilibatkan dalam proses produksi, nanti akan ketemu jawabannya di akhir tulisan. Yang jelas, bukan bermaksud untuk eksploitasi.
Harga jual Ribath Barokah lebih murah daripada air mineral Aqua
Kembali soal air Ribath Barokah yang lebih sering dipilih sebagai air minum di acara kumpul-kumpul warga Tegal. Ada beberapa alasan yang mendasari fenomena ini.
Pertama, jelas ada faktor nama besar Al Habib Soleh bin Ali Al-Attas. Habib Soleh, begitu biasanya beliau dipanggil, adalah tokoh keagamaan yang sudah dikenal luas oleh orang Tegal. Bandingkan dengan Tirto Utomo, pendiri Aqua. Saya yakin, namanya asing bagi orang Tegal, bahkan bagi warga di luar Tegal sekalipun. Hanya orang-orang tertentu yang mengenal sosok Tirto Utomo. Nah, kalau tak kenal, bagaimana akan sayang?
Selain membawa nama besar Habib Soleh, alasan lain kenapa air kemasan Ribath Barokah ini begitu populer di Tegal adalah karena harganya yang jauh lebih murah dibanding air mineral kemasan lain seperti Aqua. Di toko, 1 dus Aqua cup dijual dengan harga 36 ribu Sementara air Ribath harganya hanya 19 ribu.
Wow. Harga Aqua nyaris 2 kali lipat harga air Ribath. Maka, jelas sudah kemana dompet UMR garis keras akan menuju.
Ribath Barokah tak sekadar menyehatkan
Kalau soal harga, sebetulnya ada banyak merek air minum kemasan lain yang harganya lebih murah daripada Ribath Barokah. Bayangkan, ada air mineral dalam kemasan yang dijual dengan harga 16 ribu saja satu dusnya, tapi pilihan kebanyakan warga Tegal tetap jatuh pada air Ribath. Kalau berbicara merek lokal pun, Tegal punya air minum kemasan lainnya, yaitu Zam dan Laka-Laka. Tapi, ya itu tadi, pilihan selalu jatuh pada air Ribath.
Lantas, apa yang membedakan Ribath Barokah ini dengan air mineral dalam kemasan lain seperti Zam, Laka-laka, bahkan Aqua?
Jawabannya adalah air Ribath mengandung nilai-nilai spiritual karena melalui tahapan pembacaan Al-Qur’an, zikir dan selawat sebelum dijual. Jadi, setiap malam Rabu dan malam Sabtu, santri dan jamaah Ribath Nurul Hidayah bersama-sama membaca Al-Qur’an 30 juz, zikir, dan selawat yang dipimpin langsung oleh Habib Soleh. Itu sebabnya, selain menyehatkan, air Ribath dipercaya lebih barokah untuk dikonsumsi.
Nggak jauh beda dengan tulisan Mas Abdur Rohman yang pernah menyebut bahwa orang Madura lebih suka air minum lokal produksi ponpes daripada merek raksasa seperti Aqua maupun Le Minerale.
Air mineral yang berdampak ke masyarakat
Air minum dalam kemasan Ribath Barokah juga nggak kalah hebat dibanding Aqua dalam hal kemaslahatan umat. Kalian masih ingat nggak iklan Aqua versi Bu Yanti? Dalam iklan tersebut, digambarkan betapa besar kontribusi air mineral satu ini terhadap karyawan maupun negara.
Nah, Ribath juga nggak kalah dengan Aqua. Pasalnya, penjualan air Ribath ini nggak sepenuhnya masuk ke kantong CV Ribath Barokah selaku produsen, namun ada sistem bagi hasil. Ada pembagian 50% untuk pondok pesantren dan 50% untuk orang-orang yang membutuhkan. Dengan kata lain, dari umat kembali ke umat, meski lingkupnya masih lokalan saja, bukan nasional seperti Aqua.
Lanjut. Masih ingat tadi di awal disebutkan bahwa proses produksi juga melibatkan santri? Pelibatan mereka bukan tanpa alasan. Santri yang dipilih untuk bekerja diutamakan santri yang kurang mampu dalam segi ekonomi. Diharapkan mereka mendapat tambahan penghasilan untuk diri mereka maupun untuk pembayaran biaya selama di pondok pesantren.
Itulah sekelumit cerita tentang air minum dalam kemasan Tegal pride merek Ribath Barokah. Saat ini, memang sih Ribath belum memproduksi air mineral kemasan galon. Kalau suatu saat diproduksi, wah, bisa makin berdebu tuh Aqua galon di Indomaret.
Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Intan Ekapratiwi
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.