Saya nggak habis pikir sama orang-orang yang suka buang struk ATM sembarangan. Pasalnya, sekarang banyak pelaku kejahatan yang bisa menguras isi saldo tabungan hanya berbekal struk ATM yang kita buang.
Sebagai contoh, dulu pernah ada korban nasabah dari salah satu bank ternama yang mengeluhkan saldo rekening miliknya sebanyak Rp 112 juta mendadak raib dan diduga dikuras sama pelaku pencari struk ATM. Nah coba bayangkan posisi kalian sebagai korban, apa nggak sayang duit sebanyak itu hilang begitu saja?
Saran saya, mulai saat ini bagi kalian yang mau bertransaksi di ATM, struk yang dikeluarkan mesin ATM disimpan saja. Jangan dibuang sembarangan! Lagi pula, apa kalian selama ini nggak sadar kalau menyimpan struk ATM banyak manfaatnya?
#1 Buat catat ide
Tiap kali datang ke acara nikahan, saya nggak pernah bawa ponsel. Buat saya bawa ponsel itu ribet. Satu-satunya barang yang saya bawa adalah dompet. Dompet saya isinya bukan cuma uang, ada STNK, kartu debit, dan lain sebagainya. Termasuk kertas kecil berbentuk kotak di antara puluhan uang, yaitu struk ATM.
Di acara nikahan, sehabis makan saya sering mojok dulu di belakang pelaminan sambil merokok dan melamun. Nah saat saya sedang melamun itulah suka ada ide yang tiba-tiba muncul. Biasanya saya mengeluarkan struk ATM dari dompet dan menulis ide yang terlintas di kepala saya. Biasanya untuk mencatat ide tersebut saya suka pinjam pulpen ke cewek-cewek yang bertugas di bagian penerima tamu undangan.
#2 Buat menulis alamat
Sewaktu masih berjualan buku, saya sering kehabisan kertas buat menulis alamat pembeli. Masa saya harus menyobek kertas-kertas yang kiranya penting? Atau, masa iya saya harus beli kertas dulu sementara jasa ekspedisi mau tutup?
Ah, tulis saja alamat pembeli di struk ATM. Tinggal tempel deh di paket para pembeli. Saya yakin kalau paketnya sudah sampai di rumah pembeli, mereka nggak bakalan fokus ke tulisan alamat rumah yang saya cantumkan. Lagi pula, saya sudah coret-coret dulu angka-angka di struk tersebut.
#3 Buat menulis rencana
Biar nggak kelupaan waktu mau bikin jadwal kegiatan besok, tulis saja di struk ATM. Setelah menulis rencana, ambil lakban dan tempelkan struk di dinding kamar. Besok tinggal baca dan siap melakukan aktivitas deh. Hal ini berlaku bagi kalian yang pelupa dan pengin setiap hari menjalani aktivitas biar nggak gitu-gitu saja.
#4 Buat menyalakan api di tungku
Setiap Minggu, saya berlibur ke rumah nenek. Di rumah nenek saya masih menggunakan tungku buat masak air, masak mi, dan masak yang lainnya. Pernah suatu hari, nenek saya kehabisan kertas buat menyalakan api di tungku rumahnya. Sebagai cucu yang tampan dan pintar, saya langsung saja mengeluarkan korek dan membakar struk ATM koleksi saya.
#5 Buat mengetahui transferan yang masuk dan pengeluaran bulanan
Saya dulu nggak menggunakan mobile banking. Kebiasaan menyimpan struk ATM tentu membantu saya untuk mengetahui penambahan saldo di rekening saya dan juga saldo dari transaksi terakhir.
Jika kalian menyimpan struk ATM berdasarkan kategori pengambilan uang setiap bulan, kalian bakal mengetahui jumlah pengeluaran. Hal ini berlaku bagi orang yang hidupnya pengin hemat, sehingga bisa mengontrol pengeluaran di bulan berikutnya.
#6 Buat pengingat utang teman
Seorang teman jauh pernah pinjam uang sama saya, tapi karena saya orangnya agak pelupa, saya nggak ingat kalau teman saya punya utang. Yang bikin saya ingat adalah waktu baca-baca lagi struk ATM yang tersimpan di dalam dompet. Eh, begitu ada nama teman saya tertera di salah satu struk, saya langsung ngeh kalau dia punya utang sama saya. Dengan menyimpan struk ATM, kalian bisa menagih utang secara halus pada teman kalian. Yaaa tinggal tunjukkan saja struk ATM-nya, nggak perlu basa-basi lagi deh.
#7 Buat penyemangat hidup
Satu tahun setelah lulus SMA, saya pernah berfoya-foya. Dan tanpa saya sadari, saldo rekening saya sudah agak menipis. Yang mengingatkan saldo saya sudah agak menipis yaaa struk ATM. Saya pandangi struk ATM, dan tak lama kemudian saya bersemangat untuk cari uang lagi.
BACA JUGA Tahu Bulat, Tahu Balut, dan Tahu Gejrot: Mana yang Rasanya Paling Cihuy? dan tulisan Muhammad Ridwansyah lainnya.