Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Ketika Kepolisian Indonesia Fobia dengan Sepak Bola

Yongky Choirudin oleh Yongky Choirudin
13 November 2020
A A
liga 2 judi bola shin tae-yong konstitusi indonesia Sepakbola: The Indonesian Way of Life amerika serikat Budaya Sepak Bola di Kampung Bajo: Bajo Club dan Sejarahnya yang Manis terminal mojok.co

Budaya Sepak Bola di Kampung Bajo: Bajo Club dan Sejarahnya yang Manis terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Sepak bola sudah menjadi olahraga dengan peminat terbesar di Indonesia. Hampir semua lapisan masyarakat di Indonesia demen dengan sepak bola. Tak peduli kaya atau miskin, tua atau muda, laki laki atau perempuan baik atau jahat. Semuanya menyukai sepak bola. Kedekatan penduduk Indonesia akan sepak bola membuat mereka sulit berpisah dengan sepak bola.

Kecintaan penduduk Indonesia akan sepak bola bukan isapan jempol belaka. Tengok saja ketika klub mereka bertanding di ajang Liga 1, klub-klub yang memiliki basis suporter besar macam Persija, Arema, Persib, ataupun Persebaya selalu mendulang banyak rupiah dari  kedatangan suporternya langsung ke Stadion.

Hal yang sama juga berlaku saat pertandingan timnas Indonesia. Untuk mendukung Timnas, suporter kita tak kalah gila karena hampir semua pertandingan timnas Indonesia di semua level usia selalu dipadati suporter yang ingin menyaksikan Timnas Indonesia secara langsung. Dari dua bukti diatas, tentunya sudah cukup menggambarkan sebegitu cintanya penduduk Indonesia akan sepak bola, sehingga mereka akan merasa tersiksa bila tidak ada pertandingan sepak bola di negeri ini.

Tapi, semuanya harus berhenti ketika pandemi Covid-19 menyerang Indonesia dan membuat kompetisi di Indonesia berhenti total. Hal ini membuat banyak klub yang kecewa karena kompetisi yang berhenti membuat klub rugi puluhan miliar rupiah. Sebuah angka yang tidak sedikit dan perlu waktu cukup lama untuk bisa menambal kerugian ini.

Setelah badai covid yang tak kunjung usai, PSSI sebagai induk sepak bola di Indonesia berencana untuk memulai lagi Liga 1 2020 pada awal Oktober, namun rencana ini buyar semua karena kepolisian di Indonesia enggan memberikan izin keramaian untuk menyelenggarakan pertandingan sepak bola. Keengganan polisi ini tentu semakin menambah derita klub yang berlaga di kompetisi Liga 1 dan 2.

Namun, sebenarnya apa sih yang membuat kepolisian begitu pelit untuk mengeluarkan izin keramaian pertandingan Liga 1 dan 2? Padahal, di negara-lain seperti di Eropa dan Amerika, meski penambahan kasus Covid-19 di wilayah tersebut masih cukup tinggi. Kompetisi olahraga seperti sepak bola, tenis, MotoGP, dan basket tetap bisa mendapatkan izin. Dan mengapa di kepolisian kita begitu pelit mengeluarkan izin ?

Cukup sulit untuk menjawab pertanyaan tersebut karena hanya dari pihak internal kepolisian yang tahu alasannya. Namun, di sini coba kita untuk menebak-nebak, mengapa kepolisian di Indonesia begitu fobia akan sepak bola? Mungkin jawaban yang realistis dan masuk akal dari pertanyaan itu adalah yaitu rendahnya disiplin di diri kita.

Kepolisian mungkin takut bila izin pertandingan Liga 1 keluar akan menimbulkan keramaian suporter yang berkumpul di luar stadion. Bisa jadi suporter mengabaikan larangan datang ke stadion. Siapa yang bisa menjamin kalau suporter tidak datang ke stadion meski dilarang datang? Pasti tidak ada dan itulah alasan mengapa sepak bola tak mendapatkan izin berlaga.

Baca Juga:

5 Pekerjaan yang Bertebaran di Indonesia, tapi Sulit Ditemukan di Turki

Pengalaman Melepas Penat dengan Camping ala Warlok Queensland Australia

Selain itu, mengatur suporter yang berdesakan datang ke stadion jauh lebih sulit ketimbang mengatur orang yang mau nyoblos di pilkada. Aturan jaga jarak akan sangat sulit diterapkan karena bandelnya suporter kita. Jika hal ini terjadi, besar kemungkinan akan ada cluster baru Covid-19 dari suporter sepak bola.

Selain dari ancaman datangnya suporter yang nekat datang ke stadion meski telah dilarang, ada lagi ketakutan yang jarang kita sadari akan terjadi, yaitu berkumpulnya manusia di kafe atau warung kopi untuk menyaksikan Liga 1 dari layar kaca. Diacaknya kompetisi Liga 1 oleh Indosiar membuat tidak semua orang bisa melihat Liga 1 dari rumah mereka, maka nobar menjadi solusi yang murah untuk mereka.

Masalah nonton bareng di kafe ini sebenarnya akan menggerakan roda ekonomi kafe dan warung kopi yang lesu akibat sepinya pembeli. Tetapi, bila ada orang yang berkerumun di satu tempat akan membuat virus semakin merajalela karena mungkin aturan jaga jarak lupa dilakukan. Sehingga akan menambah beban dari perawat untuk kembali menyembuhkan mereka yang terpapar corona akibat nonton bareng di warung kopi atau kafe.

Dari penjelasan di atas, masuk akal bila kepolisian seakan fobia akan sepak bola. Kedisiplinan kita yang kurang membuat polisi enggan mengambil risiko dengan mengizinkan Liga 1 digelar. Selain itu, aksi demo tolak Omnibus Law kemarin dan adanya pilkada serentak membuat izin akan sulit didapatkan karena polisi tidak mau kekuatanya terpecah sebab harus mengamankan banyak agenda.

Namun, dari hal inilah, suporter sepak bola di Indonesia bisa melakukan introspeksi diri. Sudahkah kita menjadi suporter yang baik dan taat akan peraturan yang ada? Sebab jika mereka tetap pada budaya lama yaitu rusuh dan bodo amat dengan aturan, kejadian ini akan berulang lagi di masa yang akan datang dan tidak ada yang mendapatkan keuntungan dari hal ini.

BACA JUGA Pentingnya Penerbitan SIM Khusus Pelajar dan tulisan Yongky Choirudin lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

 

Terakhir diperbarui pada 13 November 2020 oleh

Tags: IndonesiakepolisianLiga 1Sepak Bola
Yongky Choirudin

Yongky Choirudin

ArtikelTerkait

5 Hal yang Bikin Orang Korea Selatan Bingung kalau ke Indonesia terminal mojok.co

5 Hal yang Bikin Orang Korea Selatan Bingung kalau ke Indonesia

15 Februari 2022
Kuliah di Mesir Memang Menarik, tapi Nggak Semua Orang Indonesia akan Cocok Hidup di Sana Mojok.co

Kuliah di Mesir Memang Prestisius, tapi Nggak Semua Orang Indonesia akan Cocok Hidup di Sana

10 Februari 2025
propaganda malaysia nasi kandar FAM Malaysia PSSI sepak bola Mojok

FAM Kok Udah Memulai Kompetisi Musim Baru sih? Contoh PSSI dong!

24 Desember 2020
bahasa di wakatobi pelestarian lingkungan sepak bola bajo club wakatobi poasa-asa pohamba-hamba mojok

Militansi Pendukung Bajo Club, Klub Tarkam di Wakatobi

9 Desember 2020
membandingkan statistik kematian itu goblok mojok

Membandingkan Statistik Kematian Akibat Pandemi Adalah Perbuatan Biadab

23 Juli 2021
liverpool

Surat Terbuka: Untuk Jürgen Klopp dan Liverpool FC

31 Mei 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.